Chapter 14

767 131 26
                                        

Matahari mulai terbenam, menyinari warna jingganya yang indah. Angin berhembus pelan menerbangkan rambut seorang pria yang sedang duduk sendirian menunggu kekasihnya.

Ia menyilangkan tangannya, mencoba menghangatkan tangannya di balik jaket yang dia pakai. Terkadang dia juga menggosok kedua kakinya untuk menghangatkan tubuhnya.

Asap putih keluar dari mulutnya karena napasnya yang panas. Dia lalu mengeluarkan ponselnya untuk melihat apa ada pesan dari kekasihnya.

Dia menyandarkan punggungnya di bangku yang dingin dan keras. Wajahnya langsung di hiasi dengan senyuman saat melihat sosok wanita yang sedang di tunggunya sedang berjalan ke arahnya.

Jantungnya berdetak kencang saat melihat kekasih nya datang tapi dia merasa khawatir ketika melihat wajah lelah sang kekasih.

Dia langsung memeluk kekasihnya dengan sangat erat saat wanita itu berada di depannya tapi dia semakin bingung saat kekasihnya itu tidak membalas pelukannya.

"Mina, apa yang terjadi? Apa kau baik-baik saja?"tanyanya dengan khawatir.

"Oh tidak, kau tidak terlihat baik-baik saja. Ayo...sepertinya kita harus meminum sesuatu yang hangat..."tzuyu tersenyum saat dia mengusap pipi mina.

Mina hanya mengangguk dan mengikuti tzuyu menuju kafe yang sudah sangat akrab bagi mereka berdua. Mereka berjalan berdampingan dengan tangan tzuyu melingkari pinggang mina.

Suara lonceng yang menempel di pintu kafe dapat terdengar saat pintu di buka oleh pasangan itu. Kasir yang tadinya tersenyum manis langsung tersenyum masam saat melihat pasangan yang sudah sangat akrab di matanya itu.

Mereka langsung berdiri di belakang pelanggan lain untuk menunggu giliran mereka untuk memesan.

"Halo...sudah lama sejak terakhir kali anda datang ke sini. Mau pesan apa?"baekhyun tersenyum paksa saat melihat pasangan itu.

"Maaf karena tidak sering mengunjungi tempat ini, baekhyun hyung. Coklat panas untuk ku, kamu mau minum apa, sayang?"tzuyu bertanya dengan manis pada mina.

Baekhyun dengan susah payah menjaga wajahnya agar tetap tersenyum ketika dia melihat tzuyu bersikap manis pada mina.

"Aku ingin yang biasa..."mina menjawab dengan dingin sebelum melihat ke arah barista tempat biasa jeongyeon berdiri untuk membuat pesanan, tapi sayangnya tempat itu sudah ditempati oleh orang lain.

"Baiklah, untungnya tempat duduk mu yang biasa masih kosong di sana. Hyunjin akan mengantarkan pesanan mu nanti. Dan ini tagihannya..."baekhyun menyerahkan selembar kertas dan tzuyu langsung mengambil dompetnya untuk membayar tapi tiba-tiba mina lebih dulu memberikan kartunya pada baekhyun.

Tzuyu terlihat kaget melihat hal itu karena ini adalah pertama kalinya mina melakukan hal itu. Tapi mina tampaknya tidak peduli dengan ketidaknyamanan dari kekasihnya itu.

Baekhyun dengan senang hati menerima kartu itu dan melanjutkan proses pembayarannya.

Mina dan tzuyu tidak mengatakan apapun saat dia duduk di meja mereka. Mereka hanya diam dan mina terlihat masih saja sibuk dengan pikirannya.

Baekhyun terus mencuri pandang ke arah mina saat melihat ada yang tidak beres dengan pasangan kekasih itu.

"Bambam, sepertinya ada sesuatu yang tidak beres dengan pasangan itu..." bisik baekhyun saat bambam melewatinya.

Bambam mencuri pandang ke meja pasangan itu dan melihat mina sibuk melamun tanpa memperdulikan tzuyu yang sedang duduk di depannya.

"Mungkin wanita itu juga sudah bosan dengannya...."jawab bambam dengan asal sebelum dia menyerahkan pesanan ke pelanggan lain.

Pain (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang