Bagian 51

1.4K 165 124
                                    

"Yixing-ah, kau tau kemana perginya Luhan?" Xiumin keluar dari kamar dengan wajah stres yang tercetak jelas.

Bagaimana tidak? pasalnya pemuda itu sudah mencoba menghubungi Luhan sejak tadi namun ponsel temannya itu justru tidak aktif.

Pergi kemana Luhan sebenarnya?

Dan kenapa ia belum pulang hingga saat ini?

"Entahlah Hyung, tapi bukankah Luge pergi bersama Sehun sejak petang?" Lay menyampaikan satu-satunya informasi yang ia ketahui pada Xiumin sebelum akhirnya namja Changsa tersebut menguap lebar.

Sejujurnya Lay merasa sangat mengantuk sejak tadi, terlebih jam sudah menunjukan pukul 12 lebih, tapi bukannya merebahkan diri diatas kasur pemuda bermata sayu itu justru berusaha keras melawan rasa kantuknya sebab sedang mendapatkan 'feeling' yang sudah ia tunggu-tunggu dalam beberapa hari terakhir.

"Hahh" Xiumin mendesah pelan memandang wajah kuyu adiknya.

Pemuda tertua dalam EXO itu tahu Lay sudah sangat mengantuk, namun ia juga mengerti akan percuma saja menasehati adiknya yang satu ini.

Semua member pun tahu jika salah satu hobi Lay sama dengan Chanyeol, yaitu membuat lagu.

Mereka berdua akan sangat menikmati momen bersekutu dengan alat-alat music guna menyalurkan jiwa composer yang dimiliki tanpa mau memerdulikan waktu.

Jadi nasehat yang akan Xiumin lontarkan paling-paling cuma dianggap debu yang beterbangan dengan sia-sia yang akhirnya hanya akan menyumbat hidung lalu dienyahkan layaknya upil.

"Kau benar, dia pergi dengan Sehun petang tadi" pria bernama asli Minseok tersebut sedikit mengerucutkan bibir.

Namja itu teringat tadi Luhan melarangnya untuk ikut pergi dengan mereka padahal Xiumin sangat ingin ikut untuk sekedar menyegarkan pikiran.

"Kenapa kau mencari Luge, Hyung? Ada yang perlu kau bicarakan dengannya?" dengan tangan yang tak berhenti memetik senar Lay menyuguhkan pertanyaan.

"Eoh? Tidak, aku hanya khawatir sebab ia dan Sehun belum pulang hingga sekarang"

Sebenarnya bukan hanya itu saja, Xiumin juga merasa ada yang janggal dengan kepergian Luhan dan Sehun hari ini, terutama melihat sikap berlebihan dari sang visual EXO-M tersebut ketika melarangnya ikut pergi.

Luhan benar-benar melarang keikutsertaan Xiumin dengan alasan beragam, bahkan sejujurnya sedikit tidak masuk akal.

Itu sungguh aneh hingga membuat Xiumin curiga mengenai kegiatan apa yang sebenarnya Sehun dan Luhan lakukan?

"Yixing-ah.." panggil sang kakak lagi sembari menggaruk ujung dagunya setelah bergelut dengan pikiran.

"Sebenarnya aku merasa sedikit khawatir dengan sikap Luhan akhir-akhir ini" namja berwajah imut layaknya hamster itu mengambil posisi duduk di dekat Lay sebari menunjukan raut simpati.

Mendengar kalimat itu alis Lay langsung tetaut, ia meletakan pensil yang dingengam ke atas meja untuk sepenuhnya memberikan atensi pada sang hyung,"waeyo?"

"Entahlah...." iris mata Xiumin tampak mengawang.

"Tapi menurutku dia tampak murung beberapa hari terakhir"

"Dan terkadang aku memergokinya tengah melamun sendirian." Xiumin berdecak prihatin.

"Tidakkah kau juga menyadarinya?" seseorang yang dipanggil Hyung tersebut menatap Lay untuk menanyakan persetujuan.

Yixing menghembuskan nafas hingga membuatnya mengerutkan alis semakin dalam,'murung?'

Pria dengan bibir tipis itu merasa pertanyaan Umin Hyung ini bukanlah sebuah pertanyaan yang bisa langsung dijawab, jadi untuk itu kini Lay tengah berusaha mengingat raut wajah Luhan beberapa hari terakhir guna mencari kesimpulan.

Manage your Manager (EXO FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang