Hidup. Sebuah kata kerja yang bermakna terus ada, bergerak dan bekerja sebagaimana mestinya. Dimana semuanya meliputi mahluk yaitu mnausia, binatang dan tumbuhan. Karena itulah tiga mahluk tadi dilabeli sebagai mahluk hidup.Sebenarnya ada 13 makna kata hidup yang ditulis di KBBI. Diantaranya makna hidup adalah beroleh rezeki dengan jalan sesuatu. Ada lagi bermakna tetap ada atau tidak hilang. Makna lainnya bertempat tinggal atau diam. Semua makna yang ada merujuk pada satu hal bahwa hidup adalah keberadaan mahluk yang masih beroleh rezeki dan berdiam di suatu tempat bernama dunia.
Iya. Karena jika sudah tak beroleh rezeki dan tak berdiam di dunia, maka namanya adalah kebalikannya. Yaitu mati. Tidak berdiam lagi di dunia tapi berpindah di tempat lain bernama kubur. Sebab ketika mahluk menemui ajal atau kematian, bisa dipastikan sudah tak ada lagi rezeki yang ia beroleh di dunia. Sudah tuntas semua tugas, daya upayanya di dunia. Sudah finish semua harapan yang ia bangun. Maka Allah memerintah malaikat maut menjemput mahluk tersebut untuk pulang. Kembali menghadap Al Mumiitu, Yang Maha Mematikan.
Benar adanya sebuah pepatah jika siap untuk hidup maka bersiaplah juga untuk mati. Karena semua yang hidup akan mati. Sebuah kepastian yang tak bisa dibantah oleh siapapun. Dan yang mati tak akan bisa hidup kembali apalagi bereinkarnasi seperti pemahaman sebuah kepercayaan tertentu.
Maka jangan pernah berpikir kalau hidup dan mati tak ada hubungannya. Dua kata berlawanan tersebut justru saling berhubungan erat. Terlalu erat bak kembar siam yang tak bisa dipisahkan. Karena hidup menentukan mati. Kualitas hidup menentukan kualitas mati. Kualitas disini tentu tentang segala kebaikan, amal sholeh, dan sederet ketaatan yang telah dilakoni. Karena jika hidup berkualitas akhirat, maka Sang Rabb akan mematikan hamba dengan kualitas yang sesuai pula. Husnul Khotimah. Indah di pengakhiran. Tenang dan bahagia saat jiwa berpisah untuk berjumpa dengan Rabb nya. Allah Izzati Rabbi.
"Barangsiapa yang suka bertemu Allah, maka Allah pun suka untuk bertemu dengannya. Dan barangsiapa tidak suka bertemu, maka Allah pun benci untuk bertemu dengannya. "Aisyah bertanya :"Wahai Nabi Allah. Apakah (yang dimaksud) adalah benci kematian? Kita semua benci kematian? "Rasulullah menjawab, "Bukan seperti itu. Akan tetapi, seorang mukmin apabila diberi kabar gembira tentang rahmat dan rodho Allah serta surgaNya, maka ia akan suka bertemu Allah.
Tasya dan Anin sudah berada di lalu lintas kota Semarang. Kali ini Anin tetap berada di balik kemudi. Meski tadi Tasya ingin mengambil alih untuk menyetir mobil. Tasya tahu Anin baru tiba dari Surabaya beberapa jam yang lalu. Tasya menebak Anin mungkin lelah. Tapi sepertinya tidak. Gadis 20 tahunan itu terlihat tetap energik dan ceria.
"Beneran nih kak Tasya nggak capek nemenin Anin?" Tanya Anin ketika mobil sudah berjalan beberapa meter dari rumah sakit.
"Tentu saja nggak lah Nin. Kakak malah seneng nih kedatangan tamu spesial seperti Anin" sahut Tasya jujur. Tadi ia memang sempat sedikit kaget ketika tiba-tiba Anin sudah berada di depan ruangan poli gigi. Tepat kurang 15 menit lagi jam kerja Tasya usai.
"Hihi...spesialnya pakai telur kan, Kak...." Anin tertawa menampakkan deretan giginya yang rapi dan putih. Membuat wajah ceria gadis yang duduk di semester 4 fakultas kedokteran itu makin cantik.
"Jelas dong. Pakai telur plus plus. Apalagi telurnya telur bebek"
"Martabak telur dong..." kedua gadis itu tertawa. Anin gadis yang ceria dan menyenangkan. Tak sulit bagi Tasya untuk langsung akrab dengan Anin. Meski sebelumnya mereka hanya berhubungan lewat medsos saja. Tapi pembawaan Anin yang seperti itu membuat Tasya atau siapa saja akan mudah dekat dengan gadis cantik itu.
"Maaf lho ya kak, Anin tadi dadakan ya. Nggak ngabari dulu gitu kalau mau ke rumah sakitnya kak Tasya" Anin masih mengingat ekpsresi kaget Tasya tadi. Saat melihatnya sudah berdiri di depan pintu ruang poli gigi. Memperkenalkan diri sebagai Anindya, adik Rafli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me in Love 3
SpiritualSekuel Stay With Me in Love 2 Semua tak akan ada artinya jika hanya sebatas kata-kata belaka. Semua tak akan ada hasilnya jika hanya sebatas memendam rasa. Selamanya rasa yang ada tetap menjadi asa ketika tak terucap. Menjadi perih ketika t...