part9

207 100 1
                                    

Flashback on

Hari terakhir mpls di sma permata indah, semua siswa dan siswi baru telah berbaris di lapangan untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh bapak kepala sekolah dan kakak kakak osis, Rafatar berdiri di belakang beserta keempat sahabatnya.

"Assalamualaikum, Selamat pagi anak anak, hari ini adalah hari terkahir kalian mengikuti kegiatan mpls Bapak harap kalian dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, hanya itu saja yang ingin Bapak sampaikan kurang lebihnya mohon maaf, wasalamualaikum," amanat Bapak sekolah.

"Gituh doang elah tau gituh mah mending engga usah di sini gue anj***," kesal Daniel.

"Tau buang buang waktu ajah nj***," timpal Dani.

"Baiklah adik adik sekarang silahkan kembali ke aula untuk mengikuti mpls terakhir," ucap Robert ketua osis.

Ruang aula.

"Nah adik adik berhubung hari ini hari terkahir jadi kita hanya bermain games saja ya," ucap salah satu anggota osis.

"Kalo kakak bilang duduk kalian berdiri, kalo kakak bilang berdiri kalian duduk paham kan?"

"Nanti yang kalah ada hukumananya loh,"

"Paham kak," jawab mereka serempak.

"Apa tuh kaka hukumanya?" tanya Andra.

"Ada deh, okeh mulai ya, satu dua tiga,"

"Berdiri,"

Semua para murid duduk

"Duduk,"

Semua murid berdiri

Lama mereka bermain hingga pada akhirnya ada yang sala

"Berdiri,"

Semua duduk kecuali Salwa. "Aduh salah lagi," batin Salwa.

"Kamu maju sini kedepan," ucap Robert ketua osis.

"Iyah kak," kata Salwa.

Salwa maju kedepan dengan perasaan deg deg.

"Kamu bisa nyanyi?" tanya Nadira waketos.

"Bisa kak," jawab Salwa.

"Silahkan nyanyi,"

"Nya-nyanyi kak?" tanya Salwa

"Iyah," jawab Nadira.

"Lagunya bebas,"

Salwa berpikir sebentar hingga akhirnya dia memutuskan menyanyikan lagu sepertiga malam.

"Pertamaku memandangnya tak ada rasa dalam jiwa semua terasa seperti biasa tak ada rasa cinta

"Waktu pun terus berlalu
Mengapa ku semakin merindu?
Inikah rasa pada dirinya
Yang tak bisa kusentuh

"Di dalam setiap hariku
Di waktu sepertiga malam
Bersujud, berdoa pada-Nya
Memohon petunjuk-Nya

"Wahai sang pemilik hati
Sampaikanlah rinduku ini
Jika dialah yang terbaik
Dekatkan kami, ya Rabbi

"Terima kasih,"

Suara tepukan dari para murid membuat Salwa tersenyum,dan dibarisan paling belakang juga ada seorang cowok yang menatap Salwa dan terenyum tipis.

RAFATAR(END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang