BAB SUDAH DIREVISI
Tandai dimana letak typo;)
Happy reading!!!
◍ꁞ◍
Ryan dan Arhan terus memperhatikan Galaksi yang sedari tadi mengaduk makanannya tanpa henti.Berbeda dengan hari biasa, kali ini Galaksi tidak berjalan untuk mencari sicupu untuk dijadikan bahan candaan.
Ryan dan Arhan saling mendorong menggunakan sikut menyuruh satu sama lain untuk menegur galaksi dan akhirnya Ryan pun mengalah.
"Lo lagi mikirin apa sih? Dari tadi pagi bengong mulu."
Galaksi tersadar dan menatap malas kedua sahabatnya secara perlahan, bukannya menjawab galaksi malah semakin kencang mengaduk makanannya.
"Lagi mikirin soal Sean yang bakal jadi adik tiri Lo ya."Ryan dengan sigap membungkam bibir Arhan dengan kedua tangannya, dasar Arhan yang tidak paham situasi.
Bola mata Galaksi membulat sempurna, dari mana mereka tahu. Padahal Galaksi belum berbicara apa-apa.
"Anjjirr, kalian tau dari mana?"Galaksi menatap mereka serius.
Ryan tertawa canggung dan mendorong Arhan menyuruhnya untuk menjelaskan, Arhan yang malas berbicara hanya menyodorkan handphonenya ke Galaksi.
What the fvck sejak kapan grup khusus penggemar galaksi ini dibuat.
Galaksi baru sadar sebegitu terkenalkah dirinya, sampai anggota dalam grup ini sampai ribuan orang.
"Lo berdua masuk di grup ini?" Tanya galaksi merinding.
"Arhan aja yang masuk, gue ngak."bela Ryan.
"Ya gue iseng aja, siapa tahu dapat info menarik. Lagi pula para fans yang paparazi lo jaringan mereka luas dan terhubung, jadi mereka bakal kasih info satu sama lain dimana keberadaan lo."jelas Arhan.
Kali ini Galaksi benar-benar merinding, berarti selama ini ia terus di awasi. Atau jangan-jangan dikamarnya ada alat pengintai, oh Tuhan jangan sampai.
"Jadi berita Lo sama Sean bakal saudaraan benar ya?" Tanya Ryan.
"Hmm." Jawab Galaksi malas, ia malu mengakui kepada kedua sahabatnya.
"Kena karma kan Lo." Kata Ryan tertawa dan disusul Arhan.
Kali ini Galaksi tidak punya pengangan untuk membalas, semua ini karna anak cupu itu. Andai saja mawar tidak melahirkan anak seperti dirinya pasti Galaksi tidak akan semalu ini.
"Eh itu Sean." Kata Arhan menunjuk seorang anak laki-laki memakai kacamata yang sedang di kerumuni para gadis.
"Eh cupu, Lo beneran bakal jadi adik tirinya Galaksi?." Tanya salah satu gadis yang Sean anggap mengerikan karena make up-nya yang menor.
Belum habis pertanyaan satu muncul lagi yang lain, sehingga membuat suasana kantin itu sangat ribut.
"Kayaknya Lo ngak usah ikut mama lo pas dia udah nikah, keluarga Wei itu keluarga terhormat lho. Masa iya mereka punya anggota keluarga yang modelan gini."
"Iya bener tuh, lagi pula dari dulu Galaksi ngak pernah suka dekat-dekat sama lo."
Semua yang berawal dari pertanyaan kini berubah menjadi hinaan yang membuat nyeri di hati Sean, sebegitu hinakah dirinya sampai diperlakukan seperti ini.
"Eh bentar, selama lo ada di kampus ini. Kita semua ngak pernah liat lo bicara. Atau jangan-jangan Lo bisu." Ucap gadis menor itu lagi.
Semuanya terfokus ke arah gadis menor itu, benar juga katanya. Mereka belum pernah melihat Sean bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Pelarian (Tahap Revisi);
Fanfiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!!] ◉TAHAP REVISI◉ hidup Galaksi benar-benar terusik ketika mengetahui orang yang selama ia rundung akan menjadi adik tirinya sebenarnya ia tidak mempermasalahkan ayahnya menikah lagi, terlebih orang yang akan dinikahinya...