BLIND [JUNGKOOK]

Istri

Geanna membuka matanya perlahan. Ah. Ini cahaya pagi. Siapa yang membuka gorden? Seingatnya, kemarin dia menutup gorden Karna angin terlalu kencang dan Geanna tidak suka kedinginan.

Gadis itu kemudian melihat ke sampingnya. Oh. Itu pemandangan indah. Suaminya....

Suami.

Hehe.

Suaminya sedang terlelap sambil memeluknya. Memeluk Geanna. Ini adalah pagi yang indah.

Sangat indah, jika saja Geanna tidak punya kelas hari ini.

Sial.

Geanna menghembuskan nafasnya kasar. Dia harus bangun dan menyiapkan makanan. Mungkin menghubungi pak Liano untuk menjaga Jeykey, bukalah hal yang buruk.

Ini hari pertama mereka tapi Geanna harus mengikuti kelas pagi.

"Selamat pagi"

Senyum Geanna mengembang. Suara khas bangun tidur milik Jeykey membuatnya lupa masalahnya, sejenak. "Pagi."

"Kamu baru bangun?" Tanya Jeykey. Dia menggeser tubuhnya, lebih menyamping.

"Tidak juga"

"Hm"

"Apa aku membuatmu terbangun?" Kali ini Geanna yang bertanya. Bisa di lihat bahwa Jeykey kembali menutup matanya, mungkin masih mengantuk?

"Kenapa?"

"Kamu terlihat masih mengantuk"

"Tidak" Jeykey membuka matanya.

Pelukan belum di lepas dan Jeykey semakin mengeratkan pelukannya.

"Jey, maaf. Hari ini aku ada kelas pagi" beritahu Geanna. Ini sudah menjadi kesialan tapi Geanna tidak ingin terlambat pergi ke kampus.

Sedangkan Jeykey, lelaki itu melepas pelukannya. "Kamu harus pergi" ujarnya sungguh-sungguh.

"Aku akan memanggil pak Liano untuk menjagamu"

"Tidak perlu. Saya bisa sendiri. Kak Liano mungkin juga sedang mengajar"

Oh iya.

Astaga. Geanna lupa bahwa pak Liano bekerja sebagai dosen di kampusnya. Sekarang dia tidak punya alasan untuk pergi di hari pertama mereka sebagai pasangan suami istri.

Geanna memasang wajah tidak enak. "Kalau begitu aku tidak pergi"

"Ge"

"Aku tidak akan meninggalkan mu sendiri" lalu Geanna kembali masuk kedalam pelukan Jeykey. "Ayo, kita tidur lagi" ajaknya.

Jeykey terkekeh. Lelaki itu mengelus kepala Geanna. "Apa saya menjadi penghalang bagimu?" Tanya Jeykey. Pertanyaan itu mampu membuat kepala Geanna menengadah.

"Tidak. Kenapa kamu berfikir seperti itu?"

"Saya membuatmu tidak bisa pergi"

"Itu pilihan dan keputusan ku"

"Geanna" Jeykey menghela nafas sebentar sebelum melanjutkan, "Kamu harus kuliah. Saya akan memanggil Yuka untuk menjaga saya"
Bujuknya.

Geanna menatap kearah Jeykey, lagi. Benar juga. Dia tidak kenal pada Yuka. Siapa itu Yuka? Geanna ingin bertanya tapi takut melanggar privasi Jeykey.

Namun Geanna saat ini berstatus sebagai istri Jeykey, bukankah sudah seharusnya dia tau tentang siapa saja yang bertemu dan berteman dengan suaminya? Setidaknya nanti Geanna bisa tau kemana dan dengan siapa Jeykey keluar.

"Eum, boleh aku minta nomor Yuka?"
Geanna memutuskan untuk membuat sebuah hubungan dengan seseorang bernama, Yuka itu.

"Tentu saja. Kamu bisa memintanya dari kak Liano" jelas Jeykey.