part-11[Desi vs Selvi]

2K 229 10
                                    

"Cih kamu lagi." Desi menatap datar wanita didepannya.

Selvi tersenyum sinis menatap dari bawah sampai atas Desi, benar-benar meremehkan.
"Udah aku perkirakan sih, kamu bakal hancur setelah Ryan ninggalin kamu, sebenarnya aku kasian sama kamu, tapi kamu duluan yang rebut Mas Ryan dari aku, setimpal bukan." Ia menyeringai.

Sepertinya ia harus selidiki masalah orang ini, kenapa mereka berada dilingkup kehidupan Desi?
"Jangan-jangan waktu kamu ada direstoran itu, kamu lagi bareng client-client hotel kamu lagi," Selvi tertawa sinis.

"Kenapa? Mau aku servis juga, nggak mahal kok cuma goceng," Desi menatap Selvi seperti wanita itu menatapnya tadi, ia lanjut berkata, "mendingan akusih masih dibayar, lah kamu? Gratis nggak ada harganya." Desi menatap santai.

"Apa maksud kamu! Jangan samain diri aku sama kamu Desi!" Selvi menatap tajam.

"Dih siapa yang samain! Situ aja yang merasa, padahal lagi ngebahas diri sendiri." Ia lanjut mengunting rumput-rumput dibawahnya, mengabaikan wajah marah milik Selvi.

Desi teringat ucapan Aruni waktu itu, sebelumnya pemilik tubuh ini adalah janda, terus Alam menikahinya, itulah mengapa Aruni tidak terlalu begitu menyukainya.

Mantan suami pemilik tubuh ini bernama Ryan, laki-laki itu meniggalkan Desi karena ia mandul dan lebih memilih mantan pacarnya yang sedang hamil.

Tapi itukan cerita antara Alam, Desi dan Sintia, kenapa jalan ceritanya jadi begini. Sekali lagi Rahmi harus ingat, kalau alurnya sudah berubah.

Sepertinya ia terlalu berfokus dengan cerita real lifenya, lihat ia mengabaikan antagonis dikehidupan sebenarnya.

Jika memang benar seperti ini, lihat saja, Rahmi akan menbalaskan dendam Desi kepada manusia-manusia dajjal itu.
Sebelum ending yang begitu membuat Rahmi emosi.

Ia melirik wanita yang masih mengolok-oloknya, Selvi Seakan-akan ingin membuatmu emosi. Tidak kawand, walaupun Rahmi juga orang emosian, ia  adalah manusia pendiam disekolah, bahkan teman-temannya tidak tau sebenarnya ia seperti apa.

Muko polos otak gesrek, itu definisi sebenarnya buat Rahmi.

Oke Rahmi, anggap saja Selvi ini sintia, Si antagonis perebut laki orang, sedangkan ia Desi Protagonis baik hati dan rajin menabung. Jangan lupakan pemaaf.

"Pantas aja Mas Ryan ninggalin kamu Desi! Bukan mandul aja kekurangan kamu, tapi kamu juga ngelelang tubuh mandul kamu itu!" Selvi sepertinya tidak akan putus asa sebelum Desi ikut marah.

"Iya-iyalah ngelelang, kan nggak bisa hamil lagi, bisa tuh ngumpulin pundi-pundi uang tanpa takut hamil diluar nikah."lanjutnya.

Rasanya Desi ingin mercercoki Saos Samyang level 700 kemulut Selvi, lemas amat mulutnya.
"Kamu bicarain diri sendiri?"

Selvi terdiam sesaat, "bukannya situ hamil diluar nikah juga ups. OMG!! Selvi aku minta maaf aku.. Aku.... Aku. Emang. Sengaja. Ngomong gitu." Desi menekan kalimat terakhirnya, ia tersenyum senang melihat kepalang tangan Selvi.

"Aku nggak hamil diluar nikah! Mas Ryan nikahin aku sebelum hamil!" Mata Selvi memerah.

