18. TENTANG SANG WAKIL KETUA

2.3K 233 4
                                    

SELAMAT MEMBACAAAA

Tolong, mentalnya sudah rusak. Jangan terus di buat semakin rusak!


****

"Woi! Mau ke mana lo?" Zero bersama dengan Reon menghadang jalan Erinna dengan motornya. Mereka tersenyum licik ketika melihat cewek itu yang hanya berjalan sendirian. Dengan santai, mereka turun dari motornya untuk menghampiri Erinna yang terlihat berdecak sebal.

Erinna memutar bola matanya malas melihat mereka yang sangat begitu mengganggu waktunya. Panas matahari yang begitu terik saja sudah membuatnya begitu kesal, ditambah lagi dengan kedua cowok yang begitu menjengkelkan. "Mau ngapain lo?!" Sinis Erinna tidak suka. Ia mengusap peluhnya dengan kasar.

"Mau balas dendam," jawab Zero santai dengan tersenyum miring.

Gadis itu menganggukkan kepalanya beberapa kali, sembari berlagak seperti orang yang ketakutan mendengar ancaman dari ketua geng Erizor itu. Melihat kelakuan gadis itu, membuat Zero dan Reon naik pitam.

"Nggak usah ganggu gue, minggir! Jangan jadi sampah jalanan!" Usir Erinna seraya mendorong bahu mereka. Bukan karena takut, tapi dirinya terlanjur malas untuk berdebat tidak jelas dengan mereka.

Tanpa aba-aba, tangan Erinna dicekal erat oleh Zero hingga membuatnya meringis karena sakit. Tidak merasa kasihan, Zero kembali mengeratkan cekalannya. "Lawan gue,"

"Lepas!"

Reon menyeringai seraya memainkan rambut cewek itu. Untung saja jalanan sangat sepi dengan kendaraan, jadi ia bisa leluasa untuk sekedar baku hantam dengan Erinna.

Tidak tinggal diam, Erinna menendang selangkangan Zero tanpa perasaan. Disusul dengan tinjuan ke arah rahang Reon yang belum siap hingga membuatnya ikut tersungkur di atas kerasnya jalanan. "Mau macem-macem sama gue lo?"

"Kurang ajar lo!" Dengan pergerakan cepat, Zero membogem pipi mulus cewek itu. Dengan Reon yang ikut menyerangnya dengan balok kayu.

"Pecundang!" Umpat Erinna saat menangkis balok kayu itu dengan lengannya hingga membuatnya tergores. Ia kembali membalas serangan mereka tidak kalah sengit. Posisi mereka yaitu dua laki-laki melawan satu perempuan. Benar-benar terlihat pecundang.

"BANCI LO!"

Bugh!

Tendangan dari sosok dengan headband hitam yang melingkar di kepalanya itu berhasil mengenai punggung Reon dengan kuat. Cowok itu kemudian memelintir tangan Reon dan menambahnya dengan tinjuan pada perutnya cukup kencang. Membuat Reon terkapar di atas kerasnya aspal dengan meringkuk kesakitan.

Arka membuka tudung hodie yang semula menutupi kepalanya. Perhatiannya beralih ke arah Erinna yang terlihat sedikit lengah dengan Zero yang siap menyerangnya dari belakang. Dengan cekatan, Arka menarik tangan Erinna dengan cepat. Hingga tubuh keduanya saling bertabrakan tanpa sengaja.

"Lo berdua nggak ada nyali?" Tanya Arka dengan sorot mata tajam.

"Minggir lo, jangan ganggu urusan gue!" Balas Zero dengan mengusap darah di sudut bibirnya kasar.

Arka tersenyum tipis. Cowok itu menyingkap lengan hodienya dengan pergerakan terlihat begitu tenang. "Yakin ketua Erizor? Beraninya lo lawan cewek?"

ALGARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang