"Dasar anak itu! Memalukan!"
Sedari tadi Restu mengumpati tv didepannya, tv yang menampilkan sebuah berita mengenai Ariz yang menghamili pacarnya tanpa mau bertanggung jawab.
Dan satu berita lagi, berita mengenai Ariz yang bukan merupakan anak Restu melainkan anak hasil hubungan gelap Bulton dengan wanita lain.Alam yang berada disampingnya hanya terdiam, sebenarnya ia juga emosi tapi melihat kondisi Ariz di Mansion ia hanya bisa memedam, apalagi selama ini ia sudah dibohongi.
Adiknya ah bukan, Omnya itu tengah digundah rasa penyesalan karena tidak menemukan pacarnya yang tengah hamil. Sebenarnya ia tau dimana mereka, tapi Bagas yang merupakan Kakak Asya sekaligus sahabat Ariz menyuruhnya untuk tutup mulut.
Mau bagaimana lagi, Alam hanya bisa mengiyakan. Entah bagaimana nasib Ariz kedepannya.
"Ngomong-ngomong tentang masalah Daddy dan Mama, itu ternyata salah paham?" Celetuk Alam mengalihkan tatapan Restu.
Restu memperbaiki cara duduknya, keduanya sedang berada diruang kerja milik Alam. Sore ini Alam terlambat pulang karena harus lembur di Kantor. Ah ia jadi merindukan ana- cuma Istrinya!
"Kamu tau itu." Restu memutar bola matanya malas.
"Tidak, aku baru tau hari ini."
"Begitulah, Mamamu itu keras kepala. Untung Daddy setia."
Alam mendelik mendengarnya, apa hubungannya?
"Jadi apakah keputusan Alam sudah benar, merahasiakan keberadaan Asya?"
Restu menghela nafas, "menurut Daddy biarkan saja, Daddy ingin melihat seberapa besar anak itu berjuang, anggap saja ini hukuman karena sebelumnya Ariz lari dari tanggungjawab."
Alam mengangguk, Tiba-tiba Restu menyeringai menatap Putranya.
"Bagaimana bisa Desi memergokimu memiliki anak dari wanita lain?" Ucapnya meledek."Cih! Anak itu anakku dan Desi!"
Alam menatap garang laki-laki tua yang sayangnya masih tampan."Oh kamu sudah mau mengakui anak itu anakmu? Bagaimana? Bahagia bukan jika ada bayi diantara kalian berdua?"
Alam memalingkan wajahnya. Bahagia apanya! Yang ada ia makan hati.
"Sudah Daddy katakan, membawa Alwi akan membuat hubungan kalian semakin erat. Alwi itu adalah bukti cinta kalian, jadi jaga dia baik-baik."Saking dijaganya, Alam yang harus turun tangan untuk menggantikan popoknya ditengah malam.
Tapi benar yang Daddynya katakan, hubungannya dengan Desi semakin erat walaupun kerap kali ia merasa cemburu dengan anaknya sendiri.Bermanja-manja pun bisa dihitung jari karena adanya bayi itu. Membuat Alam kesal dan berpikir agar ia meletakkan saja anak itu dipanti asuhan. Walaupun tidak jadi karena ia takut dengan Istrinya.
Untuk Alaska, anak itu sedikit pendiam. Alam saja sangat jarang berinteraksi dengan anak itu, selain dengan Mamanya, Alaska sedikit cerewet. Ia bersyukur karena ternyata Putra Ryan sangat menyayangi Putranya.
"Sudahlah, Daddy tidak berniat membawa Mama kembali?"
Restu terlihat berpikir, "boleh dipikirkan, Alam kamu harus minta maaf sama Mama kamu."
Alam menunduk, tentu saja ia harus minta maaf. Segala kalimat menyakitkan yang keluar dari mulutnya tentu pernah didengar sendiri oleh Aruni. Alam tidak bisa membayangkan, pasti Mamanya sakit hati mengetahui bahwa Putra satu-satunya ternyata sangat membencinya.
"Iya." Singkatnya.
Ceklek.
"Permisi."
Keduanya menoleh dan mendapati Sintia yang berdiri dengan map ditangannya.
"Ada apa?" Jawab Alam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan : Revenge Behind The Scenes[TAMAT]
RomanceCHAPTER SUDAH LENGKAP. Pembalasan dibalik layar #1-revenge #1-adikipar #1-kiss Heppy Reading📖