Part 2

390 92 43
                                    

Sore ini Nesha duduk di teras rumahnya. Menatap ponsel sambil menunggu Alga datang.

Selang beberapa menit orang yang ditunggu pun akhirnya datang. Ia tersenyum saat Alga berjalan menghampirinya. Alga duduk di kursi yang satunya.

"Kamu mau gak pergi jalan-jalan sore ini?" Tanya Alga.

"Gak usah deh, kamu ada di sini aja udah buat aku seneng."

"Jadi kalau aku gak ada, gak seneng gitu?"

"Gak." Jawab Nesha dengan tawa kecil.

"Iya iya, tau kok yang gak bisa hidup tanpa aku." Ucap Alga dengan percaya dirinya.

"Siapa bilang, aku bisa kok hidup tanpa kamu."

"Masa sih."

"Beneran. Mau aku kasih bukti?"

"Buktiin coba."

"Yaudah kamu mati aja sekarang." Canda Nesha.

"Lah jahat banget sih suruh pacarnya mati sekarang." Ucap Alga dengan suara dan ekspresi yang disedih-sedihkan.

Melihat tingkah Alga, membuat Nesha tertawa. Sangat senang bisa bercanda bersama sang pacar.

"Lebih jahat lagi kalau aku suruh kamu mati beneran dan kamunya beneran mati. Aku mah gak mau sampai itu terjadi. Tadi aku cuma bercanda aja kok."

"Makanya buat aku selalu hidup ya, Sha."

"Kamu kan udah hidup Ga. Lagian emangnya aku napas yang bisa buat kamu hidup apa. Aku juga bukan Tuhan yang bisa hidupin kamu begitu aja."

"Dengan aku yang selalu liat kamu senang dan ada di samping aku, aku merasa selalu hidup, Sha."

"Yaampun, sejak kapan kamu pintar ngegombal?"

"Tadi pas aku ke rumahnya Faris. Habis belajar sama dia."

"Kamu belajar ngegombal?"

"Nyobain hal baru, Sha. Aku kan gombalnya ke kamu doang."

"Bukan ke cewek lain kan?"

"Bukan dong sayang."

"Iya deh iya, aku percaya kok."

"Ngomong-ngomong kamu yang buat teh ini?" Tanya Alga setelah menyeruput teh panas buatan sang pacar.

"Iya, gimana?"

"Manisnya kurang dikit."

"Gitu ya. Sini aku tambahin gula dikit."

Alga langsung menahan tangan Nesha yang ingin mengambil cangkir teh miliknya.

"Gak usah. Cukup liat kamu aja, gulanya langsung nambah dan rasa tehnya jadi sempurna."

Nesha memutar bola matanya, tapi tak dipungkiri juga dirinya tersenyum malu. "Apaansih Ga, ngegombal mulu deh."

"Tapi kamu seneng kan aku gombalin."

Garis Takdir Nesha (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang