"GALAKSI KELUAR LO BANGSAT!!!"
"GALAKSI WOYY."
"Ada apa bi, kok ribut-ribut."tanya mawar pada maid yang sedang berdiri didepan jendela melihat anak muda yang berteriak didepan rumah keluarga Wei.
"Itu non, den arhan dari tadi teriak-teriak nyariin den Gala. Bibi takut bukain pintu."
"Yaudah biar saya aja bi."
Mawar berjalan kerarah pintu dan membukanya. Disitu sudah ada Arhan dengan tampilan yang sangat berantakan. Mawar bisa menyimpulkan bahwa Arhan sangat emosi karena dilihat dari cara dia mengatur nafas.
"Arhan, ada apa kok teriak-teriak."tanya mawar hati-hati.
"Mana Galaksi Tante."tanya Arhan mencoba sopan didepan orang yang lebih tuan.
"Galaksi ada kok didalam, kamu tenang dulu ya. Kalau kamu udah tenang Tante panggilin Gala."
"Enggak Tante, Arhan mau ketemu Galaksi sekarang."
"Ada apa hoaam."Galaksi muncul dari balik pintu dengan keadaan yang masih sangat mengantuk.
"Arhan, ngapain Lo pagi-pagi datang dimari."tanya galaksi.
Tanpa basa-basi Arhan berlari kearah Galaksi dan melayangkan pukulan di pipinya.
Galaksi yang saat itu dalam keadaan lengah tanpa kuda-kuda, otomatis jatuh kelantai.
"Arghhhh, bangsat Lo. Ngapain Lo datang-datang main bogem aja ha?"ucap Galaksi tidak terima.
Ia berdiri dan berniat membalas pukulan Arhan namun entah datang dari mana Lucas menarik Galaksi.
"Apa-apaan kalian ini, Arhan kamu nggak punya sopan santun. Sejak kapan kamu kayak nggak pernah di ajar sama orang tua kamu."sergah lucas, tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu.
"Sopan santun?."Arhan membuang ludahnya kesamping.
"Om ngajarin saya sopan santun? Ajarin dulu sana anak om."
"Maksud kamu apa Arhan."tanya mawar.
"Dia."Arhan menunjuk wajah galaksi yang membiru dibagian bawah mata bekas pukulan Arhan.
"Suruh dia jelasin sendiri apa yang di perbuat semalam." Sambung Arhan.
Lucas berbalik kearah anaknya dan melihat Galaksi intens. "Ada apa Galaksi? Ceritakan ke papa sekarang."
"Semalam gue kenapa?"tanya Galaksi keheranan.
"Lo lupa?jangan sampe gue banting kepala Lo di dinding." Ancam Arhan dengan nafas yang memburu.
Galaksi mencoba mengingat-ingat kejadian semalam.
"Tadi malam.....
....
5 jam sebelum kejadian.
"Anjirr pala gue puyeng."keluh Ryan.
"Payah, baru minum dikit doang udah mabuk."ejek Galaksi.
Reko memukul kepala Galaksi dan Ryan bergantian m
"Aduh."ucap mereka kompak.
"Sama-sama mabuk nggak usah saling ngehina."
"Lah gue juga kena? Noh si Gala yang jelas-jelas mabuk nggak mau ngaku."
"Bangke lu Harun."ucap Galaksi mengeleng-gelengkan kepalanya mencoba tetap tersadar.
"Lucas."balas Ryan ngengas.
"Kalau udah nggak mampu berhenti, gue sambung kerja dulu."pamit Reko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Pelarian (Tahap Revisi);
Hayran Kurgu[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!!] ◉TAHAP REVISI◉ hidup Galaksi benar-benar terusik ketika mengetahui orang yang selama ia rundung akan menjadi adik tirinya sebenarnya ia tidak mempermasalahkan ayahnya menikah lagi, terlebih orang yang akan dinikahinya...