"Mama tidak ingin kalian tinggal hanya berdua saja tapi Liano meyakinkan mama." Nyonya Wyu mendekati Geanna lalu menggenggam tangan gadis yang sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa.
Setelah selesai menikah, Jeykey, Geanna dan keluarga mereka ikut untuk mengantarkan pasangan baru itu ke rumah baru mereka yang akan mereka tinggali.
Jeykey sudah duduk manis di sebelah Liano dan tuan Wyu. Mereka hanya mendengarkan para perempuan memberi nasehat pada Geanna.
"Maaf, nyo_"
"Tidak-tidak. Panggil aku mama. Kamu saat ini sudah menjadi menantuku" protes nyonya Wyu ketika Geanna akan memanggilnya dengan sebutan nyonya Wyu.
Geanna menunduk sebentar. Dia merasa tidak bisa memanggil nyonya Wyu dengan panggilan mama secepat ini. "Maaf, ma"
"Tidak sayang" nyonya Wyu memekik senang mendengar panggilan Geanna padanya namun sedetik kemudian kembali bersedih. "Mama akan memberi waktu kalian selama 6 bulan. Jika kalian tidak mampu hidup bersama maka pulanglah kerumah mama." Jelasnya. Wajahnya sangat sedih. Padahal niatnya, ingin bersama Geanna dan melakukan banyak hal. Impian lama jika saja dia punya seorang putri.
"Terimakasih, ma. Aku_ aku akan berusaha" Geanna memaksa senyumnya. Dia sangat kaku saat ini.
"Mama mertua mu benar, sayang" nyonya Wyn mendekat. "Kamu mungkin tidak terlalu dewasa untuk mengurus Jungkook. Jika kamu merasa lelah, beritahu pada kami. Kami pasti baik-baik saja dengan kekurangan kalian."
"Aku akan berusaha" Geanna hanya bisa menundukkan kepalanya. Sejujurnya ini sudah hampir tengah malam dan Geanna hampir kelepasan menguap.
"Heiii hentikan. Saya menjadi sekutu Geanna saat kalian membuatnya tersudut." Liano mendekati para perempuan, melihat Geanna yang tampak sangat tidak nyaman. Lucu. Tapi tidak terlalu lucu.
"Liano, kamu harus datang seminggu sekali untuk melihat adikmu dan istrinya" ujar nyonya Wyu. Nada suaranya sangat menyedihkan. Seakan-akan dunia akan berakhir.
Jadi, Geanna memutuskan untuk kembali menggenggam tangan mama mertuanya. "Mama boleh datang kapan saja. Tidak harus mengirim pak Liano atau___" Geanna melirik tuan Wyu. Apa boleh memanggilnya dengan sebutan, papa?
"Papa boleh datang?"
Senyum Geanna mengembang sempurna.
Tuan Wyu pasti mengerti isi hati Geanna. Itu menenangkan."Tentu saja" jawab Geanna dan tuan Wyu mendekatinya
"Panggil saya, papa. Jangan membuat saya menjadi seperti orang jahat" canda tuan Wyu.
Geanna tersenyum senang. "Terimakasih, pa. Aku akan berusaha menjadi menantu terbaik"
"Tidak. Kamu sudah menjadi yang terbaik. Mamamu benar, jangan paksakan hingga kamu lelah tapi beristirahat lah. Ambil waktu sebanyak yang kamu mau. Lupakan soal 6 bulan, kapanpun kamu mau maka kalian di terima."
Nyonya Wyu tampak tidak terima sedangkan Liano tersenyum mengejek pada mamanya dan... Geanna memeluk tuan Wyu.
"Sungguh, terimakasih sudah percaya padaku." Bisik Geanna hingga tuan Wyu terkekeh sambil mengelus punggung Geanna.
.
.
.
.
.
.
.Saat ini Jeykey dan Geanna sudah duduk di atas kasur, di dalam kamar mereka. Waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Seharusnya mereka sudah tidur, tapi mengingat status suami istri entah kenapa jantung Geanna berdegup tidak tau diri.
Bahkan ketika Jeykey berdehem, Geanna hanya bisa tetap membatu.
"Ge, apa kamu merasa tidak nyaman?" Jeykey bertanya dari sebelahnya. Geanna yakin bahwa saat ini dia akan terlihat menyedihkan, seandainya Jeykey bisa melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND [JUNGKOOK]
RomanceKecelakaan mobil yang menimpa Jeykey, membuatnya kehilangan penglihatan. Disaat terpuruknya, kekasihnya Unha pergi meninggalkannya. Menyisakan rasa sakit dan keputusasaan, rasa benci dan amarah, serta rasa trauma terhadap perempuan. Namun mahasiswi...