Jalan-jalan

45 7 0
                                    

Geanna membantu Jeykey duduk di bangku taman. Matanya memandang wajah Jeykey yang tampak gelisah. Jujur saja, Geanna ingin bertanya namun dia tidak ingin bertengkar dengan Jeykey.

"Kamu haus?" Geanna memutuskan bertanya. Dia tidak ingin menyesal karena tertahan ego.

Wajah Jeykey di tengadahkan "Tidak" hanya itu jawaban dari Jeykey. Geanna mengangguk lalu pergi dari sana sebentar untuk membeli minuman.

Hatinya tidak tenang saat meninggalkan Jeykey namun lelaki itu harus minum sesuatu. Geanna pergi ke minimarket untuk membeli air mineral dan susu lalu dia bergegas membayar dan berlari kembali ke Jeykey.

Lelaki itu masih diam.

Dan ketika Geanna sampai di depannya, Jeykey tersenyum. "Kamu kembali"

Geanna mendekat. "Aku hanya pergi sebentar. Kamu harus minum sesuatu" ujar Geanna serius. Dia membuka botol minum air mineralnya lalu membantu Jeykey minum. Jeykey tidak menolak, dia menuruti kemauan Geanna.

Tidak banyak. Karna selanjutnya Geanna memberi susu pada Jeykey. Dia membuat Jeykey minum dengan sedotan. Sekarang, mungkin mereka bisa bercerita.

"Apa kamu menikmati acaranya?" Tanya Geanna. Rasa haus menyerang hingga dia harus menjeda kalimatnya dan meminum air mineral sisa Jeykey tadi.

"Eum" Jeykey mengangguk dan Geanna tertawa.

"Aku rasa tidak ada yang bisa di nikmati, kamu dan para tamu hanya diam saja" protes Geanna.

"Apa seharusnya kami melakukan sesuatu?"

"Setidaknya kalian bisa membuat tari-tarian"

Jeykey tersedak susu nya. Dia memandang kearah Geanna walau masih belum tepat. "Kamu sedang menghina para tamu"

"Tidak" Geanna protes. "Itu dukungan untuk orang hebat seperti ku hahahaha" tawa canggung Geanna di akhir berhasil membuat Jeykey tergelak. Geanna dengan kepercayaan dirinya yang tidak terlalu tinggi, itu lucu.

"Aku ingat sesuatu" Geanna kembali berucap setelah keheningan menyapa mereka untuk beberapa saat. "Kita pernah punya rencana untuk jalan-jalan. Kita bisa lakukan itu sekarang"

Senyum Jeykey mengembang.

"Aku akan senang jika kamu setuju, itu bisa berarti hadiah di hari kemenangan ini" lanjut Geanna.

Jeykey menunduk lalu mengangkat lagi kepalanya "Tidakkah kamu akan kesulitan, membawa saya bersamamu?"

"Kenapa aku kesulitan? Kamu bukan anak bayi"

"Apa anak bayi lebih sulit dari saya?"

"Tidak juga, aku suka mengurus bayi."

Jeykey memberi pandangannya pada Geanna. "Kamu pernah melakukannya?"

"Tidak tapi aku akan belajar"

Jeykey membuang pandangannya. Jantungnya berdegup, kali ini Geanna sedang menggodanya kan? Maksudnya Geanna akan belajar untuk bayi mereka di masa depan? "Kamu akan melakukannya, dari mana kamu akan belajar?"

"Dari kamu. Kamu kan bayi besarku"

Mendengar perkataan Geanna, Jeykey sukses tergelak bahagia. Bayi besar? Bukankah itu menggelikan? Geanna mungkin tidak tau tapi Jeykey senang dengan panggilan itu, walau sebenarnya julukan 'Big Boy' adalah yang paling tepat untuknya, Jeykey rasa begitu.

"Kamu tidak melihat otot-otot saya yang besar ini?" Tanya Jeykey.

Geanna tersenyum. "Aku tidak lihat. Mungkin Karna sweater hitam ini?" jawab Geanna. Tangannya sedikit menarik sweater hitam Jeykey di bagian lengan.

BLIND [JUNGKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang