***
Geanna dan pak Liano akhirnya Sampai. Mereka turun dari mobil. Liano memimpin jalan mereka memasuki rumahnya.
"Jeykey" teriak Liano saat mereka sudah ada di dalam rumah.
Selanjutnya seorang lelaki berjalan mendekati mereka. Tampak sangat tampan dengan sweater hitam dan celana pendeknya.
"Ada apa kak?"
"Kamu sedang apa?"
"Tidak ada. Memangnya apa yang bisa orang buta lakukan?"
Geanna bisa melihat Liano yang kini menghela nafas. Nampak sangat tidak ingin bertengkar atau terbawa emosi.
"Saya akan pergi sebentar. Pacar saya ngambek lagi" ceritanya pada Jeykey "Tapi kamu tidak perlu kahwatir. Ini ada Geanna yang bakalan jagain kamu"
Jeykey bergerak gelisah. Kanan apa kiri? Rasa ingin menyapa Geanna itu besar sekali.
"Saya pergi dulu ya. Kalian jangan bertengkar" pesan Liano sebelum pergi.
"Baik pak"
Itu dia!! Suara Geanna. Jeykey tau!!
Senyum tipisnya tercipta.
Liano akhirnya pergi. Geanna duduk di sofa cream yang sudah di hapal mati olehnya. "Jey duduk saja. Sini di sebelah ku" ajaknya. Namun sadar bahwa Jeykey tidak bisa melihat.
"Ah maaf Jey, sini aku bantu" dan selanjutnya Geanna membantu Jeykey untuk duduk di sebelahnya disusul gadis itu sendiri.
Jeykey yang awalnya excited kini terdiam. Geanna itu kan gadis cerewet, kenapa bisa-bisanya dia hanya diam? Apa terjadi sesuatu?
"Ge, ada apa?" Tanya Jeykey melupakan fakta jika dia sudah berjanji tidak akan berurusan dengan yang namanya perempuan.
"Eum? Memangnya ada apa Jey?" Tanyanya balik. Semudah itu orang tau jika dia tidak baik-baik saja? Sejujurnya Geanna masih memikirkan apa yang pak Liano sampaikan padanya tadi.
"Saya tidak akan paksa kamu cerita, maaf sudah mencoba ikut campur" Jey terdiam lagi.
Geanna menghela nafas berat. Tidak ada salahnya kan? Bercerita pada Jeykey. "Jangan seperti itu Jey. Tadi saat di mobil pak Liano memberitahu aku sesuatu" Geanna memulai ceritanya dengan wajah cemberut. Jey hanya diam mendengarkan. "Kamu tau Jey? Pak Liano bilang sebenarnya ada orang yang memberitahu padanya kalau aku mencontek yang lebih lucunya, orang itu disuruh teman dekatku untuk mengatakan itu pada pak Liano padahal mereka tau bahwa aku berencana ikut Kompetisi" jelasnya singkat disertai dengusan.
Ah// seharusnya Geanna tidak sesedih ini, tapi mengingat itu mengapa rasanya dia hampir menangis ya.
"Kamu tau siapa orangnya?"
"Tidak Jey. Jika aku tau, aku akan lebih tersakiti. Ahh bagaimana ini? Aku sedih sekali"
Jeykey menoleh meski tidak tepat di depan wajah Geanna. Gadis di sebelahnya terdengar hampir menangis.
"Kamu kan tidak tau, kenapa sangat sedih?" Jey kembali bertanya bingung. Pasalnya tadi gadis itu bilang jika dia tidak tau apa-apa maka, semuanya akan baik-baik saja.
"Masalahnya aku sudah tau tentang ini. Selanjutnya aku malah menerka, aku takut salah menilai orang. Aku tidak bisa Jey"
"Kalau begitu biarkan dirimu tau siapa pelakunya. Orang lain tidak pantas untuk menerima kesalahan yang lain kan?"
Jeykey sempat mematung saat mendengar gadis itu menarik nafasnya. Ada getaran disana dan Jeykey tau bahwa Geanna sedang menangis.
"Begitukah Jey?"

KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND [JUNGKOOK]
RomanceKecelakaan mobil yang menimpa Jeykey, membuatnya kehilangan penglihatan. Disaat terpuruknya, kekasihnya Unha pergi meninggalkannya. Menyisakan rasa sakit dan keputusasaan, rasa benci dan amarah, serta rasa trauma terhadap perempuan. Namun mahasiswi...