Mengurus satu bocah laki-laki saja terasa begitu merepotkan apalagi jika harus mengurus 12 namja sekaligus?
Pusing? Jelas iya.
Stres? Jangan ditanya lagi.
Hampir tak pernah ada ketenangan dalam dorm exo setiap harinya.
Kalian bisa bertanya langsung...
Berisi info dan masa lalu yang tidak diceritakan dalam cerita utama.
Hanya penggemar cerita utama? LEWATI SAJA PART INI.
tapi jangan nyesel karna gak baca eaa
PENTING: Part ini akan di re-upload setiap kali ada karakter baru yang dibedah. Akan ditambah satu persatu. Cukup scroll down aja. Judul akan terus berganti menjadi nama karakter yang baru ditambahkan (ex. Shin Miran->Kim Hanbin) hingga bedah karakter selesai.
🐢🐢🐢
4. Kim Hanbin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang pemuda berseragam SMA tampak duduk disalah satu kursi cafe dengan wajah bosannya, pemuda yang juga merupakan salah satu murid tercerdas disekolahnya itu sedang serius memandangi butiran-butiran putih yang melayang dari atas langit dengan jari telunjuk yang mengetuk-ngetuk meja hingga menimbulkan sebuah pola irama.
"Hanbin-ah!" sapa sorang gadis dengan wajah sumringah setelah berhasil menemukan tempat dimana remaja dihadapannya itu menuggu.
Namja yang dipanggil namanya itu hanya menoleh pelan dengan wajah badmoodnya. "Noona, tau ini sudah jam berapa?!" sergahnya kesal.
"Ah, mian. Ada sedikit kendala tadi." Wanita yang diberikan protesan itu mulai merasa menyesal.
"Kau menuggu lama ya?" lanjut gadis bersweater biru langit tersebut sembari mendudukan diri disalah satu bangku kosong yang berhadapan langsung dengan Hanbin.
"Tidak lama, hanya dua jam" ketus Kim Hanbin dengan tangan terlipat sebeb ia sudah lelah menunggu.
"He? Dua jam?" rasa terkejut langsung hinggap pada sang lawan bicara.
"Rasanya aku hanya terlambat tiga puluh menit" gadis bersweater itu menatap jam tangan di pergelangannya dengan wajah tak yakin, berusaha memastikan benda penunjuk waktu itu masih berfungsi dengan benar atau tidak.
"Memang" jawab Hanbin sambil meminum hot latte dengan kekesalan yang masih terasa.
Wanita muda itu mengerutkan alisnya, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi dan setelahnya sebuah helaan nafas keluar dari bibirnya.
"Aku memintamu datang jam 3 bukan jam 1, itu salah mu sendiri yang datang terlalu awal" kini berganti wanita muda itu yang menatap sengit remaja labil dihadapannya.
Bisa-bisanya pemuda itu marah karna menunggu lama sedang ia sendiri yang berinisiatif untuk datang satu setengah jam lebih cepat? Bahkan bila sang gadis datang tepat waktupun maka Hanbin pasti tetap akan mengatakan bahwa gadis tersebut terlambat.
