🌷 17. Offer Yourself 🌷

2.4K 479 117
                                    


# Follow dulu sebelum baca buat yang belum follow. Itu bentuk penghargaan termudah dan gratis

# kalau ada waktu mau bersih-bersih reader siluman

🌷🌷🌷

            Laki-laki dan perempuan. Dua jenis manusia yang menghuni alam dunia ini. Tak ada jenis ketiga atau keempat. Hanya ada dua jenis tersebut. Maka ketika ada manusia berada di pertengahan, antara lelaki dan perempuan, patut dipertanyakan keabsahannya sebagai manusia ciptaan Al Aziiz. Karena nyatanya manusia yang ada hingga saat ini, berasal dari dua jenis manusia yaitu Adam dan Hawa.

       Bahkan maaf, hewan pun tercipta secara umum dari dua jenis saja. Betina dan jantan. Meski ada beberapa mahluk bernama hemaprodit. Tapi itu bukan mengenai fitrah penciptaan. Hanya tentang bagaimana mahluk tersebut berkembang biak dengan caranya.

         Nyatanya keberadaan lelaki dan perempuan sebagai penghuni bumi ini terkadang menjadi sebab munculnya sebuah masalah. Bagaimana perempuan sering melabeli diri sebagai kaum tertindas, budak lelaki dan orang yang patut diperjuangkan. Seolah dunia ini seharusnya tidak ada jenis manusia bernama lelaki. Hingga muncullah berbagai organisasi yang konon membela hak perempuan. Seperti komnas perempuan, koalisi perempuan Indonesia, Lentera Sintas Indonesia dan banyak lagi komunitas tingkat lokal menamakan diri sebagai pembela perempuan. Tapi tidak pernah ditemukan organisasi pembela lelaki. Benarkah memang perempuan butuh dibela? Atau benarkah lelaki butuh dilawan agar perempuan tak tertindas.

        Persoalan demi persoalan tentang kehidupan sosial antara pria dan wanita seringkali ditemui. Korban kekerasan rumah tangga, korban pelecehan seksual, korban perkosaan, korban asusila nyatanya sering menempatkan perempuan sebagai obyek penderita. Korban tak berdaya yang tak mempunyai kekuatan membela diri.

         Tetapi di satu sisi, perempuan lupa bahwa Allah Ta'ala telah memberikan seperangkat aturan buat mereka. Sederet perintah syara' yang sejatinya untuk melindungi dan memuliakan mereka. Jauh sebelum para manusia bernama perempuan meributkan kemuliaan dan hak merdekanya dengan kendaraan bernama feminisme, maka Islam telah mempunyai segenap solusi, aturan dan hukum yang jika dijalankan sesungguhnya untuk menjaga kemuliaan seorang perempuan.

       Tentang menjaga aurat agar selalu terlindungi. Bagaimana seorang wanita tidak bepergian jauh jika tidak bersama mahram. Mengenai wanita yang tidak diwajibkan mencari nafkah. Bagaimana Allah Ta'ala memberikan larangan untuk ikhtilat. Bagaimana secara detail Allah merincikan mahram yang wajib menjaga seorang perempuan mulai ia lahir, anak anak, remaja, hingga menikah smapai menjadi ibu. Selalu ada seorang lelaki yang wajib menjadi wali buatnya. Begitu detail islam merinci wali, mulai dari ayah, paman, kakak lelaki. Bagaimana seorang lelaki diwajibkan menjaga ibu, adik perempuan, istri dan anak perempuannya.

      Percayalah, semua hukum syara' yang telah diberikan Allah Ta'ala begitu sempurna dan rinci. Sepanjang hidupnya, perempuan seharusnya selalu memiliki pelundung. Ayahnya, anak lelakinya, kakak lelakinya, paman sedarah. Bahkan jika tak ada satupun wali yang dimiliki, negara wajib melindungi kemuliaan hidup perempuan dengan adanya wali hakim.  Hanya saja, kini semua itu tak pernah dipahami. Begitulah manusia jika lupa dengan aturang sang Pemilik Hidup, Allah Azza wa Jalla.

"Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak pula bagi mukminah, apabila Allah dan Rasul Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata" (QS. Al Ahzab : 36)

       "Alhamdulillah wa syukurillah. Gigi mas Ehsan sudah rapi lagi" seru Tasya dengan wajah cerah sembari meletakkan bur pulas yang baru saja ia gunakan untuk memulas gigi.

Stay With Me in Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang