part-23[Rencana Desi]

1.5K 176 21
                                    

💗

Kalau aneh kalimat dan bacaannya, dimaklumi yah.

Aing lagi nggak mood nulis, padahal udah 3 hari nulis tapi cuma 1 chapter yang selesai.

Hah, nggak mood banget sumpah 😌😌

Desi baru saja sampai di mansion pada pukul 5 sore, yang berarti Alam juga sudah pulang, sebelumnya ia mengganti bajunya terlebih dahulu di kantor dengan baju kaos dan celana trening dari Adidas. Untung teman kerjanya sudah banyak yang pulang jadi mereka tidak curiga.

Alis wanita itu perlahan terangkat naik saat melihat mobil asing diperkarangan mansion.
"Mang Jali, itu mobil siapa?" Desi bertanya kepada tukang kebun yang kebetulan ada didepan.

"Itu mobil milik tamu Nyonya besar Nyonya," Mang Jali ikut menatap mobil keluaran terbaru didepannya.

"Siapa?"

"Saya kurang tau Nyonya." Mang Jali mengeleng tidak tau.

"Hu'm, owh iya Mas Alam udah balik?"

"Tuan baru saja sampai, kalau den Ariz udah dari tadi." Laki-laki paruh baya itu menjawab.

"Lah sayakan cuma nanya Mas Alam." Desi terkekeh menatap laki-laki disampingnya.

"Hehehe, yaudah Nyonya saya mau lanjut kerja." Mang Jali menyengir.

Desi mengangguk membiarkan Mang Jali pergi, ia lalu melangkahkan kakinya masuk kedalam mansion.

Beberapa pengawal yang berjaga menunduk sebagai hormat, Desi hanya membalasnya dengan senyuman. Keningnya berkerut saat melihat Aruni bersama pria yang tidak dikenal.

"Ah Desi sini kamu." Itu suara Aruni, wanita paruh baya itu menatapnya, lalu tersenyum menatap laki-laki didepannya.

Desi segera melangkah ke ruang tamu, lalu duduk tepat disamping Aruni.
"Akhirnya kamu sampai juga." Ucap Aruni semangat.

"Dia siapa?" Menatap laki-laki paruh baya yang cukup...tampan.

"Kenalin, dia Ansar kekasihnya Mama." Aruni tersenyum menatap laki-laki yang tersenyum juga.

Mata Desi terbelalak kaget mendengarnya.
"A-apa?" Ia menatap Aruni dan laki-laki bernama Ansar bergantian.

"Dia aslinya orang Indonesia kok, tapi besarnya di Italia. Benar kan Mas?" Aruni tersenyum malu.

"Iya sayang, Runi dia siapa?" Ansar menatap bingung kearah Desi.

"Dia menantu aku, Istri Alam."

Ansar mengangguk. "Anak sulung kamu itukan?"

"Iya." Aruni kembali tersenyum.

"Hahaha menantumu sangat cantik tapi lebih cantik kan kamu." Ansar terkekeh menatap Aruni yang wajahnya memerah malu.

"Ha-ha-ha." Desi tertawa paksa mendengarnya.
"Om bisa aja,"

"Saya hanya bercanda, jangan panggil saya Om panggil saya Papi." Ansar tersenyum menatap kedua wanita didepannya.

"Eh i-iya." Baiklah, Desi bingung.

Pikirannya berkelana tentang Papa mertua milik Desi, dimana Daddy Alam dan Ariz? Kenapa membiarkan Istrinya bebas seperti ini?

Tak

Tak

Tak

Bunyi sepatu menggema diarah tangga, mereka bertiga menoleh dan mendapati Ariz yang berjalan turun kebawah.

Desi melirik wajah Aruni yang murung dan beralih menatap wajah Ariz yang datar, sama seperti waktu ia pertama kali bertemu.

"Ariz sayang, kamu mau kemana?" Aruni berdiri dari duduknya.

Penyesalan : Revenge Behind The Scenes[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang