'Tingtong'
Gema dari bel yang terdengar di dorm EXO seketika langsung membuat seluruh penghuninya mengarahkan pandangan pada pintu utama.
Jam yang ada diruang tengah sudah menunjukan pukul sembilan malam. Jika diperhatiakan ini memang belum terlalu larut tapi rasanya juga bukanlah waktu yang wajar untuk bertamu.
"Siapa yang datang malam-malam begini?" Xiumin menghentikan gerakan sumpitnya hingga menggantung di udara dengan wajah bingung. Pria bermata lebar itu beralih mengedarkan padang pada rekan-rekannya untuk mencari tahu apakah ada dari mereka yang mengundang seseorang?
"Hem... seingatku kita tak punya janji pada siapapun" Suho tampak mengamati pintu sembari mengingat-ingat karna mungkin saja orang diluar sana adalah salah satu dari karyawan perusahaan tempat ia bernaung yang sengaja datang dengan membawa topic pekerjaan.
'Tingtong!'
'TOK!! TOK!! TOK!!!'
'Tingtong!! Tingtong!!'
Suara bell terus berbunyi berkali-kali tanpa jeda seolah menunjukan betapa tidak sabarannya sosok yang berada diluar apartemen EXO tersebut, dan mau tak mau hal itu membuat beberapa member yang tengah menyantap makan malamnya mengernyit dengan pandangan sinis ke arah pintu.
"Sudah cepat buka saja!" gerutu Chen yang merasa tak nyaman karna ada orang yang sudah mengganggu kegiatan makan malamnya.
'Tingtong!! Tingtong!!' raungan bell pintu itu masih tidak berhenti.
"Kau tidak ingat perkataan Miran?" tanya Kai pada namja penyuka bebek tersebut.
Sebenarnya para member EXO ingin saja langsung membukakan pintu, tapi mereka teringat akan wejangan dari seorang gadis bernama Shin Miran yang meminta para pemuda itu untuk lebih berhati-hati dalam segala situasi, dan tak ketinggalan juga peringatan agar tak langsung membukakan pintu untuk orang asing sebab mereka sering melakukannya tanpa mengecek terlebih dahulu.
Terdengar kekanakan memang tapi Miran sengaja mengingatkan lagi sikap itu agar para namja tersebut lebih waspada, terlebih karna adanya kejadian tentang paparazzi di depan dorm EXO yang berhasil ia pergoki sebelumnya.
'Tingtong!! Tingtong!!'
'Tingtong!! Tingtong!!'
'Tingtong!! Tingtong!!'
"Jadi sekarang kita harus apa?!" tanya Cheb yang sudah meringis geram pada pintu dormnya.
"Kenapa tidak dilihat lewat intercom?" Lay memberikan saran pada rekan-rekannya yang seolah lupa jika teknologi sudah berkembang.
Yap! Itu lah fungsinya para ilmuwan melakukan penelitian dan pengembangan, agar bisa membuat hidup orang menjadi lebih mudah. Termasuk dengan menciptakan doorbell yang disertai dengan camera intercom yang berguna untuk mengetahui siapa yang datang berkunjung tanpa perlu menebak-nebak seperti yang sebelumnya para member EXO lakukan.
Ayolah jangan menyusahkan hidupmu sendiri jika apa yang perlu kau lakukan hanyalah menekan sebuah tombol!
'TOK!! TOK!! TOK!!'
"Coba lihat sana" Kris menendang pelan kaki Sehun yang berada tak jauh darinya.
Sementara yang ditendang hanya merespon dengan pandangan jengah yang seolah berkata 'kenapa aku lagi yang disuruh?!'
"Biar aku saja" Luhan meletakan sendoknya dan bangkit untuk menilik siapa gerangan tamu yang datang malam-malam begini, tak lupa pemuda bermata cantik itu mengusap kepala Sehun pelan ketika ia melewati sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manage your Manager (EXO FANFICTION)
FanfictionMengurus satu bocah laki-laki saja terasa begitu merepotkan apalagi jika harus mengurus 12 namja sekaligus? Pusing? Jelas iya. Stres? Jangan ditanya lagi. Hampir tak pernah ada ketenangan dalam dorm exo setiap harinya. Kalian bisa bertanya langsung...