"Nat kita mau cari Salwa kemana?" tanya Frans.
Nathan menghela napas ia juga bingung harus mencari Salwa kemana pasalnya hari sudah siang dan menunjukan pukul dua siang,jam dimana Salwa pulang sekolah tapi kini Salwa entah kemana.
"Engga tau juga Ran bingung,gue engga tau mau cari kemana,kalo gue pulang tanpa Salwa tar gue di marahin sama Bunda," jawab Nathan frustasi.
"Terus lo engga balik kerumah gituh Nat," kata Hito.
"Bingung gue juga To,kalo gue balik tanpa Salwa bunda pasti marah banget sama gue,kalo engga balik juga Bunda marah serba salah anj***," ucap Nathan.
"Yaudah kita cari ke tempat tempat Salwa biasa maen ajah," saran Naufal.
"Gue setuju,tapi Salwa kalo maen engga jauh jauh dari rumah Gisel,Balqis,Bianca,sama ke tempat kajian dan taman," ucap Nathan.
"Kita engga mungkin cari ke taman dan tempat kajian karena Engga mungkin Salwa ada di tempat itu di jam sekarang," ujar Attala.
Ponsel Nathan berbunyi menandakan ada panggilan masuk segera nathan menggeser tombol hijau dan ia speker agar sahabat sahabatnya bisa mendengar juga.
"Halo assalamualaikum Bunda,"
"Waalaikumsalam, kamu dimana Nathan kok jam segini belum pulang Salwa juga,"
"Eumm Nathan,"
"Nathan lagi dirumah Rans Bund Salwa juga ada disini kok,"
"Ohh yasudah jangan pulang malam malam ya Nathan, Bunda tutup dulu Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam,"
Sambungan telpon terputus Nathan menghela napas. "Thanks Rans," ucap Nathan.
"Yoi."
Sementara itu
"Raf kalo Qila di sana ada kemungkinan juga Salwa di sana," ucap Dani.
"Tumben otak lo pinter Dan," kata Daniel.
"Gue dari lahir emang udah pinter Ny***," bangga Dani.
"Gue engga bisa pastiin sih siapa tau ajah di tempat yang berbeda kan," kata Rafatar.
"Raf kita engga bisa kesana cuman berlima ajah, gue takutnya disana banyak anggota Dark," ucap Aska.
"Bener tuh Raf," timpal Dani
"Kita bagi tugas ajah dulu deh, gue Aska Sama Daniel kesana, Lo sama Andra ke markas tunggu disana," ucap Rafatar.
"Okeh Raf."
Andra dan Dani kembali ke markas sementara Rafatar dan kedua sahabatnya ke tempat dimana Qila diculik.
"Kita berangkat sekarang!" ucap Rafatar.
Di dalam gubuk yang kotor dan banyak barang bekas dan berdebu terdapat dua orang gadis yang duduk dengan keadaan tangan dan kaki yang terikat kedua gadis itu adalah Salwa dan Aqila, keduanya sama sama menoleh dan.
"Kak Salwa,"
"Qila,"
Ucap keduanya bersamaan.
"Kak Qila takut banget," ucap Qila.
"Syutt kamu jangan takut Qila ada allah yang selalu bersama kita," kata Salwa.
"Kak Salwa kok bisa ada disini?" tanya Qila.
"Panjang ceritanya, kamu juga bisa ada disini?" jawab dan Tanya Salwa.
Mereka mendengar suara di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFATAR(END) Revisi
Dla nastolatkówRafatar Putra Wijaya,seorang anak dari pemilik sekolah ketua geng motor Tiger,mempunyai sifat yang dingin,cuek dan tidak perduli dengan hal yang ada disekitarnya.seorang most wanted disekolah mempunyai adik yang bernama Aqila Aratasya Nindiya. Namun...