Part 22

160 46 23
                                    

"Tante udah sehat ya?" Tanya Nesha sedikit ledekan saat melihat Meta mengambil air minum di kulkas. Sudah sedikit tak heran ketika melihat Meta berada di rumahnya. Dan ia mulai memanggil Meta dengan embel tante agar tidak mendapatkan omelan dari Ferdy.

"Kamu bisa liat sendirikan saya sudah tidak berbaring lagi di rumah sakit." Jawabnya. Kemarin Meta sempat masuk rumah sakit yang disebabkan sedikit kecapean.

"Meskipun sudah keluar, terkadang orang itu belum terlalu sehat."

"Saya sudah sehat, sangat sehat." Tekan Meta.

"Tante mau nginep di rumah saya lagi?" Tanya Nesha dengan suara dingin.

"Iya dong." Dengan entengnya Meta menjawab seperti itu lalu meneguk minumannya sekali.

"Anda gak malu menginap di rumah orang? Apalagi ada papa saya loh. Tetangga-tetangga akan membicarakan tante yang tidak-tidak. Tante gak malu jadi bahan gosipan?"

"Tante cuma sekedar menginap doang kok. Lagian ada kamu, ada bi Mina. Dan juga saya sama papa kamu tidak melakukan hal yang tidak-tidak."

"Bisa aja kan tante bilang gitu, padahal..."

"Saya saranin otak kamu itu jangan kamu suruh berpikir negatif tentang saya ya!"

Entah kenapa hati Nesha seketika menjadi merasa bersalah karena menuduh Meta yang tidak-tidak.

"Malam ini papa kamu menginap di apartemen. Tadi dia bilang ke saya."

"Terus?" Tanya Nesha cuek.

"Kalau kamu mau keluar silahkan."

"Tante suruh saya keluar malam ini, terus nanti tante akan mengadu ke papa saya gitu?"

"Malam ini saya sedang baik ke kamu. Dan saya gak mungkin mengadukan ke papa kamu."

"Tumben tante baik?"

"Sebenarnya saya selalu baik sama kamu, hanya saja kamu gak pernah sadar."

"Kalau tante merasa memang baik. Saya ingin meminta tante menjauhi papa saya, apa tante bisa?"

"Mungkin saya bisa aja kalau papa kamu sendiri yang menyuruh saya menjauhinya."

Baru saja Nesha ingin berbicara lagi, Meta sudah berbicara kembali.

"Saya ingatkan sekali lagi, kalau kamu mau keluar jalan, silahkan."

"Tante benar gak akan ngadu sama papa saya?" Tanya Nesha memastikan.

"Saya bisa jamin itu. Silahkan pergi sebelum saya berubah pikiran." Pungkasnya lalu berbalik meninggalkan dapur.

Sebenarnya ada sedikit keraguan mendengar Meta menyuruhnya keluar dan mengatakan tidak akan mengadukannya kepada Ferdy. Tapi di sisi lain, ada kepercayaan juga. Nesha tak berpikir lama, ia pun segera mengganti pakaiannya setelah berada di kamarnya.

Malam ini ia sudah menentukan akan kemana, kemana lagi kalau bukan ke rumah pacarnya. Kalau ada kesempatan kenapa tidak.

Kini Nesha berada dalam taksi perjalanan ke rumah Alga. Tadi ia sempat pamit kepada Meta, biar bagaimana pun juga wanita itu yang membantunya keluar malam ini tanpa ketahuan Ferdy. Entah apa yang terjadi pada wanita itu.

Garis Takdir Nesha (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang