part-16[Obsesi Ariz]

2.2K 219 23
                                    

HEPPY READING💕



Di tengah-tengah parkiran salah satu SMA yang terletak di jakarta, banyak Siswi-siswi saling berbisik membicarakan siswa yang dengan santainya berlalu dihadapan mereka.

Anjroot SiAriz buset ganteng banget!

Mirip Ryujin member Stray kids kan? Kalau kata gue.

Hyunjin bego! Ryujin itu member Bts!

Udah nyolot salah lagi!

YaAllah seperti ini yang hamba minta.

Iya, nggak papa bukan Ariz yang penting hidup, hidung, wajah, tubuh, kakinya mirip Ariz, kalau bisa langsung Ariz aja YaAllah.

Kalau gue jadi istrinya Ariz bakal gue buatin dia katak orak-arik setiap hari.

ARIZZZ! SI SAIPUL SUKA SAMA LO!
KATANYA TITIP SALAM!

Eh! Jangan kasik tau!

Ampun dah, ini itu punya betina! Yang merasa lakiK jauh-jauh sana!

Dan dua kubu antara perempuan dan laki-laki pun saling adu cercok mempermasalahkan Ariz, sedangkan Ariz sendiri hanya berjalan santai tanpa mempedulikan mereka.

Sudah biasa, meskipun pada awalnya ia jijik. Dengan sepasang seragam yang cukup berantakan beserta rambutnya, membuat siswa-siswi ingin sekali merapikannya, mungkin perempuan diluar sana dengan tipe badboy akan tergila-gila dengan tampan Ariz.
"RIZ! WOI RIZ TUNGGUIN!"

Ariz segera menoleh kebelakang saat suara yang begitu familiar memanggilnya.
"Apa?" Ia menatap datar laki-laki didepannya yang sibuk mengatur nafas.

"Hosh hosh hosh, gue mau nanya sesuatu yang penting!" Bagas, teman satu-satunya milik Ariz mereka berdua sudah mengenal satu sama lain sejak masih SD.

Dikarenakan Ariz cukup pendiam, banyak yang tidak mau berteman dengannya sejak kecil, dan Bagas satu-satunya manusia yang mau bertahan dengan sikap patung Ariz.

Bagas menatap tajam sahabatnya.
"Sampai kapan lo bakal kayak gini!?" Ucapnya marah.

"Maksud lo apa?" Tidak biasanya Bagas marah begini, biasanya ia akan marah jika ini menyangkut dia dan adiknya.

"Riz! Lo bilang nggak cinta sama Kakak Ipar lo lagi! Mana buktinya!" Bagas kembali berucap marah. Beberapa murid-murid melirik kearah mereka.

Ariz mencoba tenang walaupun emosinya sudah naik saat mereka berdua menjadi pusat perhatian.
"Gue emang nggak cinta lagi sama dia." Ucapnya datar.

"Hahaha nggak cinta?" Bagas tertawa sarkas. "Terus ini apa?" lalu ia merogoh saku celana seragamnya memperlihatkan kain merah ditangannya.

Ariz segera merampas kain ditangan Bagas. Nafasnya naik turun menahan amarah saat tau seseorang menyentuh kain milik Desi. Iya Kakak Iparnya.
"Pergi, PERGI!" Ariz berteriak marah sambil menatap tajam murid-murid disekeliling mereka.

Mereka semua segera berhamburan lari, takut saat ditatap seperti itu oleh Ariz. Tersisa mereka berdua.
"Lo gila Riz? Hentiin kegilaan lo ini! Dia Istri Kakak lo! Desi nggak akan pernah bisa lo milikin!" Bagas menekan setiap kalimatnya mencoba menyadarkan manusia didepannya ini.

"Gue saranin lo ke psikiater, obsesi lo keDesi kayaknya udah ditahap nggak tertolong, gue kasian sama Kakak Ipar lo Riz." Bagas berucap tenang.

"Gue nggak terobsesi." Ariz menyangkal.

"Nggak terobsesi lo bilang? Terus apa? Cinta? Hahaha mana ada cinta yang kayak gitu Riz! Lo nyuri celana dalam milik Desi terus lo jadiin kain itu buat ajang fantasi nafsu milik lo? Itu yang lo Namakan Cinta! " Sepertinya emosi Bagas kembali naik begitu mendengar sangkalan Ariz.

Penyesalan : Revenge Behind The Scenes[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang