WINNER

15 7 0
                                    

Tepuk tangan meriah untuk Unha. Gadis itu menoleh pada Geanna
"Aku juara 3, itu menurun tapi kau tidak akan memenangkan apapun. Tetap saja, kau itu loser" ujarnya pada Geanna sebelum berjalan mendekati para juri.

Unha menerima medali perunggu dan hadiah uangnya sedangkan Geanna menunduk takut serta malu. Mungkin Unha benar, Geanna terlalu naif hingga terlalu memaksakan diri menjadi pemenang.

Buat apa bangga Karna selesai dengan sisa waktu 15 menit? Geanna terkekeh pelan.

"Sayang sekali juara bertahan kita harus turun ke posisi 3." Komentar pembawa acara. Dia menarik kembali nafasnya dan mendekati juri untuk mengambil amplop terakhir.
"Sekarang waktunya untuk menyebut nama pemenang kita."

Geanna meremas ujung roknya. Ya Tuhan, jika itu bukan Geanna maka lakukan sesuatu agar dia tidak perlu berhenti keluarga Jeykey.

"Pemenang kita kali ini sangat tidak terfikirkan. Selamat kepada......."

Host menjeda.

Liano memandang takut.

Tuan dan nyonya Wyu memasang wajah panik namun penasaran.

Jeykey dengan alis yang berkerut

Mamanya Geanna dengan ekspresi penuh harap.

Dan Unha dengan wajah penuh kesombongan.

"Selamat kepada, Geanna Riqueenstar Wyndzu. Pendatang baru yang mampu menggeser Unha dan merebut tempat nya di posisi satu"

Teriakan menggema menyakiti telinga Geanna. Pak Liano di sebelah sana melompat kegirangan. Jeykey tampak bahagia dengan tangan terkepal meninju angin.

Tuan dan nyonya Wyu bersorak girang.

Mamanya?

Mama nya tampak menangis.

Geanna menutup matanya. Ini perjuangannya. Dia yang awalnya percaya diri, hingga kehilangan dirinya. Semuanya terbayar Karna telinga Geanna sekarang tidak mendengar apapun.

"Kemari sayang." Panggil si pembawa acara. Geanna dengan semua kekosongan dalam fikirannya, bangkit dan berjalan menuju juri.

Juri mulai mengalungkan dia bunga, dan ketika itu terjadi, setetes air mata berhasil melewati pipinya. Terimakasih pada Tuhan.

Riuh tepuk tangan masih menggema. Ponsel di arahkan pada mereka.

Tangan Geanna gemetar saat menerima medali emas serta hadiah yang tunai nya. Memeluk satu-persatu juri disana dan berfoto.

"Saya sangat senang, acara tahun ini benar-benar berkesan. Sekarang mari tanya pada Unha Rori" host mendekati Unha yang memasang wajah kesal setengah mati. "Unha, bagaimana perasaanmu tentang hal ini?"

Dengan senyum di paksakan, Unha menjawab "Saya baik-baik saja dengan ini. Sepertinya Tuhan ingin saya bersedekah dengan pendatang baru kita" ujarnya sombong. Jawabannya mendapat dukungan dari pendukungnya dan sorakan dari pendukung Geanna.

"Baiklah, jawaban yang sangat mengundang kontroversi" komentar si host. Dia bergerak mendekati Thrisa "Sayang, bagaimana perasaanmu?"

"Aku mempertahankan posisiku, itu adalah kerja keras. Kalian pasti tau pepatah, mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkan. Jadi, aku bisa puas dengan ini" ujar Thrisa memberi jawaban. Riuh tepuk tangan menyambutnya kemudian. Setuju dengan kalimat Thrisa.

"Bagus. Itu memang kerja keras" host kembali berkomentar. Dia lalu mendekati Geanna yang masih belum fokus.

"Dan, selamat datang juara satu." Ujar si host sebagai pembukaan. Orang-orang bersorak. "Bagaimana kabarmu?" Lanjutnya.

BLIND [JUNGKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang