Pagi ini tak seperti pagi biasanya, dimana biasa nya sana akan selalu menemukan jeongyeon masih tidur nyenyak saat dia masuk, tapi kali ini jeongyeon malah tidak terlihat di tempat tidurnya. Sana melirik jam di tangannya, masih jam 6 kurang.
"Kyungieee...." panggilnya. .
"Kyungie..."tidak ada jawaban.
Sana pun segera bergegas ke kamar mandi untuk mencari kekasihnya namun saat ia melihat-lihat dia juga tidak menemukan smartphone jeongyeon di kamarnya.
"Ah, dia mungkin sedang lari pagi..."ucap sana yang teringat rutinitas jeongyeon waktu tinggal di LA.
Sana akhirnya memilih duduk ditempat tidur jeongyeon. Tangannya meraih ponsel, disana ada beberapa pesan yang tak sempat ia baca semalam dari chaeyoung.
To : chaengie
Selamat pagi sayang, iya tidak apa-apa. Aku juga tidak bisa menyalahkanmu tentang kejadian semalam. Oh iya, aku sekarang sedang di rumah kyungwan dan sepertinya mina belum memberitahu hal itu pada kyungwan.
"Ah ternyata aku tidak jauh berbeda dengan mina. Maafkan aku kyungwan..." gumam sana.
Sana lalu beranjak menuju dapur untuk membuat nasi goreng dan kopi untuk kekasihnya itu, walau pelayan di rumah jeongyeon sudah menyiapkan sarapan untuk semua orang.
Setelah selesai menata nasi goreng buatannya, ia kembali ke arah dapur untuk membuat kopi. Tapi langkahnya terhenti saat mendengar dering teleponnya.
Chaengie is calling....
Pupil matanya melebar, ia melihat sekelilingnya memastikan tidak ada orang bersamanya, setelah itu dia baru mengangkat panggilan chaeyoung.
"Selamat pagi, sayang..." sapa chaeyoung dengan suara lembutnya membuat senyum di bibir sana terukir.
"Pagi, sayang..." balas sana.
"Maafkan aku sayang...aku seharusnya tidak mengatakan hal itu pada mina..."sesal chaeyoung.
"Tidak apa-apa, sayang. Itu bukan salahmu..." ucap sana meyakinkan chaeyoung kalau semuanya akan baik-baik saja.
"Bagaimana dengan kyungwan? Apa dia sudah mengetahui tentang hubungan kita?" chaeyoung kembali bertanya.
"Aku tidak tahu. Dia tidak ada di kamarnya dan mungkin dia sedang lari pagi..." ucap sana yang sedikit merasa was-was dengan reaksi jeongyeon nanti.
"Jika kyungwan tahu tentang hubungan kita, maka siapa yang akan kau pilih? Aku atau kyungwan?" sana terkejut saat mendengar pertanyaan chaeyoung.
Dia tidak pernah memikirkan hal itu. Dia masih belum bisa memilih antara dua pria yang sama-sama memiliki hatinya saat ini.
"Sana...?" sana merasa jantungnya melompat saat mendengar suara itu.
Itu adalah suara yang sangat ia kenal, sana dengan cepat menoleh dan mendapati jeongyeon sedang bersandar di dinding sambil menatapnya.
"Sayang...apa kau masih men..."
Panggilan keduanya langsung terputus karena sana dengan cepat menutup telponnya secara sepihak.
"K-kyungwan..."sana berucap dengan gugup.
"Bisa buatkan aku segelas kopi?"ucap jeongyeon dan sana mengangguk pelan.
"T-tentu saja..."
"Okey, kalau begitu aku mandi dulu..." ucap jeongyeon keluar dari dapur dan meninggalkan sana yang bertanya-tanya apakah jeongyeon mendengar pembicaraannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/285395535-288-k635653.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain (Completed)
Fiksi Penggemar"Kenapa kau selalu saja menyakiti hatiku, mina...?"