part-4[mama mertua?]

3.1K 275 8
                                    

"Tantee huyuuuuuu, menantu cantik mu minta bantuannn" Desi bersuara ala-ala emak Rapunzel.

"Apasih kamu, brisik"terdengar ucapan sinis.

Desi mencari arah suara itu, ternyata diruang tamu. Ia segera melangkah menghampiri Aruni yang sedang menbaca majalah.

"Woi tante keluar yuk" Desi mengedip matanya, ia seperti mengajak teman sebayanya padahal ini mertuanya!

Aruni menatap bingung wanita didepannya, biasanya Desi tidak akan pernah berani menatap langsung matanya, tapi kali ini?

"Keluar sendiri sana! Kita bukan teman, jangan sksd deh" Ucap Aruni ketus.

"Astaga Kukira hubungan kita spesial" Memegang dimana letak ginjalnya.

Aruni melotot galak menatap Desi.

"Hehehe kitakan memang bukan teman, alias situ pembantu Desi majikannya" Tanpa beban Desi berucap.

"DESI!"

"Typo-typo! Maksudnya mertua dan menantu, ayolah tante temanilah menantumu yang sexy ini, sexexy Ragil" Desi memasang wajah memohon, minta ditampol.

Aruni sama sekali tidak terpengaruh dengan bujuk rayuan Desi.

Minta digebeng ni orang tua satu, padahal ia cuma mau keluar pengen makan batu sama kayu.
Ia menatap keatas memeriksa, waduh ini kalau ketahuan Sana dia keluar dari kamar, bisa-bisa diaduin ini mah.

"Hei, bukannya kamu tidak diperbolehkan keluar, apalagi keluar dari kamar" Aruni menatap menyelidik.

"Aduh tante, Desi nggak tahan didalam kamar! ada bau stellanya, rasa jeruk lagi! Nggak bisa Desi diginiin" Ia menperagakan muntah yang keluar dari mulutnya, diikuti organ dalamnya ikut keluar.

"Nggak gitu juga kali" Aruni memalingkan wajahnya, saat wajah Desi seperti ditimpa asab yang pedih.

Desi menghentikan drama muntahnya, gimana lagi caranya!
Ia tersenyum sambil melirik Aruni.
Aruni menatap selidik wanita didepannya.
"Mending yuk deh tan, kalau nggak mau, entar aku aduin sama mas Alam! bilang tante yang dorong Desi dari tangga!" Desi mengangkat wajahnya sombong.

"Dasar fitnah! Dimana saya pernah dorong kamu, jatuh dari tangga aja kamu nggak pernah, kok malah jadi saya yang nge dorong kamu, aneh" Aruni berdiri dari duduknya, tidak ingin menghadapi manusia satu ini.

Desi lantas ikut berdiri dan mengikuti Aruni"Desi kasih kesempatan deh, sekali lagi nggak mau, aku kasih tau Alam kalau tante selingkuh sama bapaknya"Desi tersenyum saat Aruni menghentikan langkah.

"Oh, kasih tau aja" Aruni lanjut berjalan.

Desi kaget mendengar balasan Aruni, ia dengan secepat batin dan jasmani berdiri didepan Aruni, merentangkan kedua tangannya.
"Tante, Desi sekalian mau minta rekomedasi dari tante, ada gitu duda yang cocok buat Desi" Menarik alisnya naik turun, ia tersenyum pongah menatap mertuanya.

Aruni menatap tertarik wanita didepannya.

Beberapa jam kemudian.

"Aduh... Nyonya kemana perginya" Sana berjalan kesana kemari dengan panik.

Hari mulai petang, tapi nyonyanya belum terlihat. Ini kalau tuannya tau bisa-bisa mayatnya dikirim ke kampung.
"Si nyonya bikin khawatir aja" Bukan khawatir tentang keadaan Desi, lebih khawatir tentang dirinya.

"Kasihanilah hambamu ini yaTuhan"

Disisi lain orang yang dicari.

"Dibeli bukk sayurnya, dipilih dipilih"

Penyesalan : Revenge Behind The Scenes[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang