Arhan menarik nafasnya dalam-dalam sebelum menguatkan hati untuk masuk kedalam ruangan Sean.
Sudah sekitar empat hari Sean masih betah dengan matanya yang tertutup, Arhan merasa Sean sudah lelah dengan dunia. tidak perlu jauh-jauh berfikir, lihat saja sampai saat ini Galaksi ataupun Ryan tidak pernah datang untuk menjenguk Sean.
"Suster."sapa Arhan pada suster muda yang sedang menjaga Sean.
"Arhan."suster itu berdiri dari posisi duduknya.
Nama suster itu adalah Kiara, ia adalah Dokter yang baru saja ditempatkan dirumah sakit ini. Arhan merasa sangat terbantu karena Dokter Kiara selalu menjaga Sean ketika jam kerjanya kosong.
Umur mereka juga tidak terpaut jauh membuat Arhan tidak terlalu merasa canggung untuk berkomunikasi.
"Gimana Arhan, udah dapat pendonornya?"tanya suster Kiara.
Sudut bibir Arhan bergerak turun sama seperti bahunya, sampai saat ini rumah sakit sama sekali belum menemukan orang yang mau mendonorkan ginjal untuk Sean.
Nyawa Sean saat ini terancam, karena efek minuman keras tersebut membuat ginjal Sean yang tersisa menjadi rusak.
"Kita nggak punya banyak waktu Han."suster Kiara melihat kearah Sean.
Arhan sudah menceritakan semuanya kepada Kiara, entah apa yang membuat Arhan percaya pada suster muda itu. Mungkin Kiara menjaga Sean hanya karena kasihan. tapi dilihat dari perlakuan kiara, ia terlihat benar-benar tulus.
"Gue bakal minta bantuan bokap gue."Arhan mencoba meyakinkan suster Kiara
"Oh iya han, tadi Tante Hanum jenguk sean."
"Mama Dateng? Kok nggak bilang-bilang."
"Katanya sengaja biar kamu nggak tau."
Arhan menggelengkan kepalanya. Hanum memang sesuatu, pantas saja ayahnya sangat mencintai Hanum. Terlihat dari luar saja cuek, tapi bertolak belakang yang ada didalamnya.
"Kamu udah disini, kalau gitu aku pamit kerja dulu yaa." Pamit suster Kiara.
Arhan duduk disamping ranjang Sean dan menatap wajah pucat anak itu. Tiba-tiba ia mengerutkan keningnya dan mmiringkan kepala, karena baru menyadari sesuatu. "Tadi dia pake aku-kamu kan?".
🚌🚌🚌
"Pa, gala mau liat Sean dulu."ucap Galaksi.
"Nggak boleh."
"Mas, biarin aja Gala kesana."bela mawar.
"Tapi sayang...
"Udah nggak papa, dari pada Gala nunggu di depan sendirian."
Lucas membuang nafas kesal. "Yaudah, tapi jangan lama-lama."
"Maa."Galaksi mengadu kemawar.
"Udah sana pergi, papa biar mama yang urus. Kalau udah selesai cek up, kita nyusul kesana."
"Enggak...
"Aduh perut aku keram mas."ucap mawar mengakali Lucas. melihat Lucas yang panik dan menunduk memengang perutnya, mawar mengedipkan mata dan menyuruh Galaksi segera pergi dari situ.
"Kita masuk sekarang, Gala kamu... Eh Gala kemana?"tanya Lucas yang melihat Galaksi sudah tidak ada di tempat berdirinya tadi.
"Mass."
"Yaudah yaudah kita masuk sekarang."
.....
Ruang rawat Sean.Mata Arhan refleks terbuka ketika mendengar pintu yang didorong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Pelarian (Tahap Revisi);
Fanfiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!!] ◉TAHAP REVISI◉ hidup Galaksi benar-benar terusik ketika mengetahui orang yang selama ia rundung akan menjadi adik tirinya sebenarnya ia tidak mempermasalahkan ayahnya menikah lagi, terlebih orang yang akan dinikahinya...