"Owh masa, tapi bukannya..." Desi mengingat sinetron itu, dimana Alam menbawa Sintia sebagai istri keduanya karena hamil. Ia harus pastikan sendiri.
"Bukannya Mas Ryan jadiin kamu simpanannya yah?" Ia menatap polos.

Selvi mengigit bibirnya, saat yang diucapan Desi memang benar, "Bukan! Kami berdua sudah menikah sebelum Mas Ryan nikahin kamu! Bahkan kami udah tidur bareng waktu masih pacaran!" Selvi berusaha menyangkal.

"Hahaha kamu kira aku bodoh? Tidak tsayyy, kamu lagi ngebohongin orang dewasa bukan anak kecil, aku juga ngerasa aneh sama kamu, nggak malu apa diumbar-umbarin rahasia kayak gitu? Aku pikir sih kamu pasti udah jadi lonty kecil waktu masih umur bontot, mau-mau aja ditidurin kayak gitu, terus ditinggalin, kasian." Desi memajang wajah lempeng.

"Diam kamu!" Selvi menaikkan tangannya, ia ingin menampar wanita didepannya yang memasang wajah minta dihajar.

Sepertinya Desi cepat tanggap, dia dengan tangkasnya menangkap pergelangan tangan Selvi, mencengkamnya kuat hingga....

"Akhhhh" Selvi menjerit saat tangannya dipelintir kebelakang oleh Desi.

Bodyguard yang menjaga pintu belakang kantor, sontak menhampiri suara nyaring penuh kesakitan itu.

"Ada apa ini!" Laki-laki berseragam hitam itu melerai keduanya, antara Desi dan Selvi.

"Hiks hiks maafin saya mbak, saya benar-benar tidak sengaja," Selvi berucap lemah, ia memulai aktingnya.

Desi memperagakan seperti orang muntah, wajahnya benar-benar julid, "anda bukannya nyonya Selvi Azizah? Kenapa nyonya bisa disini?" Selvi tersenyum dalam hati kala bodyguard itu mengenalnya, siapa yang tidak mengenalnya, ia merupakan istri dari seorang pemilik batu bara terbesar di kota ini.

"Benar, saya sebelumnya ingin bertemu dengan Alam Sudrajat, tapi beliau belum ada dikantor, jadi saya memutuskan untuk menunggunya disini, tapi... Karena saya tidak sengaja membuang sampah sembarangan, mbak didepan saya malah marah-marah," Selvi mengelus pipinya yang seolah-olah basah, padahal tidak basah:) ia berucap seolah-olah akan mati besok.

"Apa? Jangan ngadi-ngadi ya Nyonya ngomongnya, entar saya cutterin tuh bibir tebelnya." Desi berucap gemes, sakin gemesnya ia ingin memutilasi wanita didepannya, sayangnya ia bukan psikopat yang berani memotong-motong orang. Ia beralih menatap laki-laki disampingnya.

"Bukan Pak, sebenarnya Nyonya Selvi ngata-ngatain saya, katanya saya cuma wanita misqueen yang kerjaannya cuma serabutan, Kadang-kadang kerja jadi tukang kebun, kadang-kadang jadi lontehh yang haus akan uang dan belain karena saya janda! Saya tidak terima donk Pak jadi khilaf deh." Desi mengadihkan bahunya.

"Apani ribut-ribut," Suara khas Malaysia menginstruksi ketiganya.


TBC.


SUMPAH NGGA TAU LAGI GIMANA MAU LANJUTIN CERITA INI, BENAR-BENAR UDAH MENTOK.

IDENYA ITU KAYAK MENGHILANG DILACI OTAK AKU.

PADAHAL UDAH DISUSUN RAPIH SAMPAI SELESAI, TAPI AKU BAKAL USAHAIN BUAT NAMATIN CERITANYA


Penyesalan : Revenge Behind The Scenes[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang