Geanna membawa Jeykey duduk di atas kasur Jeykey. Ia kemudian duduk di sebelah Jeykey.
Untuk sesaat mereka hanya diam. Geanna juga bingung harus mengatakan apa pada Jeykey. Status mereka yang tiba-tiba saja berubah membuat mereka di landa rasa canggung.
"Jujur saja Ge, kamu tidak ingin menikah dengan saya kan?" Itu adalah kalimat pertama Jeykey setelah hampir setengah jam mereka terdiam.
Geanna hanya menoleh lemah pada Jeykey. "Atau kamu yang sebenarnya ingin menikah dengan gadis lain, kan?" Tanyanya menusuk balik.
Jeykey menegakkan duduknya. Kelopak matanya di buka, membentuk pandangan tajam. "Dan kamu mengatakan itu agar saya marah?"
"Kamu mengatakan itu lebih dulu. Apa aku tidak tersinggung?"
"Jadi kamu mau menikah dengan saya?"
"Apa tadi aku menolak?"
"Geanna?!"
"Apa?"
Jeykey menghela nafas kasar "Saya dengar sendiri kamu menghela nafas. Saya tau ini tidak mudah"
Geanna terdiam. Membiarkan Jeykey penasaran tentang apa yang Ia fikirkan barang sejenak. Mungkin terdengar egois, tapi Geanna berharap Jeykey selalu ingin tau semua hal tentang Geanna.
Dari banyaknya manusia di bawa sana. Dari bisingnya keributan yang membahas tentang pernikahan mereka, Jeykey mendengarnya yang menghela nafas? Apa lelaki itu manusia? Atau hanya karna Jeykey memperhatikannya?
"Ge?__"
"Jey, semua akan pada porosnya. Kamu tidak akan selalu di tolak dengan kekuranganmu. Tidak akan selalu" Geanna menggenggam tangan Jeykey "Akan ada saat di mana seseorang datang dan menerima semua yang ada padamu. Kelebihan dan kekurangan. Mereka harus belajar untuk itu karena semua terasa lebih mudah jika kita menerima nya"
Jeykey diam. Ia menyalurkan perasaan sakitnya pada remasan tangannya yang semakin kuat menggenggam tangan Geanna. Seakan memberitahu dunia bahwa ia menginginkan Geanna untuk hidup bersamanya.
Terdengar Geanna yang kembali menghela nafas "Aku hanya takut. Takut aku tidak bisa menjadi seperti apa yang orang tua kita harapkan. Takut membuat mu kecewa. Takut menjadi sumber rasa sakit kalian. Takut tidak bisa membuatmu bahagia seperti yang menjadi alasan aku disini"
"Alasan kamu Disni?" Jeykey bertanya serius. Ia berjuang mati-matian menahan hasrat untuk operasi dan menikmati ekspresi Geanna.
"Sebenarnya aku bidadari yang di kirim untuk membuat Jeykey tersenyum" ujarnya bangga. Menimbulkan tawa keras Jeykey. Tidak habis fikir untuk yang kesekian kalinya.
"Ohooiii, sekarang aku tersinggung. Kamu menertawakan bidadari?" Geanna bergaya marah, ia bahkan melepaskan tangan Jeykey dengan kesal.
"Maaf bidadari. Saya bersalah" sambil menahan senyumnya, Jeykey menjawab. Terasa sangat lucu dan menggelitik. Geanna terlalu menggemaskan.
Tanpa mereka sadari, Liano mencuri dengar semua pembicaraan mereka. Wajahnya juga sesekali tertawa geli saat mendengar Geanna yang begitu percaya diri. Tapi tidak heran, itu Geanna. Gadis paling brutal di kampus nya.
"Kemari" suara Jeykey membuat Liano kembali fokus untuk mendengar apa yang mereka bicarakan.
Sedangkan di dalam kamar, Geanna tersenyum lalu masuk kedalam pelukan Jeykey saat lelaki itu meminta nya dengan kedua tangan yang di rentangkan.
"Dengarkan saya baik-baik ya"
Ia berkata tegas namun lembut. Geanna mengangguk di pelukannya."Kamu tidak perlu merasa harus membuat saya bahagia, saya akan bahagia jika kamu bahagia. Jangan berusaha terlalu keras karena saya juga tidak ingin menyakiti mu"
Geanna merasa jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Ia tidak bisa menerima semuanya yang Jeykey katakan, ia tidak bisa.
Jeykey sejak awal sudah berhasil membuatnya merasa nyaman. Membuatnya lupa semua masalah yang ia rasakan dan memperkuat hatinya yang rapuh.
Peran Jeykey sudah sangat sempurna di hatinya, tapi apa Jeykey merasakan hal yang sama?
Hatinya menghangat mendengar apa yang Jeykey katakan. Terhibur tanpa bisa melarikan diri, memaksa air matanya menuruni pipinya yang halus.
