"Apa yang kamu mau Sutar."kata mawar dengan tatapan marah.
"Yang aku mau?"
Lucas mengepalkan tangan geram melihat tingkah Sutar yang masuk kerumahnya tanpa sopan santun.
"Tentu saja melihat anakku."jawab sutar dengan ekspresi menantang.
Galaksi menyadari jika bajunya di cengkram kuat oleh Sean. Ia sama sekali tidak tahu dan tidak pernah melihat siapa ayah Sean, karena selama ini Sean selalu menghindar jika Galaksi membahas ayah kandungnya.
Galaksi kembali merapatkan Sean ke punggung, biar bagaimanapun ia tahu bahwa dulu Sean sering mendapat perlakuan kasar oleh ayahnya.
"Kamu nggak berhak temuin Sean lagi, hak asuh Sean sudah jatuh sepenuhnya kepadaku sejak kita bercerai."ucap mawar dengan menekan setiap kata-katanya.
"Ahh ayolah, biar bagaimanapun Sean tetaplah darah dagingku. Benarkan Sean?"tanya Sutar kearah Sean dan Galaksi bergerak seakan memblok sutar agar tidak bertingkah berlebihan kepada adiknya.
"Kamu keluar dari sini sekarang atau saya lapor kepolisi."Oma mengambil ancang-ancang untuk menelpon.
"Saya tidak akan berlama-lama, jadi tenang saja. Lagi pula saya masih punya hak atas Sean."jelas sutar dengan tenang.
Mawar geram melihat kelakuan sutar yang sangat tidak waras, apakah dia lupa beberapa tahun lalu ia sering melukai Sean. Dan sekarang ia berbicaranya soal hak, dasar laki-laki bajingan.
"Jangan pernah sentuh Sean lagi, Sean anakku dan bukan anakmu lagi. Dia tidak memerlukan ayah seperti mu sutar."
Tawa sutar menggema seisi ruangan, membuat mereka semakin naik pitam.
"Sean bukan anakku?"tanya Sutar maju beberapa langkah dengan perlahan.
Sean membisu, ia sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi. Tubuhnya melemas dan jatuh kearah galaksi, untungnya dengan sigap Galaksi berbalik untuk menyangga tubuh Sean.
"Sean, Lo nggak papa?"tanya Galaksi khawatir.
Sean hanya menatap Galaksi lalu kembali menatap kearah sutar
"Aku kesini untuk ambil Sean lagi."
"Jangan gila sutar."teriak mawar tidak terima.
"Aku tidak gila, aku cuman mau anakku kembali."
"Kamu keluar dari sini sekarang!"ucap Lucas menenangkan mawar dengan memengang bahunya.
"Mawar mawar, selama ini kamu selalu menjadi orang paling bodoh dalam hidupku."
"Berhenti berbicara dan pergi dari sini sutar."teriak mawar frustasi.
"Kamu bahkan tidak tahu jika anak yang kamu anggap anak kandung mu sendiri sudah ikut andil untuk membohongi mu."
"Pa-pa."cicit Sean hampir tidak terdengar.
"Jangan membuat cerita yang tidak benar, aku yang melahirkan Sean dan Sean tidak pernah terlibat dengan perilaku burukmu."
"Ahh aku boleh bertanya padamu?"ucap sutar mengetuk-ngetuk dagunya.
Tanpa menunggu persetujuan mawar ia melanjutkan ucapannya, "apakah kau tetap akan mempertahankan Sean, jika ia bukan anak yang engkau lahirkan?"
Dada mawar semakin memburu, ia bergerak maju dan menampar keras pipi sutar.
"Hahaha mawar mawar, kau terlalu naif. Sean bukan anakmu."sutar menekan ucapan diakhir kalimatnya.
"Diam brengsek."
"Anak kamu meninggal ketika kamu masih belum sadarkan diri pasca operasi."ucap sutar dengan ekspresi yang memuakkan."dan Sean adalah anak hasil selingkuhan ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Pelarian (Tahap Revisi);
Fanfiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!!] ◉TAHAP REVISI◉ hidup Galaksi benar-benar terusik ketika mengetahui orang yang selama ia rundung akan menjadi adik tirinya sebenarnya ia tidak mempermasalahkan ayahnya menikah lagi, terlebih orang yang akan dinikahinya...