20

1.5K 150 13
                                    

Disebuah restoran terdapat member Dreamies yang sedang menikmati makan malam bersama. Saat masih berada diruang latihan, Dreamies berusaha membujuk Jisung berkali-kali, untuk mengajaknya makan bersama. Dan pada akhirnya berhasil. Percuma jika Jisung berusaha menolak sekeras apapun, member Dreamies tidak akan menyerah untuk berusaha membujuknya. Dan mau tidak mau akhirnya Jisung lebih memilih untuk menyerah.

Disinilah mereka telah berada disalah satu restoran daging panggang. Baru beberapa jam yang lalu mereka pulang dari agency, untuk berlatih koreografi terbaru.

"Apakah kalian tahu? Aku sangat merindukan moment seperti ini bersama kalian." celetuk Haechan yang baru saja selesai mengunyah daging panggangnya.

"Aku juga." jawab member Dreamies serempak, kecuali Jisung. Anak itu baru saja memasukkan daging ke dalam mulutnya.

"Tapi sayang sekali kurang Mark hyung." sahut Chenle sambil meminum sparkling.

"Aku dengar, Mark hyung akan mempercepat datang ke Korea." ujar Jeno yang baru saja meletakkan daging diatas daun sawi hijau. Lalu, melahap daging tersebut.

"Iya, itu benar. Dan kurasa shooting movie Mark hyung telah selesai. Makanya, Mark hyung mempercepat datang ke Korea." sahut Renjun yang baru saja mengambil daging panggangnya.

"Jisung-ah, bagaimana pelatihanmu bersama mereka?" tanya Haechan. Sambil menatap maknae kesayangannya.

"Belum ada pelatihan apapun. Masih dalam tahap proses." jawab Jisung sambil meminum soju.

"Apakah mereka tidak membully-mu atau memperlakukan-mu dengan buruk, kan?" tanya Jaemin pelan sambil mencubit pipi Jisung. Karena, Jaemin sudah lama tidak mencubit pipi milik Jisung.

"Mereka tidak membully-ku, hyung. Bahkan mereka menyambutku dan memperlakukanku dengan baik. Bukan hanya mereka, KQ Entertainment juga sama. Mereka semua memperlakukanku dengan baik." jelas Jisung sambil tersenyum manis. Tanpa disadari oleh Jisung, bahwa ucapannya membuat member Dreamies tidak suka.

"Kau senang?" tanya Chenle dengan nada tidak senang.

"Tentu." jawab Jisung santai. Tanpa melihat jika suasana disekitarnya, yang sudah berubah. Bahkan, Jaemin yang sedari tadi mencubit pipi Jisung tengah membuang mukanya.

"Mereka terlalu berlebihan sekali." gerutu Jaemin pelan. Namun, bisa didengar baik oleh Jisung yang berada disebelahnya tangah memainkan ponselnya. Jisung lebih memilih diam daripada harus berdebat dengan Jaemin.

"Hyung, aku akan segera pulang. Karena ada tamu yang datang ke apartemenku. Dan untuk Renjun hyung terima kasih atas traktirannya malam ini." ucap Jisung sambil mengusap bibirnya dengan tisu. Lalu, berdiri.

"Kita akan mengantarmu. Tidak mungkin juga kamu naik taxi malam-malam sendirian. Yang ada kamu nanti diculik." ucap Jaemin berusaha mencegah Jisung untuk tidak pergi. Sembari memegang tangan Jisung.

"Hyung, aku sudah besar dan dewasa sekarang. Dan juga aku tidak selalu bergantung kepada kalian." ujar Jisung yang berusaha melepaskan tangan Jaemin.

"Mau se-dewasa apapun itu kamu. Kamu tetaplah bayi dan adik hyung dimataku. Ah! tidak, dimata kami semua. Kamu juga sangat mudah untuk diculik karena kepolosanmu itu." ucap Jaemin yang masih mengeratkan pegangan tangannya.

'Asal kau tahu hyung. Kau terlalu berlebihan sekali.' batin Jisung didalam hati.

Jisung lebih memilih diam dan menuruti kemauan membernya. Percuma, jika dirinya menolak dengan keras. Sedangkan, Renjun telah berada dikasir untuk membayar pesanannya ditemani oleh Chenle dan Jeno.

Setelah selesai membayar. Mereka keluar dari restoran dan berjalan menuju parkiran mobil, bahkan Jaemin sedari tadi tidak pernah melepaskan tangan Jisung. Saat berada didalam mobil, hanya kesunyian yang menyelimuti mereka.

BLACK || PARK JI SUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang