Silau. Dalam kamus besar bahasa Indonesia silau bermakna tidak dapat melihat nyata karena terlampau terang cahayanya. Dari definisi kata silau tadi tergambar jelas makna silau dengan dunia. Yaitu tidak dapat lagi melihat nyata wujud dunia ini yang hakiki. Karena tertutupi oleh silaunya dunia.Tak sedikit dari manusia yang tak bisa lagi memandang jernih apa tujuannya hidup di dunia. Dunia memang diibaratkan intan permata, emas berlian yang indentik dengan kilau gemerlap. Buat mereka yang tak pernah mengasah mata batin bernama ruhiyah. Sekedar memakai mata jasadiyah, pasti mudah jatuh pada silaunya dunia.
Iya, silau pada dunia itu membuat seseorang tak pernah berhenti memburu kenikmatan dunia. Kenikmatan jasad berupa harta, tahta dan jabatan. Terus merasa kurang bak musafir kehausan di Padang pasir. Mendapat air satu teguk ingin dua teguk. Terus ingin menjadi satu gelas, satu galon jika perlu satu sungai Nil ingin diminum. Itulah silau akan dunia.
Nyatanya silau dunia tak pernah bisa memenuhi semua ingin yang dilandasi nafsu. Membuat lelah dan makin terjerumus dalam jurang dosa. Demi silaunya dunia, apapun akan dilakukan. Begitulah jika seorang hamba tak memasang iman ketika memandang dunia yang bisa dipastikan selalu menyilaukan. Iya, iman mampu menjaga manusia agar tak terperangkap dalam silau dunia yang menyesatkan.
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan" ( QS. Hus : 15-16)
Wina menatap layar ponselnya jengah. Dihelanya napas kasar. Hingga detik ini ia belum bisa menghubungi Rafli. Apalagi menemuinya. Rafli seperti hilang ditelan bumi.
Berbagai cara telah ia lakukan. Mulai dari menelpon hingga mendatangi rumah bahkan kantor lelaki itu. Tetapi semuanya nihil. Wina tak pernah bisa melihat wajah lelaki pujaannya itu. Bahkan sekedar ingin mendengar suaranya pun tak bisa. Dan kini pesan yang sedari kemarin ia kirim, sama sekali tak dibaca. Ah tidak, lebih tepatnya tak terkirim. Karena hanya tanda centang satu di layar ponselnya. Itu artinya pesannya sama sekali tak diterima ponsel Rafli.
Apa mas Adri memblokirku?...sebersit dugaan melintas di pikiran Wina.
Pasalnya beberapa hari yang lalu, Rafli masih mau membalas pesannya. Meski hanya jawaban singkat dan terkesan tak menanggapi. Begitu saja Wina sudah senang. Namun kini Wina merasa Rafli memang sengaja menghindarinya bahkan mungkin sudah memblokirnya.
Hehh ...Wina kembali membuang napas kasar. Dipegang pilipisnya pelan. Hentakan musik yang seperti membelah gendang telinga seharusnya makin menambah pusing kepalanya. Lampu dengan sorot minimalis menambah suram suasana klub malam dimana kini Wina berada seperti biasanya.
Dengan gerakan kasar, Wina meletakkan gawainya di atas meja. Disandarkan punggungnya ke sofa yang ia duduki. Dari pojok ruangan ini, ia bisa melihat orang-orang yang ya mungkin seperti dirinya. Orang-orang yang ingin menghilangkan rasa galau dan suntuknya dengan bersenang-senang si klub malam. Berharap semua rasa penat tadi bisa hilang meski hanya sesaat.
"Saya kirim file keuangan dokter Ramdanu. Terserah mau diapakan" Wina masih mengingat pesan yang ia kirimkan melalui email beserta pdf keuangan sang papa yang ia copy dari file yang ia ambil di ruangan Bu Popi.
Wina sendiri tak tahu, apakah langkah yang ia ambil ini benar atau tidak. Di kepala Wina hanya satu, ingin agar papa dan istrinya merasakannya kehancuran. Apapun caranya. Dan yang bisa dilakukannya dengan mudah menurutnya adalah membuat usaha sang papa bangkrut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me in Love 3
SpiritualSekuel Stay With Me in Love 2 Semua tak akan ada artinya jika hanya sebatas kata-kata belaka. Semua tak akan ada hasilnya jika hanya sebatas memendam rasa. Selamanya rasa yang ada tetap menjadi asa ketika tak terucap. Menjadi perih ketika t...