Geanna menjatuhkan dirinya dengan lemah di atas kursi restoran seafood yang mereka kunjungi. Dia menatap wajah Jeykey yang tersenyum.
"Kamu sudah selesai membantu?" Tanya lelaki itu. Geanna menghela nafas.
"Belum ada dua menit aku berfikir bahwa tidak akan ada orang yang terluka saat membuka cangkang lobster, aku langsung melihat fakta"
Jeykey tersenyum geli. "Sekarang, apa rasa kahwatir saya berdasar untukmu?"
"Hu'um"
"Kenapa kamu bersedih?" Tanya Jeykey lagi saat mendengar suara Geanna yang terdengar tidak bersemangat.
"Aku bersedih karena aku tidak terluka"
"Apa? Kenapa kamu ingin terluka?"
"Agar di perhatikan oleh mu"
Jeykey tertawa lagi. Kenapa ada orang seperti Geanna? Gadis itu sangat sempurna dan Jeykey ingin segera melihatnya. Ingin. Sangat ingin hingga rasanya dia bisa berlari ke rumah sakit sekarang juga.
"Bukankah lebih baik tidak terluka?" Jeykey bertanya lembut. "Saya akan selalu memperhatikan mu. Meski tidak menggunakan mata"
"Apa itu kalimat romantis?"
"Bisa di bilang begitu"
Tawa Geanna terdengar. Jeykey tersenyum. Dia tidak pernah berfikir jika Geanna akan berbeda dengan gadis lainnya.
"Sekarang, mari lanjutkan makan. Kamu terlalu banyak menggodaku" protes Geanna hingga Jeykey terkekeh tidak terima. Dia tidak merasa dia menggoda Geanna sebanyak Geanna menggodanya.
Tapi Jeykey tidak bisa protes Karna selanjutnya Geanna memberinya suapan bertubi-tubi hingga dia kenyang.
Mereka menyelesaikan makanan dalam waktu 25 menit Karna Geanna yang bercerita panjang lebar soal kecelakaan temannya yang bernama Eska.
"Bayar menggunakan uang saya saja" Jeykey memberi dompet nya pada Geanna. Senyum Geanna mengembang saat menerima dompet Jeykey.
"Wah, kamu orang kaya." Komentarnya ketika matanya menangkap ada banyak kartu didalamnya. Dia juga menemukan banyak lembar uang tunai. "Bagaimana jika aku merampok mu?"
Jeykey terkekeh sebentar "Kamu bisa melakukannya. Saya punya lebih banyak untuk di tawarkan pada perampok sepertimu"
Geanna tertawa. "Aku suka korban sepertimu. Aku rasa aku bisa mempertimbangkan nya"
Lalu mereka sama-sama tertawa. Geanna lalu pamit untuk membayar menyisakan Jeykey yang masih tersenyum di tempatnya. Dia bersyukur dan kagum pada Geanna yang mengerti isi hatinya.
Bahwa Jeykey ingin menjadi gentleman dengan membayar semua makanan mereka dan untung saja Geanna tidak protes dan menerima bahwa Jeykey ingin melakukannya.
Jeykey kembali tersenyum geli mengingat Geanna bahkan membawa dompet nya menuju kasir. Itu sangat menggemaskan.
Geanna datang setelah membayar. Dia mengajak Jeykey pergi menuju pasar malam. Mereka menikmati waktu bersama dan yang membuat Jeykey tersenyum berkali-kali adalah Geanna yang tidak melupakan buket dari Jeykey yang selalu dia bawa kemana-mana.
Mereka memutuskan naik biang lala. Selama di dalam biang Lala, tawa Geanna selalu mengisi gendang telinga Jeykey. Gadis itu membuat keributan dengan menceritakan semua yang dia lihat pada Jeykey. Itu tidak membuat Jeykey tersinggung, Jeykey suka ketika Geanna berbagi penglihatan dengannya.
Selanjutnya mereka naik, kora-kora. Yang awalnya Geanna sangat berani hingga berakhir dengan dirinya yang meremas kuat lengan Jeykey Karna merasa akan jatuh terhempaskan ke tanah.
Lalu mereka masuk kedalam rumah hantu. Ini yang paling lucu. Geanna ketakutan saat sesosok hantu menghampiri mereka, dia bersembunyi di belakang Jeykey yang tidak tau harus bagaimana Karna dia tidak bisa melihat jalan. Teriakan penuh ketakutan dari Geanna membuat Jeykey tertawa keras. Jeykey kasian pada gadis itu tapi mereka benar-benar berhenti berjalan Karna yang menuntun jalan itu Geanna.
Karna mendengar suara Geanna yang semakin habis dan gadis itu yang terisak, Jeykey memutuskan untuk berjalan pelan. Tapi Karna hantu itu mengejar mereka, Geanna yang memeluk Jeykey kuat dari belakang, bergerak gelisah hingga mereka kehilangan keseimbangan dan jatuh.
Kening Jeykey sukses menabrak salah satu properti disana sebelum Mereka jatuh, akibatnya kening Jeykey bengkak.
Melihat itu, Geanna marah. Dia berdiri tegak dan memarahi hantu yang sejak tadi mengikuti mereka. Geanna bahkan dengan berani mengusir hantu itu.
Hal itu berhasil membuat Jeykey tertawa geli.
Dengan suara serak dan ingus yang di tarik-tarik, Geanna bertanya tentang keadaan Jeykey. Gadis itu membantu Jeykey bangkit lalu membawa tubuh mereka keluar dari sana.
Disinilah mereka saat ini, dengan Geanna yang mengompres bendolan di kening Jeykey menggunakan nasi panas yang dia beli dari rumah makan pinggir jalan. Dia membeli saputangan untuk di masukkan nasi panas ke dalamnya. Sambil sesegukan, gadis itu mengompres Jeykey.
Semua itu membuat Jeykey tidak henti-hentinya tersenyum geli. Tidak bisa! Jeykey tidak bisa di serang seperti ini. Geanna sangat menggemaskan bahkan di saat seperti ini. Ini tidak bisa di maafkan.
"Aw" aduh Jeykey ketika Geanna menekan bendolannya. Tidak sakit, tapi panas. Geanna baru saja mengganti nasi nya dengan yang baru jadi Jeykey terkejut akan panasnya.
Geanna kembali terisak lalu memeluk Jeykey "Maaf hiks maaf. Ini semua salahku" ujarnya tersedu-sedu. Awalnya Jeykey ingin tertawa namun dia takut Geanna akan tersinggung, jadi Jeykey hanya mengulum senyum geli untuk Geanna dan membalas pelukan gadis itu.
"Tidak Ge, ini bukan salahmu."
Balas JeykeyGeanna menggeleng kuat. Dia sesegukan di ceruk leher Jeykey membuat Jeykey merasa geli.
Untuk waktu yang lumayan lama, Jeykey menunggu Geanna berhenti menangis. Lelaki itu menepuk-nepuk punggung Geanna agar gadis itu lebih tenang.
Geanna melepaskan pelukannya dari Jeykey. "Aku merusak jalan-jalan kita" ujar Geanna dengan suara serak.
"Tidak" dan Jeykey langsung menolak pertanyaan gadis itu. Saat ini Geanna sedang sedih, Jeykey tidak ingin gadis itu menangis lagi. Suaranya akan habis nanti dan Jeykey tidak suka Geanna yang diam saja.
"Saya menikmati malam ini. Ini jalan-jalan terbaik""Benarkah?" Masih dengan suara serak yang sarat akan kesedihan
"Iya. Jangan kahwatir kamu melakukan semuanya dengan baik" jawab Jeykey dengan penuh semangat.
Geanna mengusap matanya yang berair sebentar. Matanya lalu menatap stand yang berjejer menjual makanan. Senyumnya mengembang. Dia mau sosis bakar.
"Tunggu sebentar" ujarnya pada Jeykey dan Jeykey mengangguk.
Geanna kemudian berjalan pergi dari sebelah Jeykey untuk membeli sosis bakar juga Odeng untuk mereka berdua menggunakan uang Jeykey, ah! Dompet Jeykey di pegang oleh Geanna sesuai permintaan Jeykey.
Gadis itu melompat kegirangan ketika si penjual memberinya pesanannya. Dia berjalan penuh semangat menuju Jeykey yang hanya diam di tempatnya.
"Jey, aku beli sosis bakar dan Odeng untuk mu dan untukku menggunakan uangmu" adunya pada Jeykey yang langsung tersenyum geli. Jeykey mengangguk sebagai balasan.
Tidak habis fikir. Siapa gadis yang tadi menangis sesenggukan? Kini gadis itu penuh dengan semangat.
Geanna memberi satu tusuk sosis bakar ke tangan Jeykey untuk di makan, begitu juga dengan Geanna yang mulai memakan jajanannya.
Mereka makan dengan di iringi cerita Geanna, kali ini soal hantu tadi. Katanya Geanna tidak sengaja menarik rambut palsu hantu itu hingga Geanna akhirnya mengetahui bahwa hantu itu seorang lelaki, cerita Geanna berhasil membuat Jeykey tertawa lagi malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND [JUNGKOOK]
RomanceKecelakaan mobil yang menimpa Jeykey, membuatnya kehilangan penglihatan. Disaat terpuruknya, kekasihnya Unha pergi meninggalkannya. Menyisakan rasa sakit dan keputusasaan, rasa benci dan amarah, serta rasa trauma terhadap perempuan. Namun mahasiswi...