💗
Selvi menaikkan dasi suaminya hingga sampai kekerah baju, tidak lupa ia merapikannya terlebih dahulu. Ia tersenyum menatap Ryan, sedangkan Ryan membalas senyuman Selvi tanpa melepaskan pelukan di pinggang Istrinya.
"Mas udah donk, udah jam berapa ini." Protesnya sembari mencoba melepaskan tangan Ryan yang masih bertengger di pinggangnya.
Bukannya melepaskan, Ryan semakin mendempetkan tubuh mereka, sehingga kedua tubuh mereka tidak ada celah sedikit pun.
Suara kecapan terdengar di kamar itu, iya keduanya sedang berciuman begitu mesra.
"Mas katanya kamu punya Sekretaris baru ya?" Ucap Selvi setelah Ryan melepaskan pangutan mereka.Ryan terdiam sesaat, "iya." Laki-laki itu mundur sedangkan Selvi mengambil tas kantor milik suaminya lalu menyerahkannya.
"Dia... Perempuan?" Tanyanya sedikit ragu-ragu.
"Iya." Ryan mengangguk, ia sedikit ragu untuk memberi tau bahwa Sekretaris barunya adalah Desi.
Deg
Jantung Selvi rasanya mau berhenti, ia teringat kembali saat ia menjadi Sekretaris Ryan. Bagaimana jika wanita itu mengoda Ryan, sama seperti dulu yang ia lakukan?
Tidak boleh, Ryan hanya miliknya! Susah payah ia merebutnya dari Desi. Ia bahkan rela mengorbankan anaknya agar wanita itu di usir dari rumah ini.
"Mas, gimana kalau Selvi balik kerja aja?" Wanita itu mengusap-usap dada bidang suaminya yang sudah di balut Jas kantor.
"Tidak, siapa yang akan merawat Safa nantinya. Mas tidak akan membiarkan Safa di rawat sama orang lain."
Selvi mendengus dalam hati mendengarnya, padahal selama ini ia tak pernah merawat Safa karena ia sibuk bersenang-senang.
"Kan ada Mama, boleh ya Mas?"
Ryan menghela nafas sekaligus jengkel.
"Kamu tau Mamakan? Sejak Safa berumur 2 tahun Mama udah nggak sayang lagi sama Safa."Selvi mengepalkan kedua tangannya, dulu Lastri begitu semangat menjodohkannya dengan Ryan, tapi sekarang? Bahkan melihat dirinya saja wanita itu sudah jijik.
Entah kenapa, apakah Lastri sudah tau sikap busuknya? Selvi jadi gelisah sendiri memikirkannya.
"Sudahlah, Mas akan berangkat." Mengecup pelipis Istrinya singkat lalu berlalu keluar dari kamar.
Meninggalkan Selvi dengan segala pemikirannya.
_________$$$
Selama perjalanan Ryan tersenyum-senyum sendiri memikirkan Desi, iya mantan istrinya. Ia tidak sabar bertemu dengan Mantan Istrinya itu, entah kenapa rasanya ia benar-benar rindu.
"Berhenti." Ucap Ryan saat mereka melewati sebuah toko bunga.
Aska yang berada di depan mengaryitkan dahinya tanda bingung, sang supir segera menghentikan mobil.
"Ada apa Tuan?"
Ryan tidak menjawab pertanyaan Aska, ia keluar dari mobil dan melangkah kearah toko. Saat di dalam tatapannya jatuh ke arah bunga mawar biru.
Bunga kesukaan Desi.
Ia lalu membeli bunga itu dan kembali kemobil.
"Apa kita putar balik Tuan?" Tanya Aska saat mendapati Ryan memegang bunga, ia kira bunga itu akan di berikan untuk Istrinya, Selvi."Tidak usah." Ucapnya sembari menatap bunga di tangannya, ingatannya kembali saat ia pernah memberi bunga ini kepada Desi.
Wanita itu tersenyum manis dan memeluknya dengan hangat. Desi tersenyum sembari mengucapkan terima kasih karena mau menjadi pendamping hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan : Revenge Behind The Scenes[TAMAT]
Storie d'amoreCHAPTER SUDAH LENGKAP. Pembalasan dibalik layar #1-revenge #1-adikipar #1-kiss Heppy Reading📖