Part 27

143 37 50
                                    

"Kalau jalan, jangan ngelamun sambil liat ke bawah pacar."

Sontak Nesha berhenti lalu mendongak menatap Alga yang menatapnya balik.

Di kepalanya masih terngiang kalimat dari Viona tadi yang belum ia paham maksudnya apa. Tengah memikirkan hal tersebut hingga ujung sepatunya menabrak dengan ujung sepatu milik seorang cowok, untung orang itu adalah pacarnya sendiri.

"Kamu kenapa, Sha?"

"Gak apa-apa kok." Jawabnya setelah menetralkan raut wajahnya agar tak terlihat tengah memikirkan sesuatu.

"Nesha?"

"Kamu gak ke kantin?" Tanya Nesha mengalihkan.

"Aku mau ketemu kamu dulu." Jawab Alga. Ia sadar jika gadisnya itu mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Aku temenin kamu makan di sana aja ya."

"Kok temenin doang? Kamu gak mau makan?"

"Aku agak kenyang."

"Kok sama ya."

Alis Nesha berkerut.

"Aku juga agak kenyang, cuma haus doang."

"Yaudah, kalau gitu ayok ke kantin."

"Kamu dari mana tadi?"

"Dari toilet."

Sesampainya mereka di kantin. Nesha duduk menunggu Alga membeli minuman.

Tadi maksud Viona apa ya? Kayak ada yang janggal. Batin Nesha.

Nesha masih saja memikirkan ucapan Viona. Entah kenapa firasatnya seolah mengatakan sesuatu yang tidak baik akan terjadi pada hubungannya dengan Alga. Rasa khawatir tiba-tiba menyelimuti hatinya seolah menyuruh Nesha agar hatinya siap menerima jika nantinya Viona lah yang menang.

Tangan Nesha memegang lionting kalung yang selalu dipakainya.

Maksudnya apa dengan kata cincin itu? Biasanya kalau dapat pemberian cincin dari cowok pasti identik dengan...

Nesha sontak menggelengkan kepalanya cepat menjauhkan dari pikiran buruk, di mana benaknya seketika memikirkan jika Alga akan melamar Viona.

"Kamu kenapa geleng-geleng?"

"Mm, gak kenapa-napa kok."

Alga lantas duduk di kursi hadapan Nesha.

"Kalau ada apa-apa cerita, Sha."

"Gak ada apa-apa kok."

"Aku gak yakin. Dari tadi kamu kelihatan aneh. Kamu lagi mikiran apa? Jangan buat aku khawatir."

"Aku kangen bunda. Kemarin tante Meta jalan bareng papa lagi. Dan aku takut papa mempercepat pernikahan mereka, bahkan beneran nikah. Aku belum siap, Ga."

Ucapan Nesha tak sepenuhnya berbohong. Ia memang merindukan sosok bundanya, malahan selalu. Tapi, ucapannya mengenai Meta tak seperti itu. Mendengar kabar dari Ferdy dan Meta yang membahas pernikahan mereka dipercepat tidak terdengar ke telinga Nesha, semoga saja tidak akan. Dan terkait kesiapan menerima pengganti bundanya sungguh belum.

Garis Takdir Nesha (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang