part-20

1.3K 188 11
                                    

💗




Desi menatap buku yang tersusun rapi didepannya, matanya seketika berbinar menatap buku sesuai yang ia mau.

Sebelum mereka ketoko buku, Ariz terlebih dahulu menbelikan baju untuk Desi, karena Ariz yang memilihkan kini keduanya tampak serasi mengenakan baju yang warnanya sama.

"Horor?" Tanya Ariz disampingnya.

"Iya," Desi mengangguk sembari mengambil buku tersebut.

"Bagaimana kalau ini." Ariz menyerahkan buku yang baru saja ia ambil dirak.

"Muslihat Putri Angkat." Desi menbaca judulnya.
"Emang ini bagus?"

Ariz mengangguk. "Bagus, ceritanya, alurnya semuanya bagus."

"Emangnya kamu udah pernah baca." Tanya Desi sembari membaca sinopsisnya.

"Nggak pernah, tapi aku tau gimana jalan ceritanya." Karena Asya pernah membeli buku itu, tentu saja Ariz sedikit tau mengenai isinya, biasanya Asya menceritakan tentang alurnya kepadanya.

"Owh iya? Coba kasih Kak Desi spoiler." Ia tersenyum menatap Ariz yang sedang berpikir.

Beberapa pelanggan sedang membaca dimeja yang tersedia, sedangkan Desi dan Ariz sedang memilah-milah buku yang akan dibeli.

Sebenarnya Ariz tidak terlalu pintar menceritakan cerita tentang fiksi, tapi karena didepannya adalah Desi Ariz akan menyanggupinya.
"Kamu tau Transmigrasi?" Ariz berjalan terlebih dahulu lalu berdiri didepan Desi.

Sekarang keduanya saling berhadapan.
"Tau, pindah jiwa itukan?"

"Betul, jadi tokoh utamanya itu bernama Yanto." Menjentikkan jarinya.

"Hahahaah kenapa harus Yanto sih." Desi tertawa terpingkal-pingkal mendengarnya.

Ariz ikut tersenyum menatap Wanita didepannya.
"Jadi jiwa Yanto itu pindah ketubuh gadis Antagonis setelah disambar petir lalu mati."

Desi tambah tertawa mendengarnya.

"Tunggu, Yantokan laki-laki? Gimana reaksinya?" Ia tertawa gelih.

"Tentu aja bingung." Ariz ikut tertawa, tidak sia-sia ia mendengar Asya bercerita mengenai buku itu.

"Terus-terus!"

"Jadi Yanto punya Google yang akan mengawasi dia sekaligus kasih dia misi, sebelumnya Hanna nama Antagonisnya. Dia itu anak angkat tapi nggak tau malu, dia selalu nyiksa adik laki-lakiya Cleo yang merupakan Protagonis diceritanya." Jelasnya panjang lebar.

"Astaga berarti Hanna kayak dajjal gitu sifatnya." Desi mengelengkan kepalanya.

"Betul, pernah Hanna nyiksa Cleo hampir mati! Padahal Cleo adalah pewaris utama kekayaan milik Alveydre."

"Apa! Sumpah...."

"Terus Hanna waktu itu beralibi jika Cleo mati bunuh diri. Setelahnya gitu deh.." Ariz mengedihkan bahunya.

"Jangan bilang Cleo mati beneran?"

"Nggaklah, Cleo memang dinyatakan meninggal tapi 5 tahun kemudian dia balik lagi cuma buat balas dendam sama Kakak angkatnya."

"Wahhh, jadi si Hanna meninggoy ditangan Cleo?" Tanyanya binar.

Sekali lagi Ariz mengangguk, "jadi misi Yanto adalah membuat pandangan Cleo kepada Hanna berubah, supaya dia nggak mati kedepannya, kamu baca aja heppy ending kok."

"Oke aku mau baca!" Menetapkan hatinya.

"Atau kamu baca ini juga."

Desi menatap buku ditangan Ariz, "Siasat Adik ipar?"

Penyesalan : Revenge Behind The Scenes[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang