Sepasang suami istri keluar dari ruangan dokter kandungan, layaknya sepasang suami istri pada umumnya mereka berjalan dengan sang suami yang siaga menjaga istrinya buang sedang mengandung.
"Makanya lain kali kamu jangan mikir yang aneh-aneh."kata sang suami.
"Iyaiya."istri yang tidak ingin berdebat hanya mengiyakan kemauan suaminya saja.
Tapi itu hanya kata penenang. Bagaimana ia bisa berhenti berfikir, pada saat Sean sedang dirawat dirumah sakit. Meskipun kenyataannya Sean bukan anaknya, tapi biar bagaimanapun darah Sean sudah mengalir air susunya.
Iya, dia adalah mawar. Sang mantan ibu yang sebenarnya sangat sayang dengan Sean tapi lagi-lagi sakit hati yang menjadikan alasan ia mengesampingkan rasa sayangnya.
Mereka berdua yang yang hanya asik berbicara tidak fokus dengan jalan sampai tidak sengaja Lucas menabrak salah satu suster yang sedang berjalan membawa Map, hingga map itu berhamburan.
"Maaf-maaf." Ucap suster itu sambil mengumpulkan isi mapnya yang berserakan.
Lucas yang melihat istrinya ikut jongkok membantu suster itu, mau tidak mau ia juga harus jongkok untuk menjaga istrinya.
"Maka...sih, kak Lucas."ucap suster itu membuat Lucas kaget karena tidak mengenal siapa suster yang baru saja memanggilnya namanya.
Tapi, itu wajar. Karena keluarga Wei sudah sangat dikenal oleh siapapun. hanya saja, cara memanggil suster ini yang berbeda.
Mereka bertiga bediri dan saling melempar pandang. Lucas menatap wajah suster itu dalam-dalam, hingga satu namu muncul dibenaknya.
'kirana'
Iya, wajah suster ini sangat mirip dengan wajah Kirana dan wajah Galaksi.
"Kiara?" Tebak Lucas asal.
Suster itu mengangguk, "iya aku Kiara."
"Wah udah gede kamu sekarang, dulu terakhir kita ketemu pas kamu masih digendong-gendong."
Kiara tertawa kecil tapi datar, "iya kak, kalau nggak liat foto ka lucas pasti aku nggak kenal "
Lucas mengangguk dan berbalik menatap istrinya yang sedang mengamati mereka berbicara.
"Ohiya sayang ini Kiara adik almarhumah mamanya Galaksi."ucap Lucas memperkenalkan Kiara.
"Mawar."ucap mawar mengantungkan tangannya kedepan Kiara.
Kiara hanya membalas dengan anggukan tanpa menerima uluran tangan mawar.
"Kak Lucas, ada yang perlu Kiara sampaikan. Boleh bicara empat mata?"tanya Kiara serius.
Lucas melirik istrinya dan mawar mengizinkan Lucas untuk berbicara dengan mantan iparnya, mungkin saja masih ada masalah masa lalu yang belum sempat terselesaikan.
"Kalau gitu aku tunggu di ruangan Sean ya mas."
Lucas ingin sekali melarang, tapi mawar sudah lebih dulu pergi meninggalkan mereka berdua.
🚌🚌🚌
Lucas terus memacu kakinya mencari dimana ruangan Sean, entah sudah berapa orang yang ia tabrak dan tetap pergi tanpa memperdulikan orang yang ia tabrak tadi.
Ia sedikit bernafas ketika melihat mawar dan Galaksi serta Arhan berdiri didepan pintu ruangan. Sudah jelas itu ruangan Sean.
"Sayang ada apa? Kenapa kalian semua berdiri Disini?"tanya Lucas yang masih berusaha mengatur nafasnya.
"Hikss Sean mas, Sean kritis."adu mawar sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut Pelarian (Tahap Revisi);
Fanfiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!!!] ◉TAHAP REVISI◉ hidup Galaksi benar-benar terusik ketika mengetahui orang yang selama ia rundung akan menjadi adik tirinya sebenarnya ia tidak mempermasalahkan ayahnya menikah lagi, terlebih orang yang akan dinikahinya...