"Jey" panggilnya dengan suara serak. Merasakan tubuh Jeykey yang tersentak dan kepala lelaki itu yang menunduk untuk mencoba menatapnya.
Geanna semakin terisak. Tidak mampu melanjutkan kalimatnya. Ia hanya menangis di pelukan Jeykey dan Jeykey semakin mempererat pelukannya.
"Kita akan memulai hidup baru, saya harap semua keluh kesah mu menjadi milik saya juga." Tangannya mengelus halus rambut Geanna "Ge, jangan berjuang sendirian. Kamu harus membuat saya bekerja keras untuk membahagiakan mu, Karna itu artinya kita sama-sama pantas untuk bersama. Dengan begitu, kita mulai semuanya dengan saling berbagi. Kamu dan saya, meskipun kita terjebak saya harap tidak ada rasa benci di hati kita sampai akhirnya kita bebas atau kita merasa sudah berada di tempat yang paling bahagia"
Geanna semakin terisak. Kata-kata Jeykey itu Benar tapi hatinya semakin sakit. Terjebak dalam kalimat Jeykey tadi sudah mengartikan bahwa mereka tidak bisa lebih baik dari ini. Bahwa mereka hanya melakukan semua ini sesuai rencana layaknya artis yang sedang di perintahkan berakting.
Diluar kamar, Liano terdiam. Ikut merasakan sakit dari tangis yang Geanna keluarkan. Kalimat Jeykey tadi tentu saja secara tidak langsung mengatakan bahwa lelaki itu tidak berhenti disana, ini hanya sebuah pendaratan singkat.
Dan Geanna tidak sebodoh itu untuk membuang masa depannya kan? Itu kenapa ada air mata saat hubungan mereka akan berubah dan semakin kuat.
Yang di rugikan itu Geanna dan yang menderita itu Geanna. Kali ini Liano berharap Jeykey akan jatuh cinta pada gadis itu. Gadis yang Liano tau hatinya tulus.
Meski hatinya sakit Liano bukanlah pilihan Geanna. Jika Geanna memilihnya maka Liano akan berikan hatinya. Karena menurut Liano, pernikahan adalah perjalanan terakhir dalam mencari cintanya.
Tapi ini Jeykey, Liano tidak bisa menyalahkan adiknya juga Karna lelaki itu juga di hancurkan oleh wanita yang sudah hampir lima tahun bersamanya.
Liano kembali menghela nafas. Geanna di sana juga belum selesai menangis. Berharap saja pada Tuhan untuk keabadian hubungan Jeykey dan Geanna, serta agar Tuhan membuat Jeykey mencintai Geanna jika Geanna juga mencintai Jeykey. Hanya itu doa Liano.
***
"Kenapa papa memilih tanggal 14? Mama sih maunya besok saja sekalian biar cepat"
Nyonya Wyu malam itu memprotes pada suaminya yang tengah sibuk bermain ponsel untuk mengurus perusahaannya dan juga perusahaan milik Jeykey.Selama putranya tidak bisa melihat, tuan Wyu mengambil ahli perusahaan Jeykey yang di bangun lelaki itu dengan susah payah.
"Mama kenapa bicara begitu? Ini pernikahan putra Kita. Bukankah mama mau mempersiapkan segalanya?" Balas tuan Wyu singkat. Ia meletakkan ponselnya dan fokus pada istrinya yang kini sibuk mengoleskan cream di wajahnya.
"Iya mama mau. Tapi coba papa fikir lagi, belum satu Minggu semua terjadi pada kita. Mulai dari bertemu Geanna hingga hampir kehilangan gadis itu." Wanita itu berbalik menatap suaminya setelah selesai mengoles cream itu di wajahnya. "Mama hanya takut kita kehilangan Geanna lagi" ujarnya.
"Tenang saja ma, selama Jeykey bahagia saya rasa Geanna tidak punya niatan untuk membatalkan pernikahan ini"
Wanita itu bangkit dari depan meja riasnya dan naik ke atas tempat tidur. Masuk kedalam pelukan suaminya.
"Papa harus pastikan Geanna menjadi istri Jeykey ya. Mama tidak mau unha datang dan mengganggu Jeykey kita lagi""Iya, papa akan memblokir jalan unha bertemu Jeykey." Lelaki itu mengelus bahu istrinya "Mama hanya perlu bersenang-senang dan menyebar undangan pernikahan anak kita besok"
_______

KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND [JUNGKOOK]
RomanceKecelakaan mobil yang menimpa Jeykey, membuatnya kehilangan penglihatan. Disaat terpuruknya, kekasihnya Unha pergi meninggalkannya. Menyisakan rasa sakit dan keputusasaan, rasa benci dan amarah, serta rasa trauma terhadap perempuan. Namun mahasiswi...