Info kelanjutan cerita 'Laut Pelarian' ada di baris paling akhir;).....
"operasi pasien berjalan lancar, dia akan segera setelah melewati masa kritisnya."jelas dokter Danu.
"Terimakasih kasih dokter."ucap Oma dengan rasa penuh syukur.
"Ehm tapi ada satu masalah."ucap dokter Danu mengantungkan ucapannya.
"Masalah apa dokter?"tanya Oma khawatir.
"Benturan dikepala pasien mungkin akan sedikit menganggu memori ingatannya. jadi ketika dia sadar, tolong jangan terlalu membebani pikirannya."
"Cucu saya amnesia?"
"Bisa dibilang begitu. tapi tenang saja karena hanya amnesia ringan."
"Syukurlah dokter, terimakasih."
"Kalau begitu saya pamit dulu, pasien akan segera dipindahkan keruang rawat."
Setelah dokter Danu pergi mereka semua bernafas lega. Sekitar 3 jam lebih mereka menunggu didepan ruang operasi dengan rasa cemas.
Syukurlah Ilene masih memiliki tinggal didunia dari pada pergi mengikuti kedua orang tuanya.
"Papa, gala pulang dulu."pamit Gala.
"Mau ngapain kamu?"tanya Oma sinis, karena ia tahu cucunya akan pergi melihat Sean.
"Gala mau mandi sama ganti baju."ucap gala.
"Yaudah hati-hati yah, kamu istirahat aja dulu dirumah. Disini ada kita yang jagain Ilene."
Galaksi mengangguk, tubuhnya sangat kelelahan karena tidak tidur, Terlebih lagi Sean tidak ada kabar sama sekali. meskipun Galaksi sudah tahu bagaimana kronologis kejadiannya, ia tidak bisa memungkiri jika ia khawatir terjadi sesuatu dengan Sean.
🚌🚌🚌
Galaksi menekankan tombol lift berkali-kali."Shit. udah tua nih lift, lamban banget"
Ucapnya ketika keluar dari dalam lift,
"Bi? Sean dimana."tanya Galaksi pada maid yang ia temui.
"Eh den gala, den Sean dikamarnya. Dari tadi malam badan den Sean panas, bibi ajak kerumah sakit dianya nggak mau den."
"Sean sakit?"tanya galaksi dengan raut muka panik.
Tanpa menunggu balasan dari Maid itu, Galaksi berlari menuju kamar Sean.
Ternyata ini alasan handphone Sean tidak aktif semalaman.
"Sean."panggil Galaksi pelan melihat tubuh dan yang terbungkus dalam selimut.
Sean membuka selimutnya dan memperlihatkan wajah pucatnya yang sudah seperti mayat hidup.
"Sean kita kerumah sakit sekarang."
"Nggak perlu kak, demam Sean udah mendingan."tolak Sean.
"Tapi muka Lo udah kayak mayat anjjirr.
Nih badan Lo masih anget."kata Galaksi menangkup kedua pipi Sean.
"Udah minum obat bentar lagi sembuh, gimana keadaan Ilene kak?"tanya Sean
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Pelarian (Tahap Revisi);
Fanfiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!!] ◉TAHAP REVISI◉ hidup Galaksi benar-benar terusik ketika mengetahui orang yang selama ia rundung akan menjadi adik tirinya sebenarnya ia tidak mempermasalahkan ayahnya menikah lagi, terlebih orang yang akan dinikahinya...