Dah 2 hari nungguin chapter sebelah Sampai 20 komenan, nggak nyampe". Hadeehh
Gpp, kembali ke tujuan awal aja deh. Buat nyelesain cerita ini.
Tapi buat yang baca jgn lupa vote ya.....
"sayang, maaf aku nggak bisa ikut jemput Ilene dari rumah sakit. Soalnya ada urusan mendadak."
Kata Lucas pada nawar yang berada di seberang sana,
"Iya nggak papa, disini udah ada sean sama gala juga kok."jawab mawar.
"Bagus deh kalau gitu, mami gimana?"
"Mami baik, dia udah nggak marah-marah sama Sean. Kan kamu tau sekarang kita nggak boleh nambah pikiran Ilene."
"Ahh iya, kalau gitu sampai jumpa nanti malam sayang."
Setelah mematikan sambungan telepon, Lucas meletakan handphonenya di atas meja. Ia melihat serius kearah lelaki yang lebih tua 10 tahun di depannya.
"Jadi apa maksud kedatangan Pak Harun ke kantor saya."
Yang dimaksud pak Harun adalah ayah Ryan, kalian pasti mengerti apa yang sedang Harun lakukan.
Harun menyodorkan map berisi surat kontrak kerja ke arah Lucas.
"Maksud bapak apa ya? Saya rasa sudah jelas bahwa perusahaan saya tidak ingin lagi bergabung dengan perusahaan bapak."
"Saya mengerti, tapi bagaimana jika saya ingin tetap bergabung di perusahaan tuan Wei."jawab harun penuh percaya diri.
Lucas tertawa mengejek, baru kali ini ada seorang pengemis datang kepadanya dengan tampang yang sangat angkuh.
Lucas menyodorkan kembali map itu ke tangan Harun.
"Sekarang bapak boleh pergi, saya harap kita dapat berakhir di tempat ini."Lucas mengangkat tangannya mempersilahkan Harun pergi.
Harun berdiri dan berbalik, namun baru beberapa langkah ia berbalik ke lucas lagi.
"Tuan Wei yang terhormat, jangan pikir saya datang kesini dengan tangan kosong. Tuan akan menyesal telah mengusir saya, saya pastikan martabat keluarga tuan akan terhina setelah saya membeberkan rahasia keluarga tuan di media sosial."ucap Harun mengintimidasi.
"Jangan asal bicara pak Harun, saya bisa tuntut bapak dengan tuduhan pencemaran nama baik."ancam Lucas.
Harun tertawa jahat, ia mengambil beberapa lembar foto didalam tas dan melemparkannya kemeja Lucas.
Lucas mengerutkan dahinya dialah bertanya pada Harun, foto apa yang ia lemparkan ini. Harun hanya membalas dengan gerakan wajah agar segera melihatnya.
Setelah berulangkali mencermati apa yang ada di dalam gambar itu, akhirnya Lucas bisa menahan.
"S-sean."ucapnya tidak percaya.
"Bagaimana tuan Wei, sudah bersedia menandatangani kontrak kerja kita."
"Dimana anda temukan gambar editan ini hah!!"teriak Lucas murka.
Harun kembali tertawa, "saya pikir tuan Wei sangat pintar untuk membedakan mana foto editan dan tidak."
"Arggghh."geram Lucas memukul mejanya.
Harun bergerak mendekat dan melemparkannya map tersebut ke meja Lucas.
Dengan nafas yang memburu Lucas segera menandatangani kontrak tersebut, ia sebenarnya tidak terlalu pusing jika berita ini tersebar. Tapi ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika maminya tau, pasti Sean sudah habis dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Pelarian (Tahap Revisi);
Fanfic[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!!] ◉TAHAP REVISI◉ hidup Galaksi benar-benar terusik ketika mengetahui orang yang selama ia rundung akan menjadi adik tirinya sebenarnya ia tidak mempermasalahkan ayahnya menikah lagi, terlebih orang yang akan dinikahinya...