***
"Jeykey. Kesini sebentar sayang"
Sore itu---tiga hari setelah kunjungan Geanna kerumah keluarga Wyu---Nyonya Wyu sedang melatih Jeykey untuk lebih peka terhadap suara.
Dia ingin Jeykey bisa pergi dan datang hanya dengan mendengar suara. Dia ingin Jeykey bisa lebih leluasa bergerak dengan cara mengetahui sekitarnya. Keputusan Jeykey sudah mutlak. Lelaki itu tidak mau operasi.
"Duduk dulu ya" ujar nyonya Wyu pelan. Sudah dua jam mereka melakukan hal itu dan Jeykey sangat tanggap. Lelaki itu bahkan sudah lancar berjalan di rumahnya. Saat ini mereka berdua duduk di atas sofa cream kesayangan nyonya Wyu.
"Gimana menurut kamu soal Geanna?" Pelan dan hati-hati. Nyonya Wyu berusaha bertanya pada Jeykey--- pendapatnya tentang gadis itu.
"Mama. Saya tidak ingin apapun. Jangan punya niatan untuk menjodohkan saya dengannya. Kasian dia harus terjebak dengan saya" Jeykey menjawab lalu bergerak pergi dari samping mamanya.
Wanita itu menghela nafas pelan. Putranya terlalu keras kepala. Tidak operasi itu, bukankah malah menyiksa diri sendiri?
*** BLIND ***
Sore Geanna baru saja keluar dari rumahnya untuk pergi ke kampus. Namun urat-urat keningnya sudah membantu tampilannya menjadi mengerikan. Bagaimana tidak? Nilainya belum juga berubah!!
Pak Liano itu maunya apa sih? Butuh berapa hari memangnya untuk mengubah itu? Apa sesulit itu mengubahnya? Keburu portalnya tutup. Hiks!
Dengan emosi yang menggebu-gebu, gadis itu akhirnya berangkat menemui pak Liano.
Dari rumahnya menuju kampus, hanya butuh empat puluh lima menit. Setelah sampai di kampus, gadis itu langsung bergegas menyusul pak Liano yang tampak ingin pergi ke tempat parkir.
"Pak!!" Panggil Geanna saat sudah berjarak beberapa Meter saja dari pak Liano.
Lelaki itu berhenti sebentar. Senyumnya mengembang kemudian, menunggu Geanna sampai didepannya.
"Nilai saya gimana? Kok belum di ubah?" Kesalnya.
"Ups, saya lupa. Saya lagi buru-buru. Kamu ikut saya aja dulu"
"Mau kemana?"
"Pulang. Saya ada tugas jagain Jeykey tapi ini tiba-tiba pacar saya ngambek jadi kamu jagain Jeykey dulu ya"
Hah!! Tidak salah dengar kah dirinya ini? Apa Geanna lupa membersihkan telinganya kemarin hingga dia mendengar hal yang tidak-tidak sore ini? Ayolah// jangan bercanda!!
"Pak. Nilai saya gimana?" Desaknya. Kan sudah tes kemarin, harusnya ada yang berubah dong. Geanna paling tidak suka dengan hal-hal yang sia-sia begini.
"Abis jagain Jeykey saya bakalan ganti. Janji" ujarnya yakin.
Geanna memandang lelaki itu sinis. Kali ini sudah tidak ada lagi rasa takut, kecuali takut nilainya di ganggu gugat. Ini antara hidup dan mati.
"Ayo"
Lamunan Geanna terhenti Karna ajakan pak Liano.
Geanna mengangguk lalu masuk kedalam mobil hitam pak Liano. Mereka pergi dari sana menuju rumah pak Liano.
Awalnya Geanna ragu untuk ikut. Hari ini dia punya janji karaokean bareng teman-temannya. Kebetulan pula hari ini tidak ada mata kuliah jadi, sebenernya dia benar-benar kosong namun tetap saja.....
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND [JUNGKOOK]
Любовные романыKecelakaan mobil yang menimpa Jeykey, membuatnya kehilangan penglihatan. Disaat terpuruknya, kekasihnya Unha pergi meninggalkannya. Menyisakan rasa sakit dan keputusasaan, rasa benci dan amarah, serta rasa trauma terhadap perempuan. Namun mahasiswi...