1

5.2K 224 47
                                    

Hari sudah malam. Tampak seseorang lelaki yang berusia sekitar 25 tahun tengah berada di Sungai Han. Ia tengah meminum minuman alkohol. Entah apa yang membuat dirinya begitu mabuk. Bahkan ia tampak meracau tidak jelas. Untung saja tempat yang ia kunjungi sangat sepi. Jadi, dirinya bebas untuk meluapkan emosi bahkan mabuk sekali pun. Tanpa adanya media gosip seperti dispatch yang membuntutinya.

"Apa kurangnya diriku? Bahkan sudah banyak penggemarku yang menantikan debut soloku. Aku merasa bersalah kepada penggemarku. Aku tidak pantas untuk melakukan debutku. Aku juga mengacaukan debut soloku. Apa yang harus aku lakukan kepada penggemarku? Jika, debut solo ku batal." racau seseorang lelaki itu sambil meminum alkoholnya kembali.

Lalu, bayangan ketika dirinya dipanggil oleh pihak petinggi agency beberapa jam yang lalu itu muncul.

Flashback.

Seseorang yang berada di ruangan latihan. Tampak sekali ia melakukan pelatihan dance untuk debut solonya. Ia merasa senang jika dirinya akan segera melaksanakan debut solo. Tak lama kemudian seorang wanita yang bisa dikatakan manager itu tengah memasuki ruangan latihan.

"Jisung-ie." panggil seorang wanita yang merupakan manager pribadi.

Seseorang yang bernama Jisung itu menghentikan latihan dance. Dan tidak lupa untuk mematikan music dari speakernya.

"Ada apa noona?" tanya seseorang yang tak lain adalah Jisung.

"Kamu dipanggil oleh CEO. Segeralah menuju ke ruang kantornya." jawab sang manager noona.

"Pasti ada kabar bagus. Baiklah. Aku akan segara kesana noona." tutur Jisung dengan pelan. Sambil tersenyum.

Lalu, ia keluar dari ruang latihannya. Sedangkan, manager noona menatap punggung kepergian Jisung dengan tatapan sendu.

🐹🐹

Setelah berada di depan ruangan CEO. Jisung pun mengetuk pintu ruangan tersebut. Terdengar suara berat dari dalam ruangan itu. Langsung saja Jisung membuka pintu ruangan CEO tersebut. Tidak lupa untuk membungkukkan badannya dengan hormat.

"Silahkan duduk Jisung-ah." titah seorang pria paruh baya. Yang diyakini adalah CEO agency SM Entertainment.

Jisung pun duduk di sofa dengan rapi. Sedangkan, pria paruh baya itu memperhatikan Jisung dengan seksama.

"Bagaimana kabarmu Jisung-ah?" tanya CEO dengan basa basi.

"Saya baik-baik saja tuan. Jadi, ada apa tuan memanggil saya?" tanya Jisung dengan lembut.
Seorang pria paruh baya tersebut tersenyum manis.

"Dulu saat kamu bergabung dengan agency SM. Kamu masih kecil bahkan masih seusia SD. Saya tidak menyangka, bahwa sekarang kamu sudah besar dan tinggi. Saya seperti mengasuh anak seperti anakku sendiri." ucapnya sambil tersenyum. Sedangkan, Jisung hanya tersenyum malu.

"Saya memanggilmu untuk menunda debut solomu terlebih dahulu. Apakah kamu tidak apa-apa? Kamu bisa melaksanakan debut solo di lain waktu. Apakah tidak masalah Jisung-ah?" lanjut CEO dan bertanya. Jisung yang mendengar hatinya merasakan sakit. Tapi, sebisa mungkin ia menutupinya.

"Apakah ada alasannya untuk menunda debut solo saya tuan?" tanya Jisung dengan hati-hati.

"Alasan, saya untuk menunda debut solomu. Karena, Haechan akan segera comeback solo dengan waktu dekat. Namun, debutmu akan saya tunda beberapa bulan kedepan. Kamu masih ada waktu untuk melakukan debut solo. Apakah tidak ada masalah?" tanya CEO. Jisung yang mendengar pun rasanya hatinya sakit. Sesulit itukah jika debut solo? Apakah tidak bisa melakukannya dengan waktu secara bersamaan?

BLACK || PARK JI SUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang