Typo Aldebaran.
Suara dentingan sendok terdengar memenuhi meja makan, sedari tadi Ryan mencercoki banyak makanan dipiring Desi membuat wanita itu protes.
"Mas! Udah! Ini terlalu banyak."Lastri mengelengkan kepalanya melihat kelakuan Putranya.
"Sudahlah Ryan, emang kamu kira Istri kamu raksasa bisa ngabisin makanan sebanyak itu?" Menatap piring Desi yang seperti gunung.Ryan terkekeh mendengarnya.
"Maaf sayang," Laki-laki itu menatap memohon Desi, ia sungguh tidak sadar karena saking bahagianya.Desi mengangguk, Ryan tersenyum lebar melihat itu sedangkan Lastri tersenyum-senyum menatap mereka berdua.
Disisi lain seorang wanita dengan rambut pendek menatap tajam kearah mereka, siapa lagi kalau bukan Selvi! Wanita itu mengepalkan tangannya menatap keharmonisan ketiganya.
Perlahan senyum miring tercipta begitu melihat Safa melangkah kearah meja makan, sepertinya Putrinya akan membuat keributan.
"PAPA!"
Ketiganya segera mengalihkan tatapan kearah anak kecil yang berlari kearah Ryan berada.
"Papa dali mana aja! Safa kangen." Safa menaiki tubuh Ryan dan duduk dipahanya. Gadis kecil itu sibuk bercoletah sembari memeluk tubuh Ryan.
Namun tiba-tiba Ryan malah medorong kasar tubuh kecil itu sehingga terjatuh kebawah.
Brakk
Posisi Safa terlentang diatas lantai dengan ekspresi syok, bahkan kedua wanita yang ada dimeja ikut kaget melihatnya, apalagi Selvi yang melihatnya dari jauh.
"MAS! KAMU APA-APAAN SIH!" Tiba-tiba Desi berdiri dan membentak laki-laki itu.
Ryan tersentak mendengar nada ucapan Desi, sedangkan Desi menatap tajam Ryan.
"Desi sepertinya Ryan tidak sengaja, iyakan Ryan?"Ryan tidak menjawab ucapan Lastri, ia masih sibuk mencerna apa yang baru saja terjadi. Desi baru saja membentaknya?
Desi terlihat menarik nafas perlahan lalu menghampiri Safa yang matanya berkaca-kaca, ia membantu gadis kecil itu untuk berdiri.
"Hei sayang, siapa nama kamu?" Desi mencoba mengalihkan.Bukannya menjawab, Safa malah menatap tajam wanita didepannya.
Desi tersenyum menikmati ekspresi itu, "kalau begitu perkenalkan nama Tante, Desi.""Tantey Desi." Monolognya.
"Iya." Desi mengelus kepala Safa tapi siempu malah menepisnya, Ryan seketika emosi melihat itu.
"Bukannya Tante Desi itu orang jahat?"
"Apa?" Desi bingung dengan ucapan gadis kecil ini.
"Kenapa Tante ada dilumah ini! Pasti Tante mau rebut Papa dari Mama akukan!" Ungkapan yang Safa keluarkan mulai meninggi.
"SAFA!"
Safa terjangkit kaget mendengar bentakan Papanya, badannya seketika gemetar, ini pertama kalinya Papanya bersuara tinggi memanggil namanya.
Ini pasti ulah wanita didepannya, Safa akan pastikan wanita yang bernama Desi ini keluar dari rumahnya.
"Kata Mama, orang yang mau lebut Papa aku namanya pelacul."Desi terkesiap mendengar nada dingin Safa.
"Dan Tantey Desi sekarang pelaculnya!!" Tiba-tiba anak itu meninggikan suaranya.
BRAKK
PLAKKK!
Suara kursi terjatuh disertai suara tamparan yang mengema disudut ruangan meja makan terdengar setelah Safa mengucapkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan : Revenge Behind The Scenes[TAMAT]
RomanceCHAPTER SUDAH LENGKAP. Pembalasan dibalik layar #1-revenge #1-adikipar #1-kiss Heppy Reading📖