Harusnya gak gini!!

72 15 0
                                    

"Apa?" Hynri mengeraskan suaranya. Wanita yang jarang sekali menunjukkan emosinya itu kini tengah memandang tidak suka adik keduanya. Bagaimana tidak? Wanita itu mengundangnya datang kerumah hanya untuk memberitahu bahwa gadis cantik bernama Geanna itu akan menikahi Liano bukannya Jeykey.

Mereka sedang mempermainkannya atau gimana?

"Kamu sedang membodohiku ya? Kamu sedang mempermainkan hidup putraku?!" Serangnya lagi, masih dengan suara yang melengking. Jeykeynya pasti sedang terpukul saat ini. Seharusnya itu Jeykey.

"Saya tidak mau tau!! Jeykey atau jangan ada pernikahan"

Gyftin membola. Wanita itu ingin protes namun tidak bisa karna suaminya menahan tangannya.

"Kak___" tuan Wyu membuka suara, berniat menjelaskan pada Hynri apa yang sebenarnya terjadi.

"Wyu! Fikirkan soal putraku! Jeykey pasti akan sakit hati. Kalian tidak pernah melihat Jeykey tersenyum sambil menunduk setelah kejadian itu, bukan? Aku tidak suka pada kalian!!" Hynri memotong ucapan Tuan Wyu. Wajahnya memerah Karna sangat kesal. Mungkin kayle benar! Adiknya sedang mempermainkannya.

"Kakak dengarkan dulu" pinta tuan Wyu. Lelaki itu bangkit berdiri menghampiri Hynri yang menatap angkuh di sebelah suaminya. Tuan Wyu duduk di sebelah Hynri. "Kami hanya menuruti permintaan Geanna. Gadis itu memilih Liano"

"Jadi selama ini dia bukan kekasih Jeykey?"

Tuan Wyu menutup mulutnya rapat. Dia sudah keceplosan, secara tidak langsung mengatakan bahwa semuanya hanya drama belaka.

"Panggil Jeykey kemari" perintah Hynri tegas "Panggil putraku kemari!!" Ulangnya.

"Kak__"

"Jangan membantahku Gyftin!"

Gyftin menghela nafas. Wanita itu lalu bergerak menjauh untuk memanggil Jeykey turun. Beberapa menit kemudian dia turun bersama Jeykey. Lelaki yang terlihat semakin kurus itu nampak masih kesulitan untuk menuruni tangga.

Hynri bergegas mendekati putra kesayangannya. "Jeykey, kamu sudah makan sayang?" Sebelah tangannya mengelus kepala Jeykey sayang, sebelah lagi menggandeng pinggang Jeykey.

Jeykey tersenyum pahit "Mama kapan datang? Saya tidak mendengar suara mama" jawabnya berusaha mengalihkan perhatian mama Hynri.

Wanita itu menggandeng Jeykey, membawanya duduk di sebelahnya dan suaminya. "Mama mau bertanya sama Jeykey. Tolong jujur sama mama ya"

Jeykey mengangguk.

"Geanna itu kekasih mu kan? Jangan bohongi mama. Mama sudah sangat setuju dengan pernikahan ini. Kenapa semua orang jahat pada mama? Jeykey kamu putra mama kan? Kamu tidak akan kecewakan mama kan sayang?"

Hynri menggenggam tangan Jeykey sedangkan lelaki itu terlihat terlalu tenang. "Apa yang mama kahwatirkan? Sejak dulu saya selalu melakukan semuanya secara sempurna kan? Tenang saja ma, Geanna akan menjadi menantu di rumah ini" jawabnya singkat untuk setiap pertanyaan mama Hynri.

"Jadi ini maksudnya, kamu kan yang akan menikahi Geanna?"

Jeykey tersenyum. Lelaki itu menggenggam tangan mama Hynri untuk memberi ketenangan pada wanita itu. Jeykey tidak membencinya, dia tau bahwa wanita itu hanya terlalu menyayanginya meski terkadang jatuhnya semua yang Jeykey lakukan harus sesuai dengan kemauan wanita itu.

"Mama yang akan mengurus semuanya sayang. Mama tau kamu yang akan melakukannya." Wanita itu balas tersenyum pada Jeykey. Ia kemudian memeluk Jeykey yang masih tidak bergerak di tempatnya.

***

"Maksudnya kamu mau menikah dengan Geanna?"

Liano bertanya malam itu, setelah pulang bekerja. Dirinya baru tau bahwa mama Hynri datang hingga Jeykey yang tidak menolak saat mama Hynri memintanya menikah dengan Geanna.

"Saya hanya coba menenangkan mama Hynri kak."

"Itu terdengar seperti kamu memang mau menikah dengan Geanna. Kamu membuat kakak terlihat seperti orang yang merebut Geanna darimu"

Liano menarik paksa dasinya. Lelaki itu menatap kesal adik lelakinya yang kini bergerak gelisah.

Selama ini Liano yakin dirinyalah yang paling mengerti tentang Jeykey, lalu semua ini apa? Seharusnya mama Hynri tidak Seberusaha ini kan? Mama Hynri yang selalu mengerti dirinya jika menyangkut masa depan Jeykey.

"Kak, Geanna sudah memilih kakak. Tidak ada yang mungkin menerima orang buta seperti saya. Mereka tidak akan menjadi bodoh dengan mengorbankan masa depan mereka untuk mengurus orang tidak berguna seperti saya." Dengan sesekali menoleh kearah yang salah, Jeykey berucap mantap.

"Maksudnya?" Liano bertanya sinis. Dia sudah lelah, benar-benar lelah. Sejak wanita bernama Unha itu menghancurkan kepercayaan diri Jeykey, Liano sudah lelah mendengar cara Jeykey memandang dirinya sendiri.

Lelaki bernama Jeykey itu adalah lelaki yang percaya diri, ambisius, juga multitalenta. Dia tidak pernah mengeluh ataupun menangis. Lelaki itu selalu menuruti apa yang orang tua dan Liano bilang padanya. Jeykey sudah membangun perusahaannya sendiri, meskipun begitu saat papa sakit, Jeykey turun tangan membantu tanpa mengeluh. Lelaki itu penuh semangat dan pantang menyerah, selalu menolong dan suka berkorban.

Namun, lelaki itu sudah hancur. Saat beberapa kalimat mengotori fikirannya, membuatnya tidak berkutik dan menurunkan semangat dalam dirinya. Unha---Wanita yang harusnya menjadi penyemangat dan penyembuh luka dari kejadian ini---malah pergi meninggalkan luka yang begitu dalam. Wanita itu menyerang Jeykey dengan kalimat-kalimat mematikan untuk membuat lelaki itu terdiam. Wanita itu mengubah pandangan Jeykey terhadap dirinya sendiri. Wanita itu, Unha!! Yang suatu saat nanti, Liano inginkan menyesal.

"Kakak, jika saya sudah menyinggung perasaan kakak maka saya minta maaf" Liano tidak menggubris. Lelaki itu bergerak menjauh dari sana, pergi untuk menemui mama Hynri. Meninggalkan Jeykey yang hampir menangis.

***

Liano sudah menunggu sepuluh menit untuk di berikan ijin masuk kedalam rumah mama Hynri yang kini pastinya sedang marah padanya.

Liano menggeram kesal. Andai saja dia tidak butuh bicara pada mama Hynri, dipastikan dia akan pulang dan tidur di pelukan Jeykey. Jeykey itu punya pelukan hangat yang bisa membuat siapa saja merasa nyaman.

Ceklekkk

Pintu terbuka. Liano bergegas masuk dan langsung mendapati wajah sumngriah Tyler juga wajah sinis mama Hynri. Tyler memeluknya sekilas.

"Aku sudah memohon pada mama untuk memberikan kakak ijin masuk" ujarnya bangga pada Liano.

Liano tersenyum manis, mengusak sayang rambut adik keduanya setelah Jeykey. "Terimakasih banyak. Saya tau kamu yang terbaik" ujar Liano tulus, menimbulkan senyum di wajah Tyler.

"Tyler, sebaiknya kamu tidak terlalu bangga pada kak Liano. Mama kecewa padanya" mama Hynri menatap semakin sinis. "Ada apa kemari? Kamu sudah mengerti setelah semua ini? Liano, mama sudah sangat sabar dengan kalian semua yang menyembunyikan tentang berakhirnya hubungan Jeykey bersama Unha. Mama tidak mau rencana mama hancur!! Geanna harus menikah dengan Jeykey" putus wanita itu.

"Tapi ma...."

"Liano, mama tau apa yang kamu fikirkan, tapi jika tidak memulai Jeykey akan lebih terluka."

Liano kini menunduk. Selama ini memang benar, mama Hynri yang paling mengerti tentang mereka bertiga. Jeykey, dia dan juga Tyler, mereka membutuhkan mama Hynri.
Namun, saat ini Liano merasa semuanya salah dan tidak pada tempatnya.

Entah itu Jeykey yang terpaksa menerima pernikahan ini atau mama Hynri yang terlihat terlalu bersemangat meminta Jeykey menikahi Geanna, gadis yang baru  mama Hynri temui.

Liano merasa perasaannya saat ini benar-benar abu-abu. Tidak ada yang sepemikiran dengannya. Dia sendiri memperjuangkan hak Jeykey untuk bebas, iya kan?

Semua orang tidak mengerti tentang dirinya dan bagaimana sakitnya mendengar Unha menghina adiknya. Saat itu, iya!! Liano mendengar semuanya. Karna itu Liano tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Jeykey lagi.
















***




Update lagi!!!!
Sejauh ini masih di hari Sabtu ya guys ☺️🤝
Lopyuuu guys. Keep healthy 💜
Ily 3000
See you again.
Tungguin ya.

BLIND [JUNGKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang