Kalau ada typo, tandain ya soalnya aku nggak baca ulang.
"Dia itu perempuan jalang, wanita hiperseks! Lihat! Selvi tidak akan pernah puas sama satu laki-laki!" Lastri berucap penuh emosi.
"Buka mata kamu Ryan! Mama nggak mau kamu menyesal akhirnya! Mama nggak mau kamu seperti Mama yang sekarang.... Kamu harus percaya sama Mama nak," Wanita itu menangis, sebelum semuanya terlambat, ia ingin Putranya kembali dengan Desi.
Setiap malam, ia selalu terbayang-bayang akan perbuatannya dengan mantan menantunya dulu, dan itu menyebabkan ia susah tidur saat malam.
Ditambah Lastri takut Desi dendam dan tidak mau kembali kepada keluarga mereka, Lastri tidak mau itu terjadi.
"Semalam, Mama ngeliat dia tidur sama Pak satpam yang berjaga dirumah ini. Kalau kamu nggak percaya, Mama panggilkan dia," Ucapnya meninggalkan Ryan.Sedangkan Ryan menatap rumit handphone ditangannya.
Setelah itu, Lastri kembali membawa Pak Alam bersama, atau Pak satpam yang bercinta dengan Selvi semalam.
"Bilang sama Ryan! Kalau kamu yang ada divideo itu bersama Selvi!"Pak Alam yang sudah menginjak umur 64 tahun itu menegang ditempatnya.
"Ma-maksud Nyonya gimana?" Gigi Pak Alam yang sudah copot didepan itu terlihat saat dia berbicara."Maksud saya, semalam itu giliran kamu yang bercinta dengan Selvi!" Lastri menatapnya tajam.
"Eh! Tidak mungkin Nyonya! Saya tidak mungkin meniduri majikan saya!" Wajah yang dipenuhi janggut putih itu berucap dengan panik.
Pak Alam berusaha menyangkal, ia tidak mau dipecat! Gaji bekerja dirumah ini lumayan banyak, ditambah ia bisa meniduri Selvi dengan bebas dan sudah pasti gratis.
"Alahh kamu ngaku aja, Selvi itu hiperseks bukan? Tolong Pak Alam, Pak Alam harus jujur, saya tidak mau anak saya terlanjur menyesal kedepannya," Lastri berucap penuh sesal.
"Mohon maaf Nyonya, saya sudah jujur mengatakannya. Saya dan Nyonya Selvi tidak pernah tidur dikamar Nona Safa, jikalau pun tidur tidak mungkin Nona Selvi mau, lihat tubuh saya dan wajah saya yang penuh keriput ini, tidak mungkin Nyonya Selvi sudi." Pak Alam berucap tenang, ia yakin bahwa rahasianya tidak akan terbongkar.
"Nggak mungkin! Kamu harus juj-"
"Cukup Ma CUKUP!"
Ryan berteriak penuh amarah, ia tidak terima Istrinya dijelek-jelekkan seperti ini. Apalagi yang menjelek-jelekkan Mamanya sendiri.
"Aku tau Mama sekarang membenci Selvi, tapi bukan seperti ini caranya, ini sama saja Mama mencemarkan nama baik Istri Ryan," Ucapnya penuh penekanan.Lastri menatap Ryan tidak percaya, jadi Putranya sendiri tidak mempercayai ucapannya?
"Ryan Mama jujur mengatakannya! Mama lihat sendiri dengan mata kepala Mama sendiri jika Pak Alam masuk kekamar ini!""Lalu? Bisa sajakan Pak Alam hanya memeriksa Safa, dan setiap malam juga Selvi tidak pernah meninggalkan Ryan dikamar," Bantah Ryan mencoba membela Istri tercintanya.
"Ryan, Ryan kamu harus percaya sama Mama." Lastri menangis histeris, ia tidak mau melihat Putranya yang hancur dimasa depan.
"Udalah, semua ucapan Mama hanya omong kosong! Jika Mama membenci Selvi seperti ini, itu sama saja Mama membenci Ryan sendiri." Ucap Ryan lalu meninggalkan tempat itu.
Diikuti Pak Alam yang mengelus dadanya lega, ia selamat.
Sedangkan Lastri meluruh kelantai dengan tangisan disertai tatapan tidak percaya, kepalanya mengeleng, kenapa Ryan tidak mau percaya, sudah jelas-jelas bahwa Selvi itu merupakan wanita tidak baik!
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan : Revenge Behind The Scenes[TAMAT]
RomansaCHAPTER SUDAH LENGKAP. Pembalasan dibalik layar #1-revenge #1-adikipar #1-kiss Heppy Reading📖