Tidak terduga

69 12 0
                                    

Jeykey membuka matanya pelan. Beban berat yang ada di atasnya membuatnya tidak bisa bergerak dengan bebas. Tangannya tergerak mengelus bahu Geanna, gadis yang satu malam ini tidur di pelukannya.

Lelaki itu tersenyum. Tidur di pelukannya, entah mengapa kalimat itu membuatnya berdebar. Rasanya jantungnya seperti tidak tau diri, memaksa di akui oleh Geanna yang untungnya masih terlelap.

Jeykey memberi kecupan di kening Geanna, lelaki itu semakin mempererat pelukannya. Tidak ada respon dari Geanna yang semakin membuat Jeykey gemas. Lelaki itu memindahkan tubuh Geanna kekiri dan kekanan berkali-kali, namun tetap saja gadis itu terlalu pulas Hingga sepertinya jikapun gadis itu di culik, dia tidak akan tau.

Setelah lelah melakukan hal aneh itu, Jeykey mengelus kepala gadis itu sayang. Oh Tuhan! Apa ini karma? Bukankah Jeykey sudah memutuskan untuk membenci makhluk hidup berstatus 'perempuan?' dan sekarang lihat!! Seorang gadis yang baru di kenalnya mempermainkan emosinya dengan mudah. Yang lebih lucu adalah, Jeykey bahkan tidak tau seperti apa wajah gadis itu.

"Ge, saatnya bangun" Jeykey berujar pelan. Seperti memang belum niat bergerak dari tempat ternyamannya.

Setelah ditinggal oleh Unha, tidak ada satu hari pun tanpa mimpi buruk. Jeykey selalu hampir menangis karena wajah Unha membuatnya berada di titik terendah untuk memperjuangkan apa yang dia suka.

Jeykey terlanjur kehilangan kepercayaan dirinya. Unha mengambil semua yang Jeykey punya. Setiap malam, bahkan saat matanya terpejam, akan ada bayangan Unha yang sedang memaki-maki dirinya. Jeykey takut!! Sangat takut bahwa semua yang Unha katakan itu benar, walau sebenarnya semuanya itu memang benar.

"Jey"

Jeykey tersentak dari lamunannya saat mendengar suara Geanna. Lelaki itu menunduk walau tidak bisa melihat apa yang gadis itu lakukan.

"Kamu sudah bangun Ge?" Tanyanya

Geanna mengangguk. Gadis itu sibuk mengucek matanya "Sudah Jey. Selamat pagi" sambungnya kemudian.

Jeykey memberinya senyum. Kehangatan mengalir melalui pembuluh darahnya. Geanna itu selalu bisa membuatnya melupakan Unha. "Selamat pagi."

Jeykey bisa merasakan tangan Geanna yang kembali di letakkan di atas dadanya. "Bagaiman tidurmu Jey?" Tanya gadis itu. Tangannya di angkat dari dada Jeykey dan kini sibuk merapikan rambut lelaki itu yang nampak berantakan.

"Saya tidur dengan baik. Bisa di bilang, semalam adalah malam pertama saya bisa tidur dengan nyenyak" Jawab Jeykey jujur, selanjutnya lelaki itu bisa mendengar Geanna yang tertawa kecil. Gadis itu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jeykey.

"Kita harus bangun Jey" kata Geanna pelan.

"Saya sudah bangun Ge. Kamu yang terlihat seperti akan tidur kembali" balas Jeykey.

Untuk sesaat tidak ada jawaban dari Geanna. Jeykey sempat berfikir bahwa mungkin saja gadis itu sudah tertidur lagi, namun Jeykey salah saat gadis itu akhirnya bergerak mendudukkan dirinya di sebelah Jeykey.

"Aku sudah bangun Jey. Ah aku lupa, mama pasti akan membunuhku. Aku lupa memberi kabar" Geanna bergerak Panik. Gadis itu meraba meja kecil disampingnya, mencari ponselnya untuk meminta maaf dan memberi kabar.

Jeykey ikut bangkit dari tidurnya. Lelaki itu menunggu Geanna selesai bertelepon pada orang tuanya. Setelah beberapa menit, Jeykey bisa mendengar Geanna yang menghela nafas.

"Kenapa Ge? Apa mama kamu marah?" Jeykey bertanya hati-hati.

"Lebih parah Jey. Mama menyuruhku untuk tinggal bersamamu saja" jawab Geanna singkat. Gadis itu tanpa tau malu memeluk Jeykey, melingkarkan tangannya di leher lelaki itu.

BLIND [JUNGKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang