39

1.4K 162 44
                                    

Pada dini hari, Jisung merasakan seperti tengah kesulitan bernafas. Jisung mencoba untuk membuka matanya, seketika matanya terbelalak kala ada seseorang yang tengah mencekik lehernya. Jisung tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana wajah sosok itu. Karena, sosok itu telah menggunakan masker beserta topeng.

Jisung mencoba untuk memberikan perlawanan, dengan cara menjauhkan tangan sosok itu dari lehernya. Namun, sosok itu lebih kuat darinya. Pada saat menyentuh tangannya, Jisung merasa seperti familiar dari tangan tersebut.

"KAU HARUS MATI!" ancam sosok tersebut.

"JIKA KAU TIDAK INGIN MATI MAKA, KELUARLAH DARI NCT SEGERA!" ancamnya lagi, semakin menjadi mencekik leher Jisung.

Jisung sedang berusaha untuk mengambil pernafasan. Lalu, tangan Jisung mencoba meraih topeng tersebut untuk mengetahui siapa yang datang di apartemen miliknya pada dini hari.

"Le...le...lepas... kan..." sahut Jisung lirih dengan suara yang terbata-bata. Sembari meraih oksigen. Bisa dilihat jika Jisung tengah menahan rasa takut dan panik.

Saat topeng itu hampir berhasil dibuka oleh Jisung. Sosok itu segera menjauhkan tangannya dari leher Jisung. Membuat Jisung terbatuk saat sosok itu telah melepaskan cengkeraman tangannya dileher. Jisung juga berusaha untuk mengatur nafasnya, agar bisa bernafas kembali. Lalu, matanya menatap sayu pada sosok dibalik topeng tersebut.

"SIALAN!" gertak sosok tersebut dari balik topeng. Sambil membenarkan topeng tersebut.

"Apa salahku kepadamu?" tanya Jisung lemah, masih mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. Setelah mendengar suara yang terdengar familiar dipendengarannya.

Sosok dibalik topeng tengah menatap tajam ke arah Jisung sambil tersenyum miring. "Cih! Masih tidak tahu dimana letak kesalahanmu?"

Jisung hanya merespon dengan gelengan kepalanya lemah. Bahkan ia tengah menahan rasa sesak.

"LETAK KESALAHANMU ADALAH KAU LEBIH DULU DEBUT DARI KU! PUAS!" bentaknya lagi. Sembari tersenyum miring dibalik topeng.

"Hanya karena aku lebih dulu debut daripada kamu? Lalu, apa mau mu sekarang?" tanya Jisung sembari duduk diatas spring bed-nya.

"KEINGINANKU ADALAH BERHARAP AGAR KAU SEGERA KELUAR DARI DREAM MAUPUN NCT. SETELAH KONTRAKMU DENGAN DREAM DAN NCT SELESAI!" desis sosok itu. Sedangkan, Jisung tersenyum tipis mendengar penuturan sosok bertopeng.

"Jika, kau masih memperpanjang kontrak. Ingatlah, apa yang aku bawa ditanganku ini?" lanjutnya sembari mengambil sebuah senjata tajam yang merupakan pisau buah. Lalu, memperlihatkan kepada Jisung.

"Benda ini sangat cocok untuk menusuk jantungmu. Kurasa itu sangat menyenangkan. Setelah kau tidak ada lagi didunia ini. Mungkin suatu saat nanti, aku akan lebih dikenal oleh publik dan juga dipuji oleh mereka." tuturnya dengan tersenyum bak psychopath.

"Apakah kamu tahu, Jisung-ssi? Semenjak kau hadir di dunia pertelevisian beberapa hari yang lalu, membuat ketenaranku seakan redup. Bahkan akhir-akhir ini pun banyak penggemar yang mencarimu sehingga namamu terangkat kembali. Tentang lagumu pada saat diatas panggung kemarin, tenyata bagus juga. Bisakah lagu itu untukku? Lebih tepatnya untuk comeback solo ku mendatang." ujar sosok itu sambil berjalan pelan kedepan. Sembari membawa pisau yang berada ditangannya.

Jisung mencoba berjalan melangkah mundur, sambil menggelengkan kepalanya kuat. Bahkan air matanya mengalir dengan deras.

Karena, Jisung merasa sudah terpojok oleh dinding, yang artinya tidak bisa melangkah ke belakang, hanya menatap sayu pada sosok tersebut. Berharap jika sosok itu tidak mendekatinya terus-menerus. Namun, Jisung salah sosok itu masih saja berjalan maju ke arahnya dengan membawa pisau.

BLACK || PARK JI SUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang