Plak
Suara tamparan itu menggema didepan ruang UGD.
"Kalau sampai cucu saya tidak bisa diselamatkan, saya sendiri yang akan menghabisi kamu."bentak seorang perempuan paruh baya yang tidak lain adalah Oma.
"Maaf Oma, tapi itu bukan salah Sean."Sean mencoba membela dirinya.
"Diam Sean, kamu harus berani bertanggung jawab dengan perbuatanmu."ucap mawar yang membuat Sean kecewa.
Saat ini tidak ada satupun yang akan percaya pada dirinya, karena di kejadian tadi ia benar-benar tidak bisa di untungkan dalam membela diri.
Flashback
"Ilene". Teriak Sean.
Tanpa pikir panjang Sean berlari ketengah jalan untuk menyelamatkan Ilene.
Ia berhasil memeluk tubuh Ilene dari belakang, membuat ilene tersadar dan ikut panik melihat mobil pickup yang berjalan kearah mereka dengan kecepatan tinggi.
Kejadian begitu cepat terjadi, semua orang membeku menyaksikan seorang gadis tertabrak mobil pickup itu.
Sean menelan salivanya berkali-kali, padahal i berhasil mendapatkan tubuh Ilene sebelum mobil itu mendekat
Tapi entah apa yang Ilene pikirkan, ia malah berbalik cepat dan mendorong tubuh Sean menjauh.
Orang-orang yang melihat kejadian itu beranggapan bahwa Sean yang mendorong Ilene, karena dilihat dari kejauhan Sean seperti mengeluarkan tenaga mendorong Ilene sampai ia tertabrak mobil pickup itu.
Jadi semua orang yang ditanyai bersaksi bahwa Sean melakukannya dengan sengaja.
Bukan hanya sampai disitu nasib buruk Sean, ia juga harus menahan diri karena cctv di tempat kejadian tidak ada yang berfungsi sama sekali.
🚌🚌🚌
Oma menangis histeris melihat cucu kesayangan sedang berjuang antara hidup dan mati.
Ia seperti Dejavu, kejadian ini sama persis 15 tahun yang lalu. Dimana ia menunggu didepan UGD setelah anak perempuannya kecelakaan bersama suaminya.
Ia berharap itu tidak akan terjadi pada Ilene, ia sudah sangat merasa tersiksa kehilangan anak perempuan satu-satunya.
Galaksi datang bersama Lucas dengan nafas yang terengah-engah.
"Gimana keadaan Ilene?"tanya Lucas dengan raut wajah khawatir.
Oma hanya menggeleng dengan lemah,
Netra Galaksi tertuju pada seorang pemuda yang duduk memeluk lutut di lantai.
Ia bergerak menghampiri pemuda itu yang tidak lain adalah Sean.
"Sean, Lo nggak papakan?"tanya galaksi khawatir.
Sean mengangkat wajahnya dan terlihat matanya yang sembab karena menangis.
"Ilene kak, Sean takut."lirih Sean.
Galaksi menyambar tubuh adiknya dan menenggelamkan kepala Sean di dada bidangnya.
Ia menepuk-nepuk punggung adiknya berusaha menenangkan, karena ia tahu Sean bersama Ilene ketika kejadian. Pasti Sean masih syok melihat ilene tertabrak mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Pelarian (Tahap Revisi);
Fanfiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!!] ◉TAHAP REVISI◉ hidup Galaksi benar-benar terusik ketika mengetahui orang yang selama ia rundung akan menjadi adik tirinya sebenarnya ia tidak mempermasalahkan ayahnya menikah lagi, terlebih orang yang akan dinikahinya...