Perkelahian;

1.8K 225 15
                                    

BAB SUDAH DIREVISI

Tandai dimana letak typo;)

Happy reading!!!

◍ꁞ◍

Terhitung sudah 10 hari setelah pernikahan mawar dan Lucas, selama itu pula Sean mendapatkan tekanan batin dari Galaksi dan para penggemarnya.

Kali ini benar-benar menguji kesabaran si pemuda berkacamata itu, mulai dari semua tugas yang ia kerjakan di rendam dalam wastafel, sepatunya menghilang ketika ia melepasnya di UKS, kacamatanya yang di rampas beberapa kali. bukan hanya itu, mereka bahkan sering melempari Sean dengan hal-hal aneh.

Sean ingin berteriak tapi entah pada siapa, ia tidak tahu diposisi ini ia yang bersalah atau mereka.

Sebegitu bencikah mereka pada dirinya sampai membuat ia hampir di DO karena kasus yang bahkan ia tidak tahu sama sekali.

Devano sudah mengatakan bahwa semua itu ulah galaksi yang menyuruh para perempuan yang tidak lain adalah penggemarnya untuk membuat Sean menyerah dan pergi dari kampus mereka.

Tapi sean menolak mentah-mentah ucapan Devano, Sean masih bisa merasakan sisi baik Galaksi dimatanya. Meskipun sudah 10 hari ini juga Sean selalu di turunkan di perempatan jalan jika pergi ke kampus bersama Galaksi.

Saat ini Galaksi dan kedua sahabatnya  sedang duduk di gazebo taman mengerjakan tugas kelompok yang akan dikumpulkan hari ini, sebenarnya hanya Arhan sendiri yang bergerak mengerjakan tugas lain halnya dengan Galaksi dan Ryan yang hanya bermain game.

Untung stok kesabaran Arhan masih banyak, jika tidak mana mau ia menulis nama Galaksi dan Ryan di tugas mereka.

Seperti biasa dimana ada Galaksi dan kedua temannya pasti ada juga para perempuan yang selalu mengintai mereka, untung saja penggemar Galaksi sangat tertib. Mereka menjunjung tinggi kesopanan pada Galaksi tapi tidak dengan orang lain terutama Sean.

Tidak lama seorang pria datang dan langsing menarik kerak baju Galaksi, tinggi pria melebihi tinggi Galaksi membuat ia harus merjinjit karena tarikan itu.

"Bangsat!" Galaksi berusaha melepas cengkraman tangan pria itu tapi hasinya nihil, cengkraman itu sangat kuat untuk dilepaskan seakan ada emosi yang amat besar didalamnya.

"Udah seminggu lebih gue nahan emosi liat tingkah lo, tapi kali ini gue nggak bakal biarin lo lepas."ucap pria itu yang tidak lain adalah Devano.

"Maksud Lo apa? Gue nggak ngerti. Lepas nggak!"emosi Galaksi sudah naik ke ubun-ubun.

Para penggemarnya Galaksi ingin sekali menolong Galaksi, tapi untuk urusan Devano mereka tidak ingin ikut campur. Karena mereka juga masuk di grup penggemar khusus Devano, dasar buaya betina.

"Kaki Sean keseleo karna ulah lo yang nyuruh semua orang buat buli Sean."

Galaksi berhasil melepas cengkeraman tangannya Devano dan mendorongnya hingga mundur beberapa langkah.

"Maksud Lo apa?! Gue nggak paham."ucap Galaksi mengelak.

"Gue bukan orang bodoh yang bisa Lo bohongin, gue hafal mati sikap Lo. Sekarang berhenti rundung Sean atau...

"Atau apa ha?! Lo mau ngapain?
Lo tau nggak, selama ini lo terus ikut campur sama masalah gue.
Mulai dari Devina...

"Ini bukan waktu buat bahas Devina, kita bahas soal Sean adik tiri lo. Galaksi Januart Wei."Devano menekan kata di akhir kalimatnya.

"Adik tiri?" Ia membuat wajah pura-pura terkejut sembari mendekatkan wajahnya ke Devano, lalu tertawa begitu kencang tepat di wajah Devano.

"Sampai kapanpun gue nggak bakalan Sudi punya adik kayak modelan dia.
Iya gue yang nyuruh cewek-cewek itu buat rundung bocah cupu itu, emang kenapa? Lo mau belain dia? Alah, palingan Lo cuman dekatin dia buat hancurin gue."

Laut Pelarian (Tahap Revisi);Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang