3 tahun kemudian...
Seoul, 2030.
Terlihat sosok seorang pria yang berusia 28 tahun telah tiba dibandara Incheon, Korea Selatan. Ia tengah memakai pakaian cardigan berwarna coklat dengan celana jeans berwarna hitam. Sembari membawa tas punggung serta koper. Tidak lupa juga dengan kaca mata berwarna hitam, yang bertengger ditelinganya.
Ia menatap sekitar bandara Incheon, Korea Selatan dengan tersenyum tipis. Seakan-akan ia sangat merindukan negara kelahirannya itu, terlebih selama tiga tahun dirinya telah berada diluar negeri.
Dan selama tiga tahun itu juga, dirinya sedang berusaha untuk sembuh dari tekanan mentalnya itu. Karena, dirinya hampir merasa putus asa sebelumnya. Seiringnya waktu dengan pengobatan diluar negeri, dengan pelan-pelan bahkan sangat membutuhkan waktu untuk menyembuhkan rasa traumanya.
Ia sedang duduk dikursi, sembari menunggu sosok yang akan menjemput dirinya dibandara Incheon, Korea Selatan. Dan sesekali ia memeriksa ponselnya.
Saat sosok itu ingin menempelkan earphone ditelinganya. Ia merasa ada sosok lain yang menepuk pundaknya pelan. Seketika membuat dirinya menoleh ke belakang, untuk menatap sosok itu.
"Hyung." gumamnya, sambil mengulum senyumnya. Jujur saja ia sangat merindukan hyung kandungnya itu.
Sosok hyung itu mengusak rambut sosok yang lebih muda darinya, dengan tersenyum manis.
"Happy birthday's, uri Jisungie." serunya dengan tersenyum lebar. Tanpa aba-aba sosok Jisung itu memeluk sosok hyung kandung. Bahkan ia meneteskan air matanya. Betapa sangat merindukan saat dirinya berada diluar negeri.
"Hyung berfikir. Kamu akan pulang besok. Ternyata hari ini." gumam sosok hyung.
Sosok Jisung hanya diam sembari menikmati pelukan hyungnya.
"Bagaimana saat kamu berada di Australia? Apakah kamu sudah sembuh dari traumamu?" tanya sosok hyung.
Jisung menghela nafas pelan. Lalu menjawab, "Di Australia, aku sangat menikmati waktu berkeliling disana guna menyembuhkan mentalku. Seperti yang kamu lihat sekarang, hyung. Aku sudah jauh lebih baik dari sebelumnya." imbuhnya, sembari merenggangkan pelukannya dan menatap manik mata sosok hyungnya.
Sosok hyung itu hanya membalasnya dengan mengusak rambut adik kesayangannya. Lalu, mengajaknya keluar dari bandara Incheon, Korea Selatan.
Saat berada dimobil. Jisung memperhatikan kota Seoul yang sepertinya sedikit berubah.
"Sudah berubah." gumamnya pelan.
"Apakah dengan kamu pulang ke Korea Selatan, kamu akan melanjutkan karirmu kembali?" tanya sosok hyung kandung.
Jisung menoleh ke arah sosok hyungnya yang sedang menyetir.
"Entahlah, hyung." jawab Jisung seadanya. Lalu, menoleh kembali ke arah jendela.
"Apakah kamu tahu? Appa sudah membelikan gedung khusus untukmu. Itupun kalau kamu kembali lagi dengan dunia entertainment. Dan untuk nama perusahaan, appa sudah memberikan namanya JS Entertainment." sahut sosok hyung.
Jisung terdiam saat mendengarkan sosok hyung yang mulai berbicara.
"Dan satu lagi, sejak kamu meninggalkan NCT dan SM Entertainment, bahkan kamu juga menolak untuk menanda tangani surat kontrak dari perusahaan entertainment lainnya, semuanya menjadi kacau. Mereka sangat mengharapkan kamu lebih. Dan mungkin juga kamu sudah mendengar kabar berita tentang NCT DREAM, WAYV dan NCT127." jelas sosok hyung itu.
Jisung menatap sosok hyungnya yang masih fokus menyetir. Sembari mencerna kalimat-kalimat yang dikatakan oleh hyung-nya itu.
"Apa yang kamu maksud, hyung?" tanya Jisung dengan mengerutkan dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK || PARK JI SUNG [END]
Fanfic"Alasan, saya untuk menunda debut solomu. Karena, Haechan akan segera comeback solo dengan waktu dekat. Namun, debutmu akan saya tunda beberapa bulan kedepan. Kamu masih ada waktu untuk melakukan debut solo. Apakah tidak ada masalah?" tanya CEO. Nam...