Grup penggemar;

1.8K 234 22
                                    

BAB SUDAH DIREVISI

Tandai dimana letak typo;)

Happy reading!!!

◍ꁞ◍

"Sean dimana kak?"tanya mawar ke galaksi yang baru keluar dari lift.

Galaksi agak merinding ketika ia dipanggil kakak, tapi mungkin nanti juga akan terbiasa.

"Enggak tau."jawab Galaksi seadanya.

"Bau-bau anak durhaka nih anak."timpal Lucas.

"B-o-d-o amat."

Mawar tertawa melihat interaksi suami dan anak tirinya, seandainya Sean tidak terlalu dingin pasti rumah akan selalu menjadi tempat yang mawar rindukan.

Tidak lama Sean terlihat turun dari tangga, menenteng buku-buku yang lumayan banyak.

"Loh kok ngak pakai lift?"tanya Lucas ketika Sean mendekati meja makan.

Saat Sean ingin menjawab, tapi ketika melihat kearah Galaksi, Galaksi membulatkan matanya mengancam Sean.

"Sean cuman mau olahraga pa." Jawab Sean canggung belum terbiasa memanggil Lucas dengan panggilan "papa".

"Besok-besok ngak usah, nanti kamu kecapean terus pingsan."nasehat Lucas, khawatir dengan Sean.

"Udah pingsan kali, pa." Galaksi keceplosan.

"Ha?"mawar dan Lucas kompak menoleh ke arah Galaksi yang sudah salah tingkah, tidak tahu harus berbuat apa.

"Gala cuman asal ceplos aja, bener kok."ucap galaksi mengangkat jarinya membentuk v.

"Yaudah sini Sean kita sarapan dulu." Ajak Lucas.

"Sean buru-buru pa, nanti sarapan di kampus aja."

"Yaudah kalau gitu." Lucas melirik anak semata wayangnya yang sudah merangkak menjadi anak sulung.

"Sana anterin adik kamu."

What the hell

Galaksi yang sedang menyuap roti kemulutnya tertahan dan menatap Lucas tidak percaya.

"Enak aja, Galaksi enggak mau satu mobil sama dia. Yang ada entar Gala jadi bahan gosip dikampus."

"Sean bisa naik bus kok."kata Sean, ia juga tidak ingin jika menjadi bahan sorotan sehari penuh hanya karna satu mobil dengan kakak tirinya.

"Enggak ada penolakan, sana antar adik kamu."perintah Lucas tidak ingin dibantah.

"Tapi pa..

"Enggak ada tapi-tapian atau mobil kamu papa sita."

"Arrghhh, oke gala bakal anterin tapi cuman hari ini."

"Enggak, sampai Sean mau beli mobil baru kamu boleh bebas."ucap Lucas.

"Ya tinggal beliin ajakan, kelar."balas Galaksi.

Lucas melirik malas Galaksi yang terus membantah"Tapi anaknya enggak mau."

"Nyusahin amat lo jadi manusia."tunjuk Galaksi pada Sean yang masih berdiri memeluk buku-bukunya.

"Udah pergi sana, 10 detik kamu ngak beranjak dari sini papa bakal bongkar rahasia kamu ke Sean."ancam Lucas.

Tanpa basa-basi Galaksi berlari secepat mungkin keluar rumah,

Mawar lagi-lagi tertawa melihat kelakuan mereka.

Laut Pelarian (Tahap Revisi);Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang