Bagian 60-3

212 30 5
                                    

happy FriYay! :)

happy FriYay! :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"YA TUHAN! TEGANYA MEREKA MELAKUKAN INI KEPADAKU!"

Jongin hanya bisa menahan tawa melihat bagaimana mantan managernya itu melampiaskan emosi dengan menomel-ngomel tidak jelas.

"Bayangkan! COBA BAYANGKAN!"

"Aku terjebak disana selama hampir dua jam untuk hal yang sia-sia!" mata bulat itu melotot ekspresif meminta Kai untuk membayangkan betapa berat posisi Shin Miran.

"Eoh! Sungguh sia-sia" Kim Jongin menangguk dengan rasa setuju yang digambarkan berlebihan.

Bersikap seolah ia benar-benar merasa paham atas penderitaan yang Miran jalani.

"Benar bukan?! Aku tahu kalau sejak awal mereka tidak ingin menggunakan gaun dengan warna ini! Mereka hanya mempermainkanku!" Miran menendang-nendang ujung gaunnya kesal.

Dua jam adalah waktu yang lama dan sangat cukup kalau digunakan untuk bekerja dibandingkan memilih gaun yang terasa sangat tak berfaedah.

"Berhentilah menendang-nendang gaun yang tidak bersalah" Kai memotong jalan Miran dengan berdiri di depannya.

Namja itu tampak sudah sangat terbiasa dengan sikap ekspresif yang kini selalu di tunjukan CFO Scorp tersebut.

Gadis itu tak lagi mengekang diri.

Beban di pundaknya tak lagi terasa berat.

Jongin amat senang karena kini bisa melihat Shin Miran berjalan dan tersenyum dengan ringan.

"Lihatlah, bahkan gaunnya hampir saja robek jika tidak aku hentikan" Kai yang membungkuk dihadapan mantan manajernya mengulurkan tangan untuk melepaskan ujung dress yang terselip pada bagian sepatu yang merekat di pergelangan kaki.

Shin Miran menatap bahu dan punggung Jongin yang sedang berlutut di depannya dalam sebuah helaan nafas, gadis itu berusaha membuang emosinya bersama dengan karbondioksida.

Kai benar, bagaimanapun juga gaun ini tidak bersalah. Bahkan Nona Takashi-pun pasti sedih kalau tahu baju yang ia buat dengan sungguh-sungguh justru diperlakukan tidak adil.

"Hey Kim Kai" panggil Miran seraya ikut berjongkok dan melipat kedua tangannya di atas lutut saat Jongin sudah berhasil melepaskan ujung gaun yang tersangkut.

Entah kenapa posisi ini membuat keduanya tampak jauh lebih dekat, mereka terpaku satu sama lain dalam rentang jarak dua jengkal tangan dengan iris Miran yang memusat pada bingkai mata Kai seolah ingin menelisik seberapa dalam pandangan pria itu untuknya sekarang.

"Memang apa masalah yang ingin kau bicarakan? Dan bukankah tadi kau bilang kita harus buru-buru? Tapi kenapa sekarang justru jalan dengan santai seperti ini?" Miran menatap wajah main dancer EXO itu dengan rasa penasaran.

Manage your Manager (EXO FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang