Rumah keluarga myoui terlihat lebih sepi dari hari biasanya. Tuan dan nyonya myoui yang baru saja pulang dari Jepang nampak santai duduk di ruang makan mereka.
"Sayang, suruh putrimu pulang. Aku bosan sendirian di rumah... " ucap nyonya myoui saat menyiapkan makanan untuk suaminya.
"Telepon saja putrimu itu, suruh dia pulang dan bawa kyungwan sekalian ke rumah..."tuan myoui terlihat masih sibuk dengan tablet yang dia pegang.
"Mina tidak akan mendengarkan ku, dia kan putrimu dan hanya menurut padamu saja..." tuan myoui tertawa saat mendengar kata-kata istrinya.
"Dia juga putrimu, sayang..." balas tuan myoui.
"Iya dia memang putriku tapi dia sangat keras kepala seperti mu. Hah...aku ingin cucu supaya rumah kita menjadi lebih ramai..." nyonya myoui menghela napasnya.
"Suruh saja putrimu itu untuk menikah..."jawab tuan myoui tanpa mengalihkan pandangannya.
"Ide yang bagus. Tapi, bukankah sebaiknya kita membiarkan mereka sampai mereka siap?" kata nyonya myoui ikut duduk di samping suaminya.
"Terlalu lama...aku lelah dan ingin istirahat dari pekerjaanku. Akan lebih sempurna jika saat pensiun aku bisa bermain dengan cucu kita..."tuan myoui tersenyum membayangkan masa depannya.
"Aku setuju denganmu, sayang!!!" pekik nyonya myoui menyetujui rencana sang suami.
"Tunggu apalagi, cepat hubungi jinyoung. Katakan jika kita ingin berbesan dengannya..."lanjut nyonya myoui dengan semangat.
"Iya sayang...ini aku lagi menghubunginya..." kata tuan myoui melihatkan layar ponselnya.
Sementara itu di rumah keluarga Park, tepatnya di dalam kamar jeongyeon.
Kamar itu terlihat sangat kacau setelah dia semalaman berpesta dengan taecyeon yang sebentar lagi melepas masa lajangnya.
Mina sangat terkejut saat memasuki kamar itu dan mendapati jeongyeon serta taecyeon yang tertidur sembarangan di atas lantai.
Mina membangunkan taecyeon dan dengan terpaksa taecyeon keluar dari kamar jeongyeon karena tidak ingin berurusan dengan mina yang saat ini mempunyai dua tanduk di kepalanya.
"Jangan terlalu keras dengan kyungwan, adik ipar..."kata taecyeon sebelum melarikan diri ke kamarnya.
Mina menutup hidungnya karena bau alkohol menyeruak di kamar yang terbilang sangat besar itu.
"Maaf..." gumam jeongyeon menundukkan kepalanya.
"Kau bau, sudah mandi sana! Sebelum aku memukul mu!!!" jeongyeon segera menuruti perintah mina dan pergi ke kamar mandi, sedangkan mina sibuk membersihkan kekacauan yang di tinggalkan kedua pria itu.
Setelah selesai mandi jeongyeon pergi menuju dapur karena mencium bau yang sangat sedap dan ia melihat mina tengah fokus pada masakan nya.
"Aku merindukan saat-saat seperti ini..." batin jeongyeon saat mengamati mina.
Dia lalu mendekati mina dan memeluknya dari belakang sambil mencium aroma tubuh mina yang sangat ia sukai.
"Kenapa kau minum lagi?" tanya mina masih sibuk dengan penggorengan nya.
"Aku hanya minum beberapa gelas dan itu pun karena dipaksa, hyung..."balas jeongyeon.
"Jangan diulangi lagi. Aku tidak suka kau minum-minum seperti itu..."jeongyeon menganggukan kepalanya sebelum mencium pipi mina.
"Aku sangat merindukan saat-saat seperti ini. Aku jadi teringat masa lalu kita. Kau selalu memasak dan tidak membolehkan ku makan di luar..."jeongyeon semakin mengeratkan pelukannya pada perut ramping mina.