🌷 45. Bukti Kuat 🌷

2.3K 476 57
                                    

     
Wina ngapain disitu?....

     Wina menegakkan badannya. Melepaskan napas untuk menenangkan hatinya sendiri. Ia terbiasa mengintimidasi orang. Tak pernah takut pada orang lain. Setidaknya hidup yang selama ini ia jalani mengajarkannya begitu. Tapi kali ini entah mengapa ada rasa takut menyergap ketika berhadapan dengan Bu Popi.

     "Mm...nggak ini Bu. Saya tertarik sama tampilan laptop Bu Popi. Oh ya, kok cepet banget" Wina bergaya santai seperti tak terjadi apa-apa.

      "Dokter Danu sudah berangkat. Entah kemana. Kamu yakin papa kamu tadi menyuruh saya menemukan?" Bu Popi menampakkan wajah curiga.

      "Ehm...iya Bu. Masak saya bohong sih. Ya mungkin karena saya telpon sudah agak tadi sih. Jadi papa tak sabar nunggu Bu Popi" bukankah satu kebohongan pasti akan menerbitkan kebohongan yang lain. Wina harus melakukannya. Terlanjur basah.

     "Oh gitu. Heh...ganggu makan siang saja" gerutu Bu Popi pelan.

     "Nah iya. Mari dilanjut makan siangnya Bu. Saya keluar dulu..." Wina mencuri kesempatan. Bergegas keluar dari ruangan Bu Popi. Jantungnya hampir meledak. Deg deg kan. Nyali Wina ciut juga kalau disuruh begitu.

      Bu Popi membiarkan Wina keluar dari ruangannya. Mengedarkan pandangan sejenak ke ruang kerjanya. Entahlah. Gelagat Wina tak seperti biasanya. Bu Popi kini fokus ke nakas berisi laporan keuangan. Tak ada yang berubah menurutnya. Dibukanya dua laci nakas tersebut. Menatap seksama USB yang tertata rapi disana.

      Tak ada yang berubah...gumam Bu Popi sendiri. Sekilas semuanya masih rapi di tempatnya.

     Bu Popi mengendikkan bahu. Perutnya masih terasa meronta. Kembali ia memakai dalam hati, kenapa dokter Danu menyuruh ke ruangannya di saat ia sedang menikmati makan siangnya. Perempuan bertubuh tambun itu pun kembali duduk di kursinya. Membuka kembali tempat makan yang tadi sempat ia tutup. Kembali menikmati makan siangnya yang sempat terganggu. Yakin jika semuanya baik-baik saja. Toh tak mungkin Wina melakukan sesuatu yang membahayakan papanya sendiri.

      Wina menghela napas lega setelah duduk di kursinya kembali. Ditatapnya flashdisk yang kini ada dalam genggaman tangannya. Setidaknya Bu Popi tak mencurigainya. Wina hanya berharap kalau semua data yang ia ambil bisa membantu untuk menjalankan rencananya. Yaitu membuat papa dan istri barunya jatuh bangkrut. Kebencian Wina pada sang papa dan Lusi kini seperti mengalir hingga ke nadinya.

     Tak sabar melihat kalian tak punya apa-apa dan hancur...gumam Wina membayangkan Lusi yang akan gila mungkin jika jatuh miskin. Kalau perlu ia ingin membuat perempuan itu bunuh diri sama seperti dulu Lusi membuat mamanya melakukan hal yang sama.

      Aku harus menyerahkan flashdisk ini pada seseorang...Wina berpikir akan menyerahkan pada siapa. Namun Wina harus menunda dahulu pikirannya. Ruangan kantor mulai ramai kembali. Beberapa karyawan bagian HRD mulai masuk ke ruangan tersebut. Wina pun menyimpan baik-baik flashdisk tadi ke dalam tasnya. Senyum miring ia ulaskan. Seperti tak sabar ingin melihat kehancuran dua orang yang sangat dibencinya yaitu dokter Danu dan Lusi.

🌷🌷🌷

       Manusia dengan segala tingkah dan polahnya. Menikmati dunia dengan segala isinya yang seharusnya membuat hati makin tunduk. Iya Seharusnya.

     Ketika bernapas, ada sebuah zat tak kasat mata yang oleh ilmuwan diberi nama oksigen. Dimana zat bernama kimia O2 ini sangat diperlukan oleh mahluk hidup manapun. Karena bisa dipastikan bila tak ada oksigen yang dihirup, maka kematian menjelang. Ada pula zat lain tak kasat mata yang bisa dirasakan tapi tak mampu diindera. Seperti angin misalnya. Keberadaannya mampu memberi manfaat juga kerugian. Angin dibutuhkan oleh kapal untuk berlayar. Namun jika angin itu berhembus sangat besar, bisa berpotensi membahayakan mahluk hidup. Seperti angin topan, angin tornado atau puting beliung. Jika ingin disebutkan tentang zat-zat tak kasat mata yang bisa dirasakan manusia namun tak bisa diindera sangat panjang penjabarannya. Namun tentu semua percaya bahwa semua itu ada nyata tanpa perlu manusia membeli jika sehat. Dan manusia tak bisa menyamai keberadaan zat tersebut selain hanya sedikit saja.

Stay With Me in Